Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang merosot pada perdagangan saham Kamis, (29/9/2022). Pergerakan bursa saham global dan regional akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG menjelang akhir kuartal III 2022 yang masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang terlihat belum akan berakhir.
Baca Juga
“Pergerakan market global maupun regional terlihat masih membayangi pergerakan IHSG saat ini,” tutur dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia menambahkan, selain itu minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG karena masih terjadinya perlambatan ekonomi juga turut membayangi pola gerak IHSG hingga ke depan. “Hari ini IHSG berpotensi melemah di kisaran 6.998-7.236,” kata dia.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup melemah 0,5 persen ke posisi 7.077 pada Rabu, 28 September 2022, sempat menguat tetapi belum mampu break dari SMA5.
“Kami masih memperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [y] dari wave B, sehingga IHSG masih berada pada fase bearish nya dan akan mengarah ke rentang 6.872-6.970,” ujar dia.
Namun, ia menuturkan, apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 7.039 sebagai support terdekatnya, IHSG masih berpeluang menguat menguji kembali 7.150-7.170.
Herditya prediksi, level support IHSG di 7.039,7.015 dan resistance di 7.252,7.355.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.MTDL - Buy on Weakness (605)
Saham MTDL ditutup terkoreksi 1,6 persen ke level 605 pada perdagangan 28 September 2022, dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan.
“Posisi MTDL diperkirakan sedang berada di akhir wave [c] dari wave B, yang berarti koreksi MTDL akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Buy on Weakness: 590-600
Target Price: 650, 710
Stoploss: below 585
2.SRTG - Buy on Weakness (2.770)
Saham SRTG ditutup terkoreksi 2,1 persen ke level 2.770 pada perdagangan 28 September 2022 dan disertai oleh peningkatan volume penjualan.
“Kami perkirakan, posisi SRTG sedang berada di akhir wave [iv] dari wave C, sehingga koreksi SRTG diperkirakan akan terbatas dan berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 2.700-2.770
Target Price: 3.000, 3.250
Stoploss: below 2.560
3.TINS - Buy on Weakness (1.340)
Saham TINS ditutup terkoreksi 2,2 persen ke level 1.340 pada perdagangan 28 September 2022.
“Kami perkirakan, posisi TINS saat ini sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi TINS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 1.300-1.330
Target Price: 1.450, 1.585
Stoploss: below 1.260
4.TLKM - Buy on Weakness (4.470)
Saham TLKM ditutup menguat 0,7 persen ke level 4.470 pada perdagangan 28 September 2022, penguatan TLKM masih tertahan oleh MA20 meskipun muncul adanya tekanan beli.
“Kami perkirakan, posisi TLKM saat ini sedang berada di awal wave [b] dari wave Y sehingga TLKM berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata dia.
Buy on Weakness: 4.440-4.470
Target Price: 4.600, 4.670
Stoploss: below 4.300
Advertisement
Penutupan IHSG 28 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham, Rabu (28/9/2022). Bak roller coaster, IHSG kembali tinggalkan posisi 7.100 dan seluruh sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,50 persen ke posisi 7.077,03. Indeks LQ45 turun 0,24 persen ke posisi 1.013,50. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.156,98 dan terendah 7.073,47. Sebanyak 391 saham melemah sehingga menekan IHSG. 147 saham menguat dan 148 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.216.287 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaraan 15.116.
Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,88 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,77 persen, demikian juga indeks sektor saham IDXindustry susut 1,77 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 1,73 persen, indeks sektor saham IDXproperty tersungkur 0,99 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,92 persen, indeks saham IDXtechno melemah 0,89 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,48 persen, indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,12 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,03 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin koreksi tajam di bursa saham Asia Pasifik setelah indeks S&P 500 sentuh posisi terendah baru pada 2022 di wall street. Yuan di offshore dan onshore menyentuh level terendah sejak 2008 dan rupee India melemah.
Indeks Saham Acuan Lainnya di Bursa Asia
Indeks Hang Seng melemah 3,45 persen dan indeks Hang Seng teknologi tergelincir 3,88 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai susut 1,58 persen ke posisi terendah 3.045,07. Indeks Shenzhen susut 2,465 persen ke posisi 10.899,70.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 2,45 persen ke posisi 2.169,29. Indeks Jepang Nikkei 225 susut lebih dari dua persen, dan ditutup turun 1,5 persen ke posisi 26.173,98. Indeks Topix tergelincir 0,95 persen ke posisi 1.855,15.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 2,32 persen, dan sentuh level terendah sejak Maret 2020. Di Australia, indeks ASX 200 susut 0,53 persen.
Harga minyak melemah. Harga minyak Brent berjangka susut 2,06 persen ke posisi USD 84,49 per barel. Harga minyak Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) melemah 2,15 persen ke posisi USD 76,78 per barel.
Advertisement