Wapres Ma'ruf Amin: Perkembangan Pasar Modal Syariah Menggembirakan

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menuturkan, aktivitas pasar modal cukup bergairah sepanjang tahun ini

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Des 2022, 21:18 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 21:18 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin
Menyambut hari besar umat Islam tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan Muslim di Indonesia dapat berhijrah ke arah yang lebih baik lagi, baik sebagai pribadi, kelompok, maupun bangsa. (Foto: BPMI, Setwapres).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

"Perkembangan pasar modal syariah juga menggembirakan. Sepanjang tahun 2022 Indeks Saham Syariah Indonesia tumbuh 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai sukuk korporasi juga meningkat 20,23 persen," kata Ma'ruf Amin dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/12/2022).

Wapres menyebutkan, aktivitas pasar modal cukup bergairah sepanjang tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemic COVID-19.

IHSG pernah sempat sentuh rekor tertinggi sepanjang masa di posisi 7.318 pada 13 September 2022. Secara year to date pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, IHSG naik 4,09 persen ke posisi 6.850. Namun, pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG melemah 0,14 persen.

"Hingga Desember ini, IHSG mempertahankan pertumbuhan positif sekitar 3 perseb dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun. Kapitalisasi pasar meningkat, dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN," kata dia.

Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia tersebut menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimistis perekonomian pada 2023, seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian.

Ia juga berharap, pasar modal Indonesia tumbuh positif pada 2023. Hal tersebut dengan didukung perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Banyak perusahaan akan go public termasuk sektor UMKM yang naik kelas, serta berkembangnya penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi,” ujar dia.

 

Pesan kepada OJK dan BEI

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan perlu adanya sinergi pembangunan, baik dari sisi kesejahteraan dan keamanan di Papua. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Ma’ruf Amin juga mengingatkan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi investor. Dengan demikian, kepercayaan investor akan semakin tinggi terhadap pasar modal Indonesia.

"Regulator dan pengawas pasar modal, baik OJK maupun BEI, agar lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi investor, sehingga kepercayaan investor akan semakin tinggi terhadap pasar modal Indonesia," kata 

Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau atau setara dengan USD 600 miliar.

"Keyakinan investasi juga masih terjaga, tercermin dari aktivitas perdagangan sepanjang tahun ini, khususnya nilai transaksi perdagangan yang bertumbuh sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya," kata Iman.

IHSG Tempati Posisi Kedua Terbaik di ASEAN Jelang Akhir 2022

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresi kinerja pasar modal Indonesia. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mencermati kinerja pasar modal Indonesia sepanjang 2022 masih terus diwarnai gejolak fluktuasi pasar yang diikuti pelemahan Bursa secara global, terlebih dalam satu bulan terakhir.

"Hal itu berlangsung di tengah gejolak perekonomian global yang terus meningkat dan tingginya volatilitas pasar keuangan global yang berpotensi memberikan dampak pada pasar keuangan domestik. Meski demikian, perlu kami sampaikan bahwa secara unum kinerja psar modal secara year to date masih mencatatkan pertumbuhan positif," kata Inarno dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Sebagai gambaran, per 28 Desember 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 6.850,52 atau secara year to date tumbuh sebesar 4,09 persen. Kinerja IHSG ini merupakan yang tertinggi kedua setelah Singapura jika dibandingkan dengan seluruh kinerja bursa ASEAN.

Sebelumnya IHSG juga pernah berada di tingkat pertama di kawasan ASEAN dan regional, serta peringkat ke-3 di dunia pada November lalu.

"Di tahun ini, pertjmbuhan IHSG juga pernah menembus lebel tertinggi selanjang sejarah yakni di level 7.318,01, tepatnya pada tanggal 13 September 2022," imbuh Inarno.

 

Kapitalisasi Pasar

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.509 triliun atau secara year to date tumbuh sebesar 15,18 persen. Pada 2022, tepatnya pada 27 Desember 2022, kapitalisasi pasar di Bursa Efek juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp 9.600 triliun.

Secara bersamaan, perkembangan pasar modal syariah juga cukup menggembirakan. Tercermin dari peningkatan nilai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun nilai kapitalisasi pasar saham syariah secara year to date.

Per 28 Desember 2022, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup pada 218,38 poin atau meningkat sebesar 15,53 persen dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 sebesar 189,02 poin. Sementara kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp 4.801,27 triliun atau meningkat sebesar 20,52 persen (ytd) apabila dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 yaitu sebesar Rp 3.983,65 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya