Orang Terkaya RI Low Tuck Kwong Lepas Saham BYAN Rp 45,3 Miliar

Dirut Bayan Resources Low Tuck Kwong menjual 1.513.200 saham BYAN dengan harga penjualan Rp 30.000 per saham pada 3-7 Oktober 2022

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Okt 2022, 16:44 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 16:44 WIB
Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’ Dr Low Tuck Kwong kembali melepas sejumlah saham BYAN.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/10/2022), Low Tuck Kwong menjual 1.513.200 saham BYAN dengan harga penjualan Rp 30.000 per saham pada 3-7 Oktober 2022. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham itu Rp 45,3 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi BEI.

Dengan transaksi penjualan saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 2.031.643.787 saham atau setara 60,95 persen. Sebelumnya, ia memiliki 2.033.156.987 saham atau 60,99 persen saham BYAN.

Pada penutupan perdagangan Senin, 10 Oktober 2022, saham BYAN menguat 0,85 persen ke posisi Rp 68.275 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 67.700 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 68.400 dan terendah Rp 67.675 saham. Total frekuensi perdagangan 133 kali dengan volume perdagangan 273 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham Bayan Resources per 30 September 2022 antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong sebesar 61 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen, dan masyarakat sebesar 29 persen.

Berdasarkan data Forbes, Low Tuck Kwong memiliki kekayaan senilai USD 8,9 miliar per 10 Oktober 2022. Ia berada di peringkat 18 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Dirut Bayan Resources Low Tuck Kwong Lepas Saham BYAN Rp 2,78 Miliar

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong melepas sejumlah saham BYAN pada 30 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/ 10/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 92.700 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham.

Dengan demikian, total nilai penjualan saham Bayan Resources sekitar Rp 2,78 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 30 September 2022.

Usai melakukan transaksi tersebut, Dato Dr Low Tuck Kwong menggenggam 2.033.156.987 lembar saham BYAN atau setara dengan 60,99 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 2.033.249.687 lembar saham BYAN atau 61 persen.

"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Dato' Dr. Low Tuck Kwong.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 4 Oktober 2022, saham BYAN naik 1,29 persen ke posisi Rp 66.975 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan Rp 66.125 per saham.

Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 67.000 dan terendah Rp 65.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 58 kali dengan volume perdagangan 170 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.

Pemegang saham Bayan Resources per 31 Agustus 2022 berdasarkan data RTI antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong sebesar 61,02 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen, masyarakat sebesar 28,98 persen.

Bayan Resources Catat Kenaikan Cadangan dan Sumber Daya Batu Bara

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melaporkan peningkatan cadangan dan sumber daya batu bara perseroan pada 29 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (1/10/2022), PT Bayan Resources Tbk menyampaikan telah menerima laporan sumber daya dan cadangan tambang batu bara open cut (JORC) per 1 April 2022 atas proyek Tabang (PT Fajar Sakti Prima dan PT Bara Tabang) dan proyek pakaru tara (PT Dermaga Energi, PT Tanur Jaya dan PT Tiwa Abadi yang disusun PT RungePincockMinarco.

Perseroan menyatakan berdasarkan hasil laporan itu cadangan batu bara atas proyek Tabang dan Pakar Utara meningkat 18 persen dari sebesar 1,475 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 1,691 juta ton per 1 April 2022 dengan memperhitungkan sebanyak 38 juta ton batu bara yang sudah ditambang oleh perseroan pada proyek tersebut.

Demikian pula sumber daya batu bara meningkat 13 persen dari sebesar 2,491 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 2,766 juta ton per 1 April 2022.

 

 

 

Sumberdaya Batu Bara

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Peningkatan cadangan tersebut dikarenakan adanya penambahan kegiatan drilling di wilayah konsensi proyek Tabang dan Pakar Utara tersebut,” tulis Direktur PT Bayan Resources Tbk Jenny Quantero.

Selain itu, perseroan juga memperbaharui cadangan dan sumber daya JORC per 1 April 2022 untuk PT Wahana Baratama Mining, PT Teguh Sinarabadi, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Perkasa Inakakerta, PT Brian Anjat Sentosa, PT Sumber Api, PT Cahaya Alam dan PT Bara Sejati.

Dengan demikian, total cadangan batu bara perseroan dari keseluruhan konsesinya meningkat dari 1,74 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 2,03 juta ton per 1 April 2022 dan total sumber daya batu bara perseroan meningkat dari 3,61 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 4,08 juta ton per 1 April 2022 dengan memperhitungkan sebanyak 44,5 juta ton batu bara yang sudah ditambang oleh perseroan pada seluruh konsesinya tersebut.

"Dengan adanya peningkatan cadangan dan sumber daya batu bara tersebut akan meningkatkan umur tambang dan nilai perusahaan grup Bayan,” tulis Jenny.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya