Liputan6.com, Jakarta PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berhasil mencatatkan pendapatan bersih pada kuartal III sebesar Rp 1,2 triliun. Secara keseluruhan sepanjang 9 bulan pertama 2022, LPPF telah mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 4,96 triliun.
Berdasarkan siaran pers emiten, dikutip Sabtu (22/10/2022), melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 9,5 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022, 26,5 persen di atas periode yang sama pada 2021.
Laba perseroan juga meningkat. Hingga September 2022, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,05 triliun, tumbuh 140,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 438,6 miliar.
Advertisement
Adapun, Pertumbuhan Penjualan pada Gerai yang Sama (SSSG) Q3 2022 sebesar 144,7 persen, dan perubahan EBITDA triwulanan sebesar Rp 340 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya dengan EBITDA YTD sebesar Rp 1,5 Triliun, hampir dua kali lipat dari YTD September 2021 dan di atas tahun penuh 2021.
Dengan performa Q3 dan momentum pertumbuhan yang kuat di tahun ini, Perseroan masih berada di jalur yang tepat untuk panduan EBITDA tahun penuh 2022 sebesar Rp 2,1 Triliun dan Laba Bersih sebesar Rp 1,4 Triliun
CEO Matahari, Terry O'Connor mengatakan, berlanjutnya pemulihan secara kuat adalah bukti dari bakat, komitmen serta semangat karyawan dalam budaya kerja ‘feel good’.
Menjelang 2023, anggaran awal berada pada level EBITDA Rp 2,4 hingga Rp 2,5 triliun, namun mengingat ketidakpastian global yang dapat berdampak secara nasional, membuat perseroan memutuskan untuk mengeluarkan panduan anggaran yang berhati-hati sebesar Rp 2,3 hingga Rp 2,4 triliun.
”Matahari berkomitmen atas Dividen tahun 2022 sebesar Rp 525 per saham pembayaran tertinggi hingga saat ini yang akan dibayarkan pada 2023, bergantung pada persetujuan yang diwajibkan, yang mempertajam komitmen kuat kami terhadap peningkatan pengembalian nilai pemegang saham secara keseluruhan,” ujar O’Connor dalam siaran pers, dikutip Sabtu (22/10/2022).
O’Connor menambahkan, Matahari berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui program pembelian kembali saham dan kebijakan dividen yang tinggi.
Strategi 5 Tahun
Perseroan baru-baru ini meluncurkan kembali pemosisian merek, identitas, dan logo baru yang mewakili Matahari baru sebagai 'House of Specialists' yang berpusat pada pelanggan, omni-channel untuk melayani kebutuhan fesyen spesialis dari kelompok pelanggan terbesar di seluruh Indonesia.
Ini sejalan dengan strategi 5 tahun membangun pangsa pasar di pasar sasarannya sebagai merek ritel paling pervasif di sektornya.
Selain itu, Matahari berencana untuk membuka 12-15 gerai baru pada 2023 dengan 7 lokasi telah ditentukan dan juga telah meningkatkan peluang perluasan gerai dan penciptaan lapangan kerja.
Jumlah total gerai secara nasional pada akhir 2022 akan menjadi 148, tumbuh menjadi 160 atau lebih pada akhir 2023.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement