Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan menggelar aksi penerbitan saham baru. Aksi itu merupakan bagian dari implementasi perjanjian perdamaian atas penyelesaian utang perseroan. Diperkirakan, penerbitan saham baru akan terlaksana 2023.
"Mungkin aksi korporasi baru akan terealisasi tahun depan. Ini bagian dari implementasi hasil perjanjian homologasi di mana kami akan melakukan penerbitan saham baru untuk konversi utang kreditur menjadi equity dan penerbitan OWK," kata direktur PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir dalam konferensi pers paparan publik, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga
Saat dikonfirmasi Liputan6.com, manajemen perseroan menerangkan jika aksi penerbitan saham baru dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Setali dengan rencana tersebut, perseroan tengah menanti salinan putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi dari kreditur perseroan.
Advertisement
"Setelah inkracht WSBP, nantinya akan ada implementasi perjanjian perdamaian atas penyelesaian utang vendor melalui skema Private Placement Non HMETD (Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu),” tulis manajemen dalam pesan singkat.
Kendati begitu, perseroan pro aktif untuk meminta agar salinan putusan itu segera didapat. Selain untuk proses homologasi, salinan putusan MA juga diperlukan untuk memenuhi persyaratan Bursa efek Indonesia (BEI) pembukaan suspensi saham WSBP.
Masih Hitung Saham yang akan Diterbitkan
"Saat ini kita masih dalam proses kalkulasi (untuk saham yang akan diterbitkan), karena pasca di-inkracht kita masih ada proses finalisasi terkait utang kreditur. Jadi ini belum bisa kita share sekarang,” imbuh Asep.
Rencananya, rights issue akan dilakukan maksimal enam bulan pasca putusan inkracht, atau setidaknya sampai dengan lembar saham diterima oleh vendor yang dikonversikan ke ekuitas.
Waskita Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 1,15 Triliun hingga Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan raihan kontrak Rp 1,15 triliun hingga kuartal III 2022. Raihan itu naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto mengatakan, mayoritas kontrak baru itu berasal dari proyek internal Waskita Grup. Dari sisi winning rate perseroan hingga kuartal III tahun ini juga naik menjadi Rp 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 52 persen.
"Secara yoy nilai kontrak Waskita meningkat sekitar 4 persen. Di mana pada September tahun lalu kami menciptakan nilai kontrak Rp 1,11 triliun, smentara tahun ini kami mencatatkan nilai kontrak Rp 1,15 triliun,” kata Fandy dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Rabu (5/10/2022).
Lebih rinci, proyek internal Waskita Grup andil 76 persen dari sisi segmen pasarnya, sedangkan 24 persen lainnya disumbang dari eksternal. Berdasarkan lini bisnisnya, sebesar 53 persen berupa precast, 26 persen jasa konstruksi, dan 21 persen readymix.
Sementara berdasarkan pelanggan, mayoritas atau sebesar 85 persen berasal dari Badan Usaha Milik Negara (UMN) dan 15 persen dari swasta.
"Jadi tahun ini kami masih menjadi vendor prioritas, dan mayoritas dari kapasitas produksi kami digunakan untuk mendukung proyek Waskita Karya,” imbuh Fandy.
Advertisement
Waskita Beton Precast Targetkan Suplai Produk Tol Kataraja Rampung pada 2023
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan penyelesaian suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada 2023. Direktur Operasi Waskita Beton Precast Sugiharto mengatakan, saat ini perkembangan suplai produk telah mencapai 22 persen.
"Saat ini progres suplai produk ke proyek Tol Kataraja telah mencapai 22 persen. Waskita Beton Precast optimis bahwa progres suplai spun pile dan PCI Girder pada akhir tahun ini dapat sesuai dengan target yaitu 50 persen,” kata Sugiharto dalam keterangan resmi, Selasa (27/9/2022).
Waskita Beton Precast dipercaya untuk menyuplai Proyek Jalan Tol Kamal - Teluknaga - Rajeg - Balaraja Seksi 1 (Proyek Jalan Tol Kataraja). Proyek ini menghubungkan dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten, dimulai dari Kamal Muara, Jakarta Utara hingga Kosambi, Kabupaten Tangerang sepanjang 6,7 kilometer.
Produk yang Disuplai
Adapun produk yang disuplai ialah spun pile diameter 600 mm dan PCI Girder dengan total nilai kontrak sekitar Rp 278,61 miliar. Seluruh produk dibuat dan dikirim dari plant Bojonegara dan tiga plant di Jawa Barat, antara lain plant Subang, plant Sadang, dan plant Karawang.
"Kami menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada Juni 2023. Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan dapat mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, dan menghidupkan daerah pesisir di wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Sugiharto.
Konsesi ruas Tol Kataraja dimiliki oleh PT Duta Graha Karya yang merupakan afiliasi dari pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK). Ruas tersebut merupakan bagian dari program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Advertisement