Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) membidik pertumbuhan laba bersih 12 persen pada 2023. Sebelumnya, Elnusa mencatatkan laba bersih Rp 378 miliar atau meningkat 248 persen pada 2022.
VP Strategic Planning & Corp Management Elnusa Ferdiansyah menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan laba bersih 12 persen pada tahun ini.
Baca Juga
"Laba bersih tumbuh 12 persen pada 2023," kata Ferdiansyah saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, dikutip Kamis (2/3/2023).
Advertisement
Sementara itu, Elnusa juga tengah menggenjot ekspansi bisnis, mulai dari industri baterai kendaraan listrik hingga air bersih.
Ferdiansyah menyebut, pihaknya telah melakukan melakukan riset terkait pengembangan Battery Management System (BMS) untuk kendaraan listrik roda dua.
"Kita sedang melakukan riset baterai manajemen sistem melalui pendektan dengan Pertamina Power Indonesia (PPI). Kita sekarang tahap riset ketika kita kerja sama dengan PPI dan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk penyediaan sistem baterai," kata dia.
Selain itu, Elnusa juga memiliki kerja sama dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan IBC dalam membuat sistem manajemen baterai alias BMS. Dengan demikian, pengembangan BMS ini masih dalam tahap prototipe.
Tak hanya itu, Elnusa juga masuk ke bisnis teknologi air bersih dan telah meneken kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Bogor. "Kira kerja sama IoT penyediaan smart water untuk pemakaian air rumah tangga," kata dia.
Kembangkan Bisnis Data
Ke depan, Elnusa berencana mengembangkan bisnis data menggunakan hasil data pemakaian air rumah tangga tersebut.
"Ke depan bisnis data, kalau kita punya data pemakaian air rumah tangga, larinya bisa kemana-mana. Itu yang kita incar," ujar dia.
Di samping itu, Elnusa juga akan menggandeng PDAM di daerah lainnya, seperti Cirebon, Semarang, Tangerang dan wilayah lainnya. Ferdiansyah mengaku, saat ini bisnis Elnusa mayoritas berasal dari klien Grup Pertamina. Alhasil, sebanyak 68 persen pendapatan Elnusa dari Grup Pertamina dan sisanya dari non Grup Pertamina.
"Memang betul efek bergabung ke Pertamina cukup besar 68 persen dari Pertamina growth nya," kata dia.
Asal tahu saja, Elnusa telah mengantongi 60 persen kontrak baru pada kuartal I 2023 dan sedang memperjuangkan 40 persen kontrak lainnya. "Kita masih tender, kita berkompetisi. Kita masih mandiri juga," imbuhnya.
Advertisement
Belanja Modal 2023
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 500 miliar pada 2023. Dana tersebut turun dari anggaran tahun sebelumnya, yakni Rp 700 miliar.
Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 500 miliar pada 2023.
"Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar sebagian besar atau 46 persen dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur," kata Jayanty saat ditemui di Citra Rasa, Rabu (1/3/2023).
Kemudian, sisanya 35 persen dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapaan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo.
Selain itu, berdasarkan kepastian pasar ke depan dan sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project.
"Melalui belanja modal yang disiapkan ini Elnusa berkomitmen untuk siap berinvestasi melakukan pengembangan dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan," kata dia.
Jayanty bilang, jumlah belanja modal tahun ini turun dari tahun sebelumnya disebabkan oleh investasi yang dilakukan secara selektif. "Tahun ini kita lebih selektif dibandingkan tahun lalu. Karena, kita enggak jor-joran karena lihat pasar," ujar dia.
Dengan demikian, Elnusa selektif dalam melakukan investasi dan mencermati potensi pasar ke depannya.
Target Kontrak Baru pada 2023
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis terhadap prospek bisnis pada 2023. Dengan demikian, Elnusa pun yakin akan mendapatkan kontrak-kontrak baru dari beberapa segmen bisnis yang dijalankan perusahaan pada tahun depan.
"Perseroan optimistis dapat memperoleh kontrak-kontrak baru pada 2023. Untuk target perolehan kontrak baru di 2023 diproyeksikan sebesar 40 persen dari target pendapatan Perseroan 2023, target tersebut masih sejalan dengan proyeksi di tahun sebelumnya," kata Manager of Corporate Communications PT Elnusa Tbk, Jayanty Oktavia Maulina, dari keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).
Jayanty menuturkan, untuk pekerjaan pada kontrak tersebut didominasi pada jasa hulu untuk pekerjaan akuisisi seismic dan processing serta perawatan sumur Workover Services.
Guna mendukung target tersebut, Elnusa pada 2023 telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 500 miliar. Sebagian besar belanja modal atau sebanyak 46 persen dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.
Sekitar 35 persen dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo.
"Berdasarkan kepastian market ke depan, sisanya akan digunakan untuk segmen Jasa Penunjang Migas dan Non Project,” kata Jayanty.
Melalui belanja modal yang disiapkan ini, Elnusa berkomitmen siap investasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan.
Tak hanya itu, saat ini hingga berjalannya 2023, pada Jasa Hulu, Elnusa tengah mengerjakan existing project untuk pengeboran sumur pengembangan, melanjutkan beberapa project pekerjaan survei seismic, serta ada beberapa prospek pada pekerjaan maintenance fasilitas penyaluran jalur migas dan konstruksi migas.
Advertisement