Dongkrak Ekonomi Digital di Timur, Anak Usaha Telkom Bakal Luncurkan Gateway Manado

Manado pun menjadi pilihan gateway kedua sehingga masyarakat di Indonesia Timur memiliki kualitas layanan dekati level di barat.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jul 2022, 18:39 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 18:39 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) akan luncurkan gateway internasional kedua pada Juli 2022. (Foto:Liputan6.com/Agustina Melani)
 PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) akan luncurkan gateway internasional kedua pada Juli 2022. (Foto:Liputan6.com/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) akan meluncurkan “gateway” internasional kedua di Manado, Sulawesi Utara untuk dongkrak ekonomi digital di Timur. Rencananya gateway kedua itu diluncurkan pada 20 Juli 2022.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono menuturkan, saat ini konektivitas ekonomi berpusat di wilayah barat. Melihat kondisi itu, perseroan juga ingin melihat wilayah timur juga bertumbuh. Untuk genjot ekonomi digital ke wilayah timur itu membutuhkan biaya seiring jarak  yang jauh sehingga membuat perbedaan harga.

Bogi mengatakan, biaya tambahan dibutuhkan untuk membawa trafik digital dari timur ke barat karena butuh investasi menambah kapasitas traffic ke wilayah timur menuju barat. Padahal Indonesia tidak lepas dari ekosistem digital dunia dari semua pelaku bisnis digital di luar negeri. Bogi mengatakan, Indonesia membutuhkan pintu keluar mendorong ekonomi digital.

"Secara nasional trafik digital lalu lintas di telekomunikasi di atas 90 persen mengarah ke wilayah barat. Batam, Singapura, baru dari Singapura keluar. Ini membelah lalu lintas jalan layang, pintu tol dibanyakin,” ujar dia saat bincang bersama wartawan, Senin (18/7/2022).

Manado pun menjadi pilihan gateway kedua sehingga masyarakat di Indonesia Timur memiliki kualitas layanan dekati level di barat. Selain itu, dengan ada second gateway juga sebagai antisipasi keamanan nasional bila sesuatu terjadi di wilayah barat.

"Pintu saat ini ada di wilayah barat, semua industri telekomunikasi ke barat semua. Belum ada pintu di wilayah timur karena itu kita bangun satu pintu lagi di gateway di Indonesia Timur untuk menaikkan ekonomi digital,” kata dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorong Pertumbuhan Digital di Indonesia Timur

Telkom
Telkom/Istimewa. 

Untuk membuka gateway tersebut tidak mudah seiring ada biaya dikeluarkan. Namun, Bogi berharap gateway tersebut mendorong industri digital juga masuk di Indonesia Timur.

CEO Telin Budi Satria Dharma Purba mengatakan, saat ini ada 17 kabel laut dari Indonesia ke luar negeri. Mayoritas kabel laut itu ke Singapura. “16 kabel laut ke Singapura dan Malaysia. Dua ke Malaysia dan 14 di Singapura. Indonesia mayoritas ke Singapura,” kata dia.

Meski mayoritas melalui Singapura, perseroan mempertimbangkan jika terjadi sesuatu di titik tertentu. Kemudian Telin pun inisiasi kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dan SEA-US pada 2011 yang gabungkan akses Singapura, Manado, Hawaii ke Amerika Serikat, sebagai alternatif rute yang tadi lewat Hong Kong. “Ini dilirik beroperasi 2017, semua orang cari rute ini sebagai backup. Kabel ini laris manis. Tahun depan habis kapasitas. Kami berpikir bangun lagi,” kata dia.

Ia menambahkan, setelah ada kabel IGG dan SEA US agar trafik tidak Singapura sentris. “97 persen trafik Indonesia lari ke Singapura. Tiga persen ke Amerika Serikat,” kata dia.

 

Manfaat bagi Daerah

Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Dengan peluncuran second gateway di Manado, Budi menargetkan trafik bisa melalui Manado minimal 10 persen pada 2022. “2025 sudah 50:50 lewat Batam, Singapura, Manado secara nasional cukup resilien. Kalau terjadi apa-apa di arah barat, kita punya arah di timur,” kata dia.

Budi mengatakan, dengan pembukaan second gateway di Manado dapat memeratakan infrastruktur di Indonesia terutama digital dengan perbaikan akses internet di kawasan Indonesia Timur. Selain itu, Manado juga diharapkan jadi hub international untuk kabel. “Operator di Filipina, kepentingan akses, interconnect ke Amerika Serikat di Manado, ada beberapa di situ,” ujar dia.

Ia menambahkan, dengan second gateway di Manado juga pendapatan baru untuk pemerintah daerah. “Ada bisnis baru, landing kabel, pajak akan ikuti. Kita harapkan tentu impact pemerintah, infrastruktur untuk dorong pertumbuhan digital dengan perbaikan akses internet,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya