Totalindo Bakal Bangun Kantor dan Hotel Soll Marina Rp 74,8 Miliar

Proyek pembangunan kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera senilai Rp 74,5 miliar merupakan bagian dari total kontrak baru Totalindo Eka Persada (TOPS) Rp 1,3 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Jan 2023, 10:53 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 10:53 WIB
Penandatanganan proyek pembangunan kantor dan hotel Soll Marina Alam Sutera, Rabu, 25 Januari 2023 oleh PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dan PT Soll Marina (Foto: Istimewa)
Penandatanganan proyek pembangunan kantor dan hotel Soll Marina Alam Sutera, Rabu, 25 Januari 2023 oleh PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dan PT Soll Marina (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dan PT Soll Marina melaksanakan penandatanganan proyek pembangunan kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera pada Rabu, 25 Januari 2023. 

Proyek pembangunan kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera bernilai Rp 74,8 miliar dengan target pengerjaan selama 15 bulan. 

Proyek pembangunan kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera ini merupakan salah satu dari total kontrak baru Totalindo Eka Persada senilai Rp 1,3 Triliun.

"Totalindo senantiasa memberikan yang terbaik kepada seluruh proyek yang dikerjakan, tidak terkecuali dalam pembangunan Kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera,” ujar Wakil Direktur Utama Totalindo, Salomo Sihombing dalam keterbukaan informasi, Rabu, 25 Januari 2023.

Sementara itu, penandatanganan ini merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari rangkaian tahapan pembangunan proyek kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera.

Penandatanganan ini menunjukkan industri konstruksi dan properti pada tahun sedang berjalan ke arah yang tepat. 

"Terlebih, usai pencabutan status pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah akhir tahun lalu membuat aktivitas masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa yang berujung pada kegiatan ekonomi yang pulih secara perlahan," kata dia.

 

 

PKPU Sementara, Operasional Totalindo Eka Persada Berjalan Normal

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) digugat PKPU oleh PT Solefound Sakti dengan nomor perkara 354/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN Niaga Jkt.Pst. Saat ini, perseroan ditetapkan pada status PKPU sementara (PKPUS).

Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada Tbk, Salomo Sihombing mengatakan, status tersebut baru bersifat sementara dan untuk penyelesaiannya Perseroan patuh terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Dia menegaskan, penetapan PKPUS tidak mempengaruhi operasional Totalindo Eka Persada secara signifikan. Selama penetapan PKPUS, Perseroan memastikan seluruh aspek operasional berlangsung seperti biasa termasuk Proyek berjalan yang Perseroan tangani.

"Kami berkomitmen untuk terus tetap mengutamakan kualitas pelayanan yang kami kepada klien/project owner yang sudah memberi kepercayaan kepada kami. Selain itu kami memastikan proyek-proyek yang kami kerjakan berjalan dengan normal,” ujar Salomo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip, Sabtu, 21 Januari 2023.

Perseroan telah menerima panggilan sidang dari Pengadilan Niaga PN Jakarta Pusat pada 8 Desember 2022 tentang permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan oleh PT Solefound Sakti. Sidang gugatan permohonan PKPU tersebut dilaksanakan sejak 14 Desember 2022.

Gugatan terkait permintaan pembayaran pelunasan utang senilai Rp 4,44 miliar dari PT Solefound Sakti selaku pemohon yang merupakan salah satu sunlon dari termohon untuk melakukan pekerjaan boredpile pada proyek perseroan.

Pembacaan putusan PKPU pada 17 Januari 2023 menyatakan termohon pkpu yaitu perseroan, berada dalam keadaaan PKPU sementara selama 45 hari. Terhitung sejak tanggal keadaan PKPU sementara dibacakan.

Setelah pandemi Covid-19 yang menghantam industri jasa konstruksi, kinerja Perseroan terus membaik. Hal itu terlihat dari raihan kontrak baru pada 2022 sebesar Rp 1,3 triliun pada 2022 yang meningkat tajam sebesar 342,75 persen dibandingkan 2021.

Selain itu, besaran nilai kontrak proyek carry over di tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun serta terdapat 24 proyek berjalan yang ditangani Totalindo di beberapa wilayah Indonesia. “Memperhatikan kemampuan Perseroan miliki, Kami percaya bahwa situasi yang terjadi saat ini dapat diselesaikan dengan tuntas dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Salomo.

Totalindo Optimistis Pertumbuhan Kinerja Keuangan pada 2023

Paparan publik PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) pada Rabu (21/12/2022) (Foto: Totalindo Eka Persada)
Paparan publik PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) pada Rabu (21/12/2022) (Foto: Totalindo Eka Persada)

Sebelumnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menyiapkan strategi baru dalam menjalankan bisnisnya. Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada Salomo Sihombing mengatakan, pihaknya terbuka terhadap semua peluang yang ada di bidang konstruksi.

"Kami terbuka terhadap semua peluang yang ada di jenis konstruksi di tahun sebelumnya fokus pembangunan high rise building, seperti mall, kantor apartemen, saat ini menurun. Sehingga strategi kami saat ini membuka peluang terhadap jenis-jenis konstruksi yang lain," kata Salomo dalam paparan publik TOPS, Rabu (21/12/2022).

Salomo menyebutkan, ke depan, Totalindo akan terjun dalam pembangunan jalan tol dan proyek infrastruktur lainnya.

"Ke depan masuk pembangunan jalan tol dan proyek infrastruktur lainnya," kata dia.

Sementara itu, hingga saat ini Totalindo telah mengantongi kontrak baru Rp 1,3 triliun hingga 15 Desember 2022 yang meningkat dari tahun lalu.

"Kami optimis meningkatkan kinerja dengan pencapaian kontrak baru Rp 1,75 triliun dan pendapatan Rp 1 triliun dengan strategi (yang telah disiapkan)," katanya.

Salomo menyebutkan, berbagai rencana telah disiapkan Totalindo mulai dari penguatan strategi bisnis kantor cabang, diversifikasi usaha, mengikuti proyek IKN (Ibu Kota Negara) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga menggandeng mitra bisnis guna memperkuat kinerja pendanaan Perseroan pada tahun depan.

Tak hanya itu, Totalindo juga melihat skema KPBU dari pemerintah tersebut sebagai skema yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Dengan berbagai strategi yang kami siapkan, kami yakin akan terus melanjutkan tren positif di tahun  depan melihat permintaan jasa konstruksi terus meningkat pasca pandemi,” ujar Salomo.

Rombak Susunan Pengurus

IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Rabu, 27 Juli 2022. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.

Pemegang saham Totalindo Eka Persada menyetujui pengangkatan Salomo Sihombing menjadi Wakil Direktur Utama, dari posisi sebelumnya sebagai direktur, dan menyetujui pengangkatan Rully Setiapermadi diangkat menjadi direktur. Sementara dari sisi Komisaris, RUPS menyetujui pengangkatan Mayjen TNI (Purn) Turmarhaban Rajagukguk menjadi komisaris.

Sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi setelah RUPST ini sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, FCBArb

Komisaris: Saut Irianto Rajagukguk

Komisaris: Achadiono Nugroho Putranto

Komisaris Independen: Mario Wylliam Waworundeng

Komisaris: Mayjen TNI (Purn) Turmahaban Rajagukguk

Direksi:

Direktur Utama: Donald Sihombing

Wakil Direktur Utama: Salomo Sihombing

Direktur: Sung Hyun Jim Baik

Direktur: Marco Rosihan Yacub

Direktur: Marcel Rosihan Yacub

Direktur: Rully Setiapermadi

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya