Link Net Cetak Pendapatan Turun 2 Persen Jadi Rp 4,37 Triliun pada 2022

PT Link Net Tbk (LINK) mencatat pendapatan turun 2,01 persen dan laba bersih merosot 72,81 persen pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Mar 2023, 10:52 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 10:52 WIB
Link Net Umumkan Kinerja Keuangan pada 2022
PT Link Net Tbk (LINK) membukukan kinerja laba dan pendapatan yang lesu pada 2022. (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir 2022. Perseroan membukukan pendapatan Rp 4,37 triliun atau turun 2,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,46 triliun.

Mengutip laporan keuangan Link Net, ditulis Minggu (12/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 995,92 miliar atau meningkat 3,38 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 963,31 miliar.

Dengan demikian, laba kotor Link Net menyusut 3,71 persen menjadi Rp 3,37 triliun pada 2022 dari Rp 3,50 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 54,31 persen menjadi Rp 612,06 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,33 triliun. 

Hingga akhir 2022, Link Net mengantongi laba bersih sebesar Rp 240,71 miliar. Laba perseroan merosot 72,81 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 885,31 miliar. 

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 11,64 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 9,74 triliun. Kemudian, liabilitas Link Net Rp 6,67 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,49 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 4,96 triliun hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 5,24 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 10 Maret 2023, saham LINK terpangkas 2,68 persen ke posisi Rp 2.180 per saham. Saham LINK dibuka merosot 20 poin ke posisi Rp 2.220 per saham. Saham LINK berada di level tertinggi Rp 2.240 dan terendah Rp 2.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 366 kali dengan volume perdagangan 1.985 lot saham. Nilai transaksi Rp 431,3 juta.

Link Net Siapkan Belanja Modal Rp 2,2 Triliun pada 2023

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,2 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk perluasan jaringan di beberapa kota di Indonesia. 

Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk, Marlo Budiman menuturkan, pihaknya menargetkan home pass  atau jaringan kabel fiber optic menjadi 3,4 juta pada tahun depan. Hal itu dilakukan melalui ekspansi dengan menambah jaringan untuk 350.000 rumah.

“Ekspansi tahun depan penambahan homepass 350 ribu rumah ditambah. Kita mencapai hampir 3,4 juta homepass,” kata Marlo dalam paparan publik secara virtual pada Senin (14/11/2022).

Dia menuturkan, sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk menunjang perluasan ekspansi ke kota-kota, sebagian besar di Pulau Jawa dan mulai merambah ke Sumatera.

Tak hanya itu, Link Net telah menyerap belanja modal sebanyak 80 persen dari Rp 3,1 triliun hingga September 2022. Belanja modal tersebut untuk pengembangan bisnis di kota-kota baru. 

“Belanja modal atau capex pada 2022 sebesar Rp 3,1 triliun, hingga September 2022 sudah terserap 80 persen untuk pengembangan bisnis di kota-kota baru,” kata Chief Financial Officer PT Link Net Tbk Johannes.

Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) akan membagikan dividen sebesar Rp 531 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 193 per saham.

Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net pada Senin, 14 November 2022.

"Pembagian dividen Rp 531 miliar dengan nilai Rp 193 per lembar saham,” kata Corporate Secretary PT Link Net Tbk Johannes dalam paparan publik secara virtual pada Senin, 14 November 2022. 

Johanes menyebutkan, dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham pada 2 Desember 2022.

"Akan dibagikan pada 2 Desember 2022,” kata dia. 

 

Link Net Kantongi Fasilitas Pembiayaan Rp 1,5 Triliun

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan perolehan fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,5 triliun. Fasilitas pembiayaan itu rencananya akan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan umum perseroan.

Informasi saja, perseroan merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.

Pada 23 September 2022, perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan syariah dari PT Bank Permata Tbk (BNLI). Batas nilai fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan.

"Transaksi dilakukan untuk membiayai modal kerja dan mendukung kegiatan usaha Perseroan, dimana Transaksi tidak memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan perseroan," kata Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (28/9/2022).

Johannes menambahkan, Direksi perseroan menyatakan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/20 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

"Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa sepanjang sepengetahuannya, transaksi yang dilakukan tidak mengandung benturan kepentingan dan semua informasi material telah diungkapkan dan tidak menyesatkan," imbuh Johannes.

 

Link Net Tebar Dividen Rp 531,19 Miliar, Catat Jadwalnya

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 531,19 miliar atau Rp 193,05 per saham. Rencana pembagian dividen telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net yang digelar pada 14 November 2022.

Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan per 31 Desember 2021. Pada periode tersebut, Link Net mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 885,32 miliar. Saldo laba ditahan uang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 4,03 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp 5,25 triliun.

Pada perdagangan Rabu, 17 November 2022, saham LINK ditutup turun 50 poin atau 1,66 persen pada posisi 2.970. Saham LINK dibuka pada posisi 3.030 dan bergerak pada rentang 2.890—3.030.

Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham LINK amblas 1.020 poin atau 25,56 persen. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/11/2022), berikut jadwal pembagian dividen PT Link Net Tbk:

- Tanggal efektif: 14 November 2022

- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2022

- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 November 2022

- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 24 November 2022

- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 25 November 2022

- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 24 November 2022

- Tanggal pembayaran dividen: 2 Desember 2022

 

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global
Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya