Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk menargetkan pembangunan smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat yang diinisiasi perseroan rampung pada 2024.
Perseroan melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Nantinya, smelter tembaga ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Baca Juga
"MKita juga harus selesaikan proses smelter di tahun 2024 karena itu komitmen kita ke pemerintah. kita sedang kerja keras untuk penuhi jadwal tersebut," kata Direktur Utama Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, dikutip Kamis (1/6/2023).
Advertisement
Smelter ini akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98 persen. Smelter ini dibangun sebagai upaya Perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Total pencapaian kemajuan pembangunan hingga Januari 2023 mencapai 51,63 persen.
"Jadi berdasarkan yang sudah diverifikasi, Januari 2023 progres smelter sudah 51,63 persen," imbuh Vice President Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana.
Informasi saja, perseroan saat ini tengah mencari pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.
Dana IPO
Rencananya, sebesar Rp 1,79 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN), yang selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lalu sekitar Rp 3,05 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Sisa dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada MNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Amman Mineral Internasional Bidik Produksi 1,1 Juta Ton Tembaga Konsentrat pada 2023
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk mematok target produksi 1,1 juta ton tembaga konsentrat pada 2023. Vice President Corporate Communications Amman Mineral Internasional Kartika Octaviana mengatakan, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perseroan, termasuk target telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kita ada main planning, dan itu juga sudah dikomunikasikan ke pemerintah bahwa produksi tahun ini di 1,1 juta ton copper concentrate, itu juga sudah diapprove," kata Kartika dalam paparan publik perseroan, Rabu (31/5/2023).
Untuk saat ini, perseroan akan berupaya mengikuti dan merealisasikan panduan tersebut. Namun sebagai catatan, tidak menutup kemungkinan angka target itu dapat mengalami penyesuaian jika diperlukan pada kemudian hari.
"Yang namanya berencana kita selalu berusaha (merealisasikan). Tapi selalu ada ruang untuk mereview apakah sepanjang tahun itu sesuai dengan rencana atau tidak, nanti ada proses seperti misalnya kalau dari pemerintah ada revisi dan lain sebagainya, itu nanti akan kita kaji," ujar Oktavia.
Advertisement
Langkah Strategis
Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.
"Pengembangan usaha AMMAN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia,” ujar Alexander.
Kinerja Anak Usaha
Alexander memaparkan, saat ini anak usaha AMMAN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang.
"Kami sedang tahap pengembangan fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," papar dia.
Dana IPO
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, Amman Mineral Internasional menawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan Amman Mineral Internasional setelah IPO dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.
Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Rabu (31/5/2023), perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 lembar atau sebesar-besarnya 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam peraturan Bursa Efek Indonesia.
Sebesar Rp 1,79 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN), yang selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Lalu sekitar Rp 3,05 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Sisa dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada MNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Advertisement