Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 7.510 Hingga Akhir 2023

IHSG pada semester I 2023 berpotensi melemah karena terdampak country rotation akibat pembukaan kembali China yang lebih cepat daripada ekspektasi investor.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2023, 16:44 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 16:44 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus 7.510 sampai akhir tahun 2023. Terdapat beberapa hal penopang IHSG di tahun depan.

“Meskipun kami prediksi gejolak global masih akan tetap berlanjut, tapi kami tetap optimis. Kami memproyeksikan IHSG di akhir 2023 akan mencapai 7.510,” kata dia melansir Antara di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Ia memperkirakan IHSG pada semester I 2023 berpotensi melemah karena terdampak country rotation akibat pembukaan kembali China yang lebih cepat daripada ekspektasi investor.

“Namun demikian, secara valuasi, IHSG ini lebih menarik dibandingkan dengan negara emerging market lain. Dengan tingkat pertumbuhan EPS (Earnings per Share) sebesar 17 persen di luar sektor komoditas dan kondisi likuiditas perbankan yang pasti besar,” katanya.

Di samping itu IHSG diperkirakan akan tumbuh ditopang oleh struktur neraca perdagangan yang lebih baik.“Mandiri Sekuritas optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pasar modal akan tetap resilien di tahun 2023, sama seperti tahun 2022,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih akan cukup resilien yakni mencapai 5,04 persen, di tengah meningkatnya risiko global.

Dalam merespons beragam tantangan global tersebut, berbagai strategi dan bauran kebijakan perlu terus dijalankan oleh pemerintah, otoritas moneter, dan perbankan sebagai upaya mendorong perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 dan menjaga stabilisasi sistem keuangan.

“Strategi bisnis dan reformasi struktural juga akan dijalankan untuk mendukung sektor industri yang potensial seperti pariwisata, consumer sector, dan electric vehicle,” kata Andry dalam kesempatan yang sama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya