Minahasa Membangun Hebat Incar Laba Bersih hingga Rp 15 Miliar Usai IPO

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) membuka klaster baru pada 2023 sehingga akan berdampak terhadap pendapatan dan laba.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Agu 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2023, 13:00 WIB
Pencatatan perdana saham PT Minasaha Membangun Hebat Tbk (HBAT), Senin (7/8/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Minasaha Membangun Hebat Tbk (HBAT), Senin (7/8/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) membidik pendapatan Rp 40 miliar dan laba bersih hingga Rp 15 miliar usai penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Komisaris Utama Minahasa Membangun Hebat Rommy Posma Leke mengatakan, pendapatan hingga akhir tahun ini diproyeksikan meningkat dari tahun lalu. Ini mengingat, Perseroan tengah membuka klaster baru.

"Kami melihat laba bersih bisa juga di sekitaran Rp 14-15 miliar pada akhir tahun ini," kata Rommy saat ditemui di BEI, Senin (7/8/2023).

Dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja tersebut, Minahasa Membangun Hebatpun tengah buka kluster baru dan sudah jalan tahap I dan II. Pada akhir 2023, Perseroan sedang menggarap klaster baru bernama The Valley. Sedangkan, Perseroan mencatatkan marketing sales atau prapenjualan hingga Mei 2023 sekitar 46-50 persen.

Direktur Utama Minahasa Membangun Hebat Go Ronny Nugroho mengatakan, seluruh dana dari hasil penawaran umum, setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan IPO, akan digunakan sebesar 46 persen untuk pembelian landbank dan 45 persen untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan, seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai – Minahasa.

Sementara itu, sisa dana IPO dipakai untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Penggunaan modal kerja ini akan digunakan untuk proyek Perumahan Sawangan Permai, di mana, saat ini sudah ada kontraktor proyek yaitu CV Bangun Cipta Minahasa.

Adapun detail landbank yang akan diakuisisi yakni tanah seluas 38.000 m2 milik Hendra Sutanto di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulut, kemudian tanah seluas 1.323 m2 milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, dan tanah seluas 1.050 m2 juga milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.

"Lokasi bidang-bidang tanah tersebut cukup strategis dan sudah terdapat aksesibilitas menuju lokasi, sehingga lahan-lahan itu memiliki potensi yang baik untuk dijadikan landbank guna dikembangkan sebagai proyek perumahan perseroan di kemudian hari,” kata Ronny.

Jadi Pendatang Baru di BEI

Pencatatan perdana saham PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) dan PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), Senin (7/8/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) dan PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), Senin (7/8/2023). (Foto: BEI)

Sebelumnya, dua perusahaan akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) dan induk usaha Cretivox, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK).

Berikut ini Liputan6.com ulas dua calon emiten yang akan menjadi penghuni baru BEI. 

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT)

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-54 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Minahasa Membangun Hebat mencatatkan saham perdana dengan kode saham HBAT.

Perseroan akan mencatatkan saham di papan akselerasi dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 240,74 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham HBAT akan mencatatkan saham sejumlah 1,04 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 108 per saham. Dengan demikian, Minahasa Membangun Hebatberhasil meraup dana sebanyak Rp 26 miliar. Dalam melancarkan aksi tersebut, Perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum, akan digunakan oleh perseroan sekitar 46,20 persen untuk pembelian landbank.

Kemudian, sekitar 45,36 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai.

Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Minahasa Membangun Hebat antara lain untuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. 

 

OJK Catat 66 Perusahaan Antre IPO di Bursa

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Juli sebesar Rp 162,09 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 57 emiten. Nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang tahun 2022 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 global pada semester I 2023. 

Adapun di pipeline, masih terdapat 101 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp 72,85 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 66 perusahaan.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 31 Juli 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 429 Penerbit, 156.916 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 910 miliar. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 31 Juli 2023 juga mengalami penguatan sebesar 4,05 persen mtd ke level 6.931,36 (Juni 2023 menguat 0,43 persen mtd ke level 6.661,88), dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp2,72 triliun mtd (Juni 2023 outflow Rp4,38 triliun mtd). 

"Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbesar pada Juli 2023 dicatatkan oleh saham di sektor energi dan sektor basic material. Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun (Juni 2023 net buy sebesar 16,21 triliun ytd)," kata Inarno dalam konferensi pers, Kamis (3/8/2023).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya