Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Senin, (10/7/2023). IHSG melonjak seiring mayoritas sektor saham menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.716,45. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG mendaki 0,48 persen ke posisi 6.748. Indeks LQ45 bertambah 0,64 persen ke posisi 953. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, IHSG akan berada di level tertinggi 6.754,56 dan level terendah 6.729,16. Sebanyak 282 saham menguat sehingga angkat IHSG. 136 saham melemah. 209 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 128.501 kiali. Total volume perdagangan saham 2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 658,2 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.952.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau pada awal pekan ini. Sektor saham energi bertambah 0,96 persen, sektor saham basic naik 0,31 persen, sektor saham industri melonjak 0,67 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal menguat 0,32 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,62 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,12 persen. Sementara itu, sektor saham keuangan menanjak 0,52 persen, sektor saham property bertambah 0,92 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,02 persen, dan sektor saham infrastruktur menguat 0,32 persen serta sektor saham transportasi naik tipis 0,10 persen.
Pada awal sesi perdagangan saham, saham PTIS susut 0,78 persen dan saham ARNA naik 0,55 persen. Saham pendatang baru yakni saham TGUK melambung 34,55 persen, saham CRSN menguat 13,60 persen. Sedangkan saham GRPM melemah 10 persen, dan saham WIDI bertambah 10 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.716 pada perdagangan Jumat, 7 Juli 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah cadangan devisa Bank Indonesia turun USD 1,8 miliar menjadi USD 137,5 miliar dari sebelumnya USD 139,3 miliar seiring pelunasan utang.
Di sektor perbankan, ada tekanan jual dari investor lokal mengakibatkan melemahnya perdagangan saham bank dengan volume tipis. Saham BMRI melemah 2,8 persen, saham BBRI turun 0,9 persen, saham BBCA tergelincir 0,6 persen, dan saham BBNI susut 0,3 persen. Sedangkan saham AMMN naik 3,5 persen saat debut perdana di BEI. Akan tetapi, saham komoditas melemah. Saham ITMG melemah 2,9 persen, saham ADRO tergelincir 2,9 persen, dan saham MDKA merosot 2,4 persen.
Selain itu, sektor saham ritel memimpin. Saham ACES bertambah 9,9 persen. Saham ERAA naik 4,2 persen, saham LPPF menguat 0,9 persen dan saham MAPA bertambah 0,7 persen.
Top Gainers-Losers pada 10 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TGUK melambung 34,55 persen
- Saham CRSN melambung 16 persen
- Saham ISAP melambung 10 persen
- Saham WIDI melambung 10 persen
- Saham PJAA melambung 9,82 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham DWGL terpangkas 11,24 persen
- Saham GRPM terpangkas 10 persen
- Saham DOOH terpangkas 8,62 persen
- Saham KBLV terpangkas 8,04 persen
- Saham IDEA terpangkas 7,87 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 90,4 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 77,2 miliar
- Saham NATO senilai Rp 67,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 35,4 miliar
- Saham BMTR senilai Rp 31,7 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham CRSN tercatat 20.793 kali
- Saham MARI tercatat 5.448 kali
- Saham BMTR tercatat 5.024 kali
- Saham LAJU tercatat 4.495 kali
- Saham ELIT tercatat 3.516 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada Senin, 10 Juli 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.695-6.756.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia turun menjadi USD137,5 miliar atau setara Rp2,081 triliun pada Juni 2023 dari USD139,3 miliar pada bulan sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah.
Tingkat cadangan devisa (cadev) tersebut setara dengan kebutuhan pendanaan untuk impor selama 6 bulan dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia (BI) memandang cadev akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berkelanjutan.
Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) menambahkan 209 ribu pekerjaan (non farm payroll) di Juni 2023, turun dibandingkan penambahan 306 ribu pada Mei 2023. Rilis tersebut dibawah perkiraan pasar sebesar 225 ribu, sekaligus angka terendah sejak Desember 2020.
Dari Asia, cadev China tercatat USD3,193 triliun pada akhir Juni 2023, naik dari USD3,177 triliun pada bulan sebelumnya dan di atas ekspektasi pasar sebesar USD3,178 triliun, penyebab utamanya karena nilai tukar dolar jatuh terhadap mata uang utama China.
Pada saat yang sama, nilai cadangan emas di China meningkat menjadi USD 129,93 miliar pada akhir Juni 2023, dari bulan sebelumnya sebesar USD132,15 miliar. Sementara itu, transaksi berjalan di Korea Selatan membukukan surplus USD1,9 miliar pada Mei 2023, menyusut dari surplus USD3,8 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas
1.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Buy : 1.735
TP : 1.790
Stop loss: <1.700
Saham BRIS dalam major tren bullish di atas MA-100 dan MA-20. Membentuk inverted head and shoulder. MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Penetrasi bank syariah di level 6,9% pada akhir 2022, memiliki prospek yang baik ke depannya. Pada Mei 2023 pembiayaan syariah meningkat 19,45% YoY.
Tren positif pembiayaan syariah yang semakin tumbuh membuat BRIS terus melakukan ekspansi. Di sepanjang 2023 BRIS menganggarkan belanja modal (capex) senilai Rp580 miliar yang digunakan untuk akselerasi layanan digital dan keamanan data.
2.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Buy : 1.760
TP : 1.810
Stop loss: <1.720
Saham MAPI bullish di atas MA-20 dan MA-100, berpotensi membentuk rounding bottom. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dan stochastic bergerak naik.
PT Mitra Adiperkasa Tbk anggarkan capital expenditure (capex) senilai Rp2 triliun pada 2023. Anggaran capex tersebut akan digunakan sebesar 85-90% untuk menambah gerai baru dengan target 700 gerai pada 2023. Adapun menjelang pemilu konsumsi di sektor riil akan diuntungkan, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus meningkat.
3.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
Buy : 4.310
TP : 4.440
Stop loss: <4.200
Saham CMRY sideways membentuk bullish engulfing, stochastic oscillator bergerak naik dan MACD line crossing berada dalam momentum akumulasi.
Cisarua Mountain Dairy mencatat laba bersih yang tumbuh 10,14% YoY menjadi Rp297,1 miliar per Maret 2023. Adapun penjualan neto tercatat naik 24,53% menjadi 1,83 triliun. Realisasi ini didukung oleh konsumsi domestik yang tinggi. Adapun CMRY memiliki ROE premium di level 20,9x, lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 18,8x.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement