Pimpin Pasar O2O, Mitra Bukalapak Topang Pertumbuhan Bukalapak

Di kalangan warung yang menggunakan platform o2o, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori grocery atau bahan makanan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Okt 2022, 18:02 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 18:02 WIB
Juragan Adiwitari, Mitra Bukalapak dari Bali yang memanfaatkan kemudahan layanan Grocery di aplikasi Mitra Bukalapak. (Foto: Bukalapak)
Juragan Adiwitari, Mitra Bukalapak dari Bali yang memanfaatkan kemudahan layanan Grocery di aplikasi Mitra Bukalapak. (Foto: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - Mitra Bukalapak mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar o2o di Indonesia dengan tingkat penetrasi tertinggi.

Menurut hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Nielsen pada Mei 2022 terhadap 2.736 warung dan kios pulsa di 14 kota di seluruh Indonesia, tercatat baru 25 persen warung kelontong yang sudah terdigitalisasi.

Mitra Bukalapak memimpin digitalisasi ini dengan penetrasi sebesar 56 persen. Di kalangan warung yang menggunakan platform o2o, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori grocery atau bahan makanan sebesar 68 persen dan kategori produk virtual sebesar 46 persen.

"Pencapaian ini juga diikuti oleh pertumbuhan bisnis Mitra Bukalapak yang konsisten meningkat. Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Bukalapak,” ungkap CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani mengatakan dalam keterangan resmi, Jumat (28/10/2022).

Pada kuartal II 2022, TPV (Total Processing Value) Mitra Bukalapak naik sebesar 25 persen menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, TVP Mitra Bukalapak naik 46 persen pada paruh pertama 2022 menjadi Rp 35 triliun dibanding semester I 2021. Pada akhir Juni 2022, jumlah warung dan UMKM lainnya yang terdaftar sebagai pengguna Mitra Bukalapak mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember.

Dengan posisi nomor 1 di pasar o2o, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mendigitalisasi warung dan berbagai UMKM lainnya di seluruh tanah air, khususnya di kota-kota Tier 2 dan 3.

 

 

Potensi

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sebanyak 75 persen transaksi di Bukalapak berasal dari luar daerah Tier 1 dan ini menunjukan besarnya potensi dari kota-kota kecil di Indonesia. Namun, warung dan UMKM lainnya di daerah-daerah ini kerap mengalami kendala seperti keterbatasan akses ke infrastruktur, teknologi dan permodalan.

Hal inilah yang mendorong Mitra Bukalapak untuk terus memberdayakan UMKM dengan kemampuan untuk menjual berbagai produk fisik serta produk dan layanan virtual.

Hasilnya, para Mitra Bukalapak tercatat berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga 3 kali lipat sejak bergabung jadi Mitra Bukalapak.

"Kami ingin dampak yang diciptakan oleh Mitra Bukalapak dapat dirasakan secara merata dan inklusif oleh pelaku bisnis kecil di seluruh Indonesia. Karena itu, kami akan terus memperluas akses bagi para Mitra kami ke berbagai layanan dari vertikal-vertikal bisnis Bukalapak. Dengan begitu, kapabilitas bisnis mereka akan terus tumbuh dan bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap dia. 

Belanja di Mitra Bukalapak Bisa Pakai Botol Plastik, Kok Bisa?

Bukalapak berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia, WWF Indonesia, dan Plasticpay untuk melaksanakan perannya di bidang ESG, Jumat, (21/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Bukalapak berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia, WWF Indonesia, dan Plasticpay untuk melaksanakan perannya di bidang ESG, Jumat, (21/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mewujudkan komitmen berkelanjutan. Salah satunya dengan PlasticPay, dan didukung Bank DBS Indonesia serta WWF Indonesia, Bukalapak menyediakan penukaran botol plastik untuk transaksi di Mitra Bukalapak.

Bukalapak bersama PlasticPay mengajak para Mitra Bukalapak dan pelanggannya serta masyarakat sekitar untuk menumbuhkan kebiasaan mendaur ulang dengan cara menukarkan sampah plastik dengan poin melalui dropbox PlasticPay di warung dan toko Mitra Bukalapak.

Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo menjelaskan, poin yang terkumpul dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh warung dan toko Mitra Bukalapak. Dari kegiatan tersebut, Bukalapak berhasil mengumpulkan lebih dari 300 kg sampah plastik dan lebih dari 19.000 sampah botol plastik.

"Bukalapak telah berjalan bersama lebih dari 20 juta pelaku UMKM di tanah air, membantu mereka mengembangkan usaha, dan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup. Dampak berkelanjutan seperti inilah yang kami usung di Bukalapak. Dari sini, kami ingin melangkah lebih jauh,” kata dia dalam acara Media Day: Ciptakan Dampak Melalui Inisiatif ESG di Jakarta, (21/10/2022).

 

 

Kolaborasi

Bukalapak berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia, WWF Indonesia, dan Plasticpay untuk melaksanakan perannya di bidang ESG, Jumat, (21/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Bukalapak berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia, WWF Indonesia, dan Plasticpay untuk melaksanakan perannya di bidang ESG, Jumat, (21/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Pada kesempatan yang sama, CEO PlasticPay, Suhendra Setiadai menjelaskan PlasticPay hadir bersama Bukalapak untuk bersama melakukan program yang ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah botol plastik.

"Kita sediakan collection facility yang disediakan Mitra Bukalapak di warung-warung Mitra Bukalapak yang kita bisa transformasi sampah jadi belanjaan. Sampah ditukar jadi beras, bahan pokok. Disitu kita lakukan kolaborasi. Jadi intinya bukan sampahnya tapi perilaku terhadap sampahnya,” kata dia.

Nantinya, sampah botol plastik itu akan diolah menjadi recycling material yang bisa dimanfaatkan kembali oleh Mitra Bukalapak atau UMKM secara umum untuk menjadi produk yang bisa dijual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya