4 Tips Siapkan Dana Pendidikan Anak, Salah Satu Lewat Investasi

Berikut tips dalam mempersiapkan dana pendidikan anak. Salah satunya melalui investasi. Saat ini beragam pilihan investasi yang dapat dicermati.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Feb 2023, 07:07 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2023, 07:07 WIB
Empat Tips Siapkan Pendidikan Anak
Berikut empat tips siapkan pendidikan anak dari perencana keuangan Rista Zwestika. (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)

Liputan6.com, Jakarta Pakar perencanaan keuangan, Rista Zwestika bagikan tips dalam mempersiapkan dana pendidikan anak bagi para orang tua. Rista menjelaskan, setidaknya ada empat tips dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, adapun tipsnya sebagai berikut. 

Ada Kesepakatan dengan Pasangan

Rista menuturkan, dalam mempersiapkan dana pendidikan anak perlu ada diskusi dan kesepakatan bersama pasangan terkait beberapa hal, terutama dalam pemberian pendidikan

“Ada kesepakatan dengan suami, terkait pemberian ilmu kepada anak ingin seperti apa jangka pendek atau panjang. Karena ada kemungkinan keinginan istri dan suami berbeda dalam pemberian ilmu pada anak,” tutur Rista dalam acara talkshow Jago Syariah, Sabtu, 11 Februari 2023.

Survei Harga Sekolah

Sebelum mempersiapkan dana pendidikan anak, Rista menjelaskan pentingnya orangtua untuk melakukan survei harga sekolah. Hal ini penting dilakukan karena setiap sekolah memiliki perbedaan biaya. 

“Nanti, orang tua bisa menghitung apakah kondisi keuangan mampu atau tidak untuk masuk ke sekolah tertentu. Jika tidak mampu, maka apa langkah yang diambil. Kalau memang dipaksakan ke sekolah tersebut, harus melihat pendapatan dan memanfaatkan peluang investasi untuk menambah pemasukan,” jelas Rista. 

Mitigasi Risiko

Hal yang tak kalah penting dalam mempersiapkan dana pendidikan anak adalah mitigasi risiko. Menurut Rista, orangtua harus mempersiapkan rencana dalam menanggulangi risiko yang bisa muncul dalam mempersiapkan dana pendidikan anak. 

“Jika ada hal darurat, apakah kita akan menggunakan dana pendidikan anak? Hal seperti itu yang perlu diperhatikan. Biaya pendidikan yang terus naik juga perlu diperhatikan oleh orang tua,” lanjut Rista.

Investasi

Saat ini, banyak platform investasi bermunculan yang bisa diakses dengan mudah hanya melalui telepon pintar. Menurut Rista, hal ini bisa dimanfaatkan orangtua untuk mengembangkan aset demi mempersiapkan dana pendidikan anak. 

 

Investasi

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

“Walaupun banyak pilihan platform investasi, sayangnya literasi keuangan kita masih rendah, sehingga sulit dalam memilih set investasi yang cocok untuk mempersiapkan dana pendidikan anak,” jelasnya..

Namun, Rista mengungkapkan ada beberapa aset investasi yang mudah dan bisa digunakan dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, yaitu Deposito.

“Strateginya, pilih instrumen investasi yang likuid, sehingga dapat dicairkan sewaktu diperlukan. Deposito bisa menjadi pilihan untuk memulai tabungan pendidikan anak ataupun dana darurat,” ungkapnya. 

Rista menambahkan, alasan deposito dapat dijadikan aset investasi dalam persiapkan dana pendidikan adalah kegunaannya yang mudah. Selain itu, Deposito memiliki rentang waktu mulai dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. 

Deposito Jadi Pilihan untuk Dana Darurat saat Ekonomi Bergejolak

Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah,  serta Mass Market. (Dok Bank Jago)
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah, serta Mass Market. (Dok Bank Jago)

Sebelumnya, deposito disebut menjadi pilihan investasi yang tepat di tengah ekonomi yang bergejolak. Pakar perencanaan keuangan Rista Zwestika Reni mengakui, pandemi COVID-19 telah mengajarkan banyak hal. Pelajaran paling berharga adalah perlunya dana darurat yang dipersiapkan sejak jauh hari.

Sehingga, ketika krisis datang, dana darurat tersebut bisa menjadi penyelamat di saat paling dibutuhkan.

"Dana darurat ini bisa dalam bentuk apa saja. Yang penting likuid, mudah dicairkan dan tidak gampang tergerus nilainya. Maka itu, deposito bisa menjadi pilihan untuk membentuk dana darurat,” kata dia dalam Peluncuran Deposito Jago Syariah di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Selain deposito konvensional, Rista mengatakan deposito syariah juga menarik untuk dicoba. Menrut dia, produk deposito syariah dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi dan menyiapkan dana darurat dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.

“Deposito menarik untuk menyimpan dana darurat karena likuiditas tinggi untuk dicairkan kapanpun. Dari sisi tenor investaisi juga coock untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Selain itu, deposito relatif lebih aman karena ada lembaga penjamin simpanan. Khusus deposito syariah sendiri selain cuan dunia juga berkah akhirat,” kata Rista.

Salah satu produk deposito syariah yang bisa dicoba adalah Deposito Syariah Bank Jago. Jago Syariah merupakan solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari dengan berdasarkan prinsip syariah (sharia life-centric finance solution) dan tertanam dalam ekosistem.

Melalui Jago Syariah, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan Bibit.

 

Penuhi Kebutuhan Nasabah, Bank Jago Luncurkan Deposito Syariah Berbasis Aplikasi

Peluncuran Deposito Jago Syariah, Kamis (2/2/2023), (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Peluncuran Deposito Jago Syariah, Kamis (2/2/2023), (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melalui unit usaha syariah (Jago Syariah) meluncurkan produk Deposito Jago dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Inovasi ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan produk investasi dengan imbal hasil yang baik, aman, serta memiliki kualitas yang setara perbankan konvensional.

Dengan produk deposito syariah, nasabah memiliki pilihan produk dan layanan syariah yang dapat disesuaikan dan dipersonalisasi dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi B Sumintardja menuturkan, setiap individu adalah unik, memiliki mimpi, kebutuhan, dan tujuan yang berbeda. Hal ini tercermin dari hasil survei Jago Syariah terhadap sejumlah penggunanya terkait tujuan menyimpan uang di bank.

Hasilnya, sebanyak 67 persen nasabah Jago Syariah menabung untuk dana darurat, sebanyak 57 persen untuk dana pendidikan anak, dan 43 persen untuk persiapan pensiun. Dari survei tersebut, Jago Syariah menyadari tingginya kebutuhan nasabah akan produk simpanan berjangka dengan imbal hasil yang lebih baik, mudah dijangkau, diakses dan bisa dipantau setiap waktu.

"Yang penting, mereka butuh deposito yang bersifat fleksibel, terutama dalam hal besaran minimal dana yang bisa didepositokan. Melalui inovasi baru berdasarkan prinsip syariah ini, kami berharap nasabah dapat selangkah lebih dekat menggapai hidup penuh berkah," ujar Waasi dalam Peluncuran Deposito Jago Syariah di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Waasi menjelaskan, nasabah dapat membuka deposito hanya dalam hitungan menit melalui aplikasi dengan minimal penempatan dana mulai dari Rp 1 juta. Pada keadaaan darurat nasabah dapat mencairkan deposito syariah ini tanpa terkena penalti.

Semua dilakukan dalam aplikasi tanpa harus datang ke bank. Melalui Jago Syariah, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (pockets) dengan akad wadiah serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan Bibit.

 

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19
Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya