Harga Saham BREN Kembali Perkasa pada Sesi I Hari Ini 13 Oktober 2023

Harga saham BREN berada di zona hijau dalam perdagangan sesi I, Jumat (13/10/2023).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Okt 2023, 13:42 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 13:42 WIB
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terus melambung usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023. Lantas, bagaimana pergerakan harga sahamnya hari ini?

Harga saham BREN berada di zona hijau dalam perdagangan sesi I, Jumat (13/10/2023). Saham BREN berada di level Rp 2.360 per saham atau naik 24,87 persen. 

Mengutip data RTI, saham BREN dibuka naik ke posisi Rp 2.360 per saham dari harga awal Rp 1.890. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 2.360 dan terendah Rp 2.240 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.735 kali dengan volume perdagangan 36,98 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 87,20 miliar.

Dalam sepekan ini, harga saham BREN menguat 202,56 persen. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 2.360 dan terendah Rp 975 per saham sepekan terakhir.

Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi menilai saham BREN memiliki prospek positif ke depannya. Bahkan, saat ini harga sahamnya pun sudah dua kali dari harga IPO. 

"Prospek BREN cukup besar dari potensi penjualan karbon kredit. Harga sahamnya pun sudah hampir double dari harga IPO, dan memang alokasi sewaktu IPO cukup minim, sehingga demand di secondary market sangat besar," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat, 13 Oktober 2023.

Menurut ia, Paris Agreement yang berdampak mempercepat adaptasi renewable energy menjadi pengganti pembangkit listrik batu bara dan kebijakan smelter metal mining untuk mulai menggunakan renewable energy ini yang meningkatkan permintaan untuk listrik yang dihasilkan dari BREN. 

Sementara itu, ia menjelaskan, pada saat ini sudah telat untuk masuk ke saham BREN. Sebab, kenaikan saham BREN sangat signifikan, valuasi sudah tidak murah atau menarik lagi.

 

Perhatikan Valuasi Saham

Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

"Menurut saya agak telat untuk dikejar saat ini. Jangan FOMO menurut saya,  valuasi sudah tidak murah atau menarik lagi dan banyak overhang dari regulasi karbon yang memang struktur nya sudah mulai terbentuk, tetapi banyak sekali yang belum concrete," kata dia. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian mencermati prospek saham BREN cukup positif, dikarenakan sentimen mengenai energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan digencarkan oleh Pemerintah dalam jangka pendek ke depan. Apalagi kini sudah ada bursa karbon yang akan mempercepat proses transisi energi bersih tersebut.

Di sisi lain, faktor yang akan mendukung kinerja keuangan dan sahamnya adalah permintaan produk dari emiten yang berasal dari kebutuhan energi baru terbarukan. 

"Investor perlu mencermati fundamental emiten dan valuasi sahamnya. Strateginya investasi secara berkala sembari mencermati fundamental emiten terkait," kata Fajar.

Selain Geothermal, Barito Renewables Energy Ingin Kembangkan Teknologi Terbarukan Usai IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini menandai momentum penting dalam perjalanan perusahaan untuk mendukung masa depan energi hijau dan berkelanjutan Indonesia.

CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengatakan, IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geothermal tetapi juga menuju ke teknologi terbarukan lainnya, dengan didukung oleh keunggulan operasional yang kuat. 

Ia juga berharap BREN akan menarik mitra, investor, dan bakat baru dalam upaya perusahaan untuk membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bersih.

"BREN sangat bangga bisa turut berpartisipasi dalam menyediakan solusi energi bersih dan baru terbarukan di Indonesia. Semoga hasil kerja kami ini bisa membuat langit dan udara di Indonesia ini khususnya Kota Jakarta bisa segera bebas dari polusi dan menjadi biru kembali," ujar dia dalam konferensi pers, Senin (9/10/2023).

Tak hanya itu, Barito Renewables Energy juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang selama ini telah menjadi mitra penting bagi BREN dalam mengantarkan energi bersih untuk Indonesia.

"Tidak lupa kami ucap banyak terima kasih atas dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Atas dukungannya hingga terlaksananya IPO ini,” kata dia

 

 

 

Masuk Pasar Modal Indonesia

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagai salah satu pemain utama energi terbarukan di Indonesia, IPO BREN akan menetapkan patokan baru untuk valuasi perusahaan energi terbarukan dan harapannya akan mendorong lebih banyak perusahaan energi terbarukan untuk mencatatkan diri di pasar modal Indonesia. BREN bangga menjadi pelopor dalam menyediakan solusi energi bersih dan terbarukan yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Sementara itu, CEO Barito Pacific dan Komisaris Utama Barito Renewables Agus Salim Pangestu mengatakan, pihaknya bangga mengumumkan Barito Renewables sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan yang teguh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upayanya menuju transisi energi yang berkelanjutan. 

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mitra dan investor berharga kami atas kepercayaan mereka kepada kami dan tekad kuat kami untuk mencapai tujuan nol emisi," ujar dia.

Sebagai informasi, Barito Renewables menawarkan 4.015.000.000 saham dengan harga Rp 780 per saham, berhasil mengumpulkan total Rp 3,13 triliun dengan oversubscription sebesar 135,2 kali.

 

Jadi Penghuni Baru di BEI

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Pekerja melintasi layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 9 Oktober 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-69 di BEI pada 2023.

Mengutip laman BEI, Barito Renewables Energy mencatatkan saham perdana dengan kode saham BREN.

Perseroan akan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 4,01 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham BREN akan mencatatkan 133,786,220,000 saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 780 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 3,13 triliun.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada STAR. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebesar USD 127.835.414.

Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000. Dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya