Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyetujui pembagian dividen atas laba bersih perseroan tahun buku 2021.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Indofood Sukses Makmur yang digelar Jumat, 22 Juli 2022, disetujui pembagian dividen Rp 278 per saham.
Baca Juga
"Pembagian dividen sebesar Rp 278 per lembar saham yang akan dibayarkan pada 24 Agustus 2022,” mengutip hasil RUPST perseroan, Jumat (22/7/2022).
Advertisement
Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 18 persen menjadi Rp 7,64 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,46 triliun. Marjin laba bersih mencapai 7,7 persen dibandingkan 7,9 persen pada 2020.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 870 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 735. Raihan itu sejalan dengan penjualan yang tumbuh 22 persen menjadi Rp 99,35 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 81,73 triliun.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, mitra usaha, kreditur dan konsumen atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan, serta jajaran manajemen dan karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya,” tutur Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim.
Pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, saham INDF ditutup turun 125 poin atau 1,74 persen ke posisi 7.050. Saham INDF terpantau bergerak pada rentang 7.050—7.200. Secara year to date, saham INDF naik 800 poin atau 12,8 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2022. Pada periode itu, perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 12 persen. Yakni menjadi Rp 27,45 triliun dari Rp 24,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini, Indofood berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun 2022 ini,” kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Sukses Makmur, Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Selasa (31/5/2022).
Pada kuartal I 2022, laba usaha naik 6 persen menjadi Rp 5,20 triliun dari Rp 4,91 triliun. Sementara marjin laba usaha turun menjadi 19,0 persen dari 20,0 persen.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 36 persen menjadi Rp 2,36 triliun dari Rp 1,73 triliun. Sedangkan marjin laba bersih meningkat menjadi 8,6 persen dari 7,0 persen.
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan. Mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
"Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya mempertahankan kinerja Indofood di pasar dalam negeri maupun di luar negeri dengan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas, meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, serta tetap waspada terhadap perkembangan situasi,” ujar Anthoni Salim.
Pada penutupan perdagangan, Selasa, 31 Mei 2022, saham INDF melambung 2,33 persen ke posisi Rp 6.600 per saham. Saham INDF dibuka stagnan Rp 6.450 per saham.
Saham INDF berada di level tertinggi Rp 6.600 dan terendah Rp 6.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.193 kali dengan volume perdagangan 212.596 saham. Nilai transaksi Rp 139,4 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan baik laba bersih dan penjualan pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/3/2022), PT Indofood Sukses Makmur Tbk membukukan pertumbuhan penjualan 22 persen menjadi Rp 99,35 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 81,73 triliun.
Beban pokok penjualan Rp 66,88 triliun pada 2021. Beban pokok penjualan itu naik 21,64 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 54,97 triliun. Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 32,46 triliun pada 2021 atau tumbuh 21,35 persen dari periode 2020 sebesar Rp 26,75 triliun.
Perseroan mencatat beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 10,04 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9 triliun. Beban umum dan administrasi naik 4,47 persen menjadi Rp 5,31 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,08 triliun.
Perseroan mencatat laba usaha naik 31 persen menjadi Rp 16,88 triliun pada 2021. Pada 2020, perseroan cetak laba usaha Rp 12,89 triliun dan marjin laba usaha meningkat menjadi 17 persen dari 15,8 persen.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 18 persen menjadi Rp 7,64 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,46 triliun.
Marjin laba bersih mencapai 7,7 persen dibandingkan 7,9 persen pada 2020. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 870 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 735.
Total Aset
Total ekuitas naik 9,46 persen menjadi Rp 86,63 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 79,13 triliun. Total liabilitas naik 10,3 persen menjadi Rp 92,72 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,9 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 179,3 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 163,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 29,47 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,33 triliun.
Direktur Utama dan CEO Indofood Sukses Makmur, Anthoni Salim menuturkan, di tengah-tengah tantangan global yang berkelanjutan, Indofood telah dapat mencatat pertumbuhan yang positif.
"Fokus kami untuk ke depan adalah mempertahankan kinerja Indofood di pasar dalam negeri maupun di luar negeri dengan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” kata dia.
Ia menambahkan, perseroan juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, termasuk menjaga kesehatan karyawan.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 31 Maret 2022, saham INDF naik 0,42 persen ke posisi Rp 5.950 per saham. Saham INDF dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 6.000 per saham.
Saham INDF berada di level tertinggi Rp 6.025 dan terendah Rp 5.925 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.009 kali dengan volume perdagangan 68.465. Nilai transaksi Rp 40,8 miliar.
Advertisement