Liputan6.com, Jakarta - PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 300,68 miliar.
Keputusan pembagian dividen interim Mitrabara Adiperdana telah disetujui oleh perseroan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada 23 Oktober 2023. Nilai dividen interim yang diberikan sebesar Rp 300,68 miliar. Pembagian dividen itu setara Rp 245 per saham.
Baca Juga
Perseroan membagikan dividen interim 2023 itu dengan pertimbangan data keuangan per 30 Juni 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 22,03 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 163,57 juta, dan total ekuitas sebesar USD 192,52 juta.
Advertisement
Berikut jadwal pembagian dividen interim:
- Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 1 November 2023
- Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 2 November 2023
- Cum dividen di pasar tunai pada 3 November 2023
- Ex dividen di pasar tunai pada 6 November 2023
- Tanggal pencatatan atau recording date pada 3 November 2023
- Pembayaran dividen interim pada 8 November 2023
Tata Cara Pembagian Dividen Interim
Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan (DPS) atau recording date pada 3 November 2023 atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan 3 November 2023.
Bagi pemegang saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen interim sesuai dengan jadwal tersebut di atas akan dilakukan dengan cara pemindahbukuan melalui KSEI.
Â
Saham MBAP
Selanjutnya KSEI akan mendistribusikannya ke rekening dana nasabah (RDN) pada perusahaan efek dan bank kustodian tempat di mana pemegang saham membuka rekening efek.
Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen interim akan ditransfer ke rekening pemegang saham.
Dividen interim tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan pemegang saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen interim yang menjadi hak pemegang saham yang bersangkutan.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 24 Oktober 2023, saham MBAP melonjak 1,94 persen ke posisi Rp 5.250 per saham. Saham MBAP dibuka stagnan Rp 5.150 per saham. Saham MBAP berada di level tertinggi Rp 5.275 dan terendah Rp 5.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 97 kali dengan volume perdagangan 456 saham. Nilai transaksi Rp 237,5 juta.
Â
Advertisement
Prediksi Harga Batu Bara
Sebelumnya diberitakan, emiten pertambangan batu bara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) prediksi harga batu bara akan tetap stabil hingga akhir 2023.Â
Meski demikian, Direktur Mitrabara Adiperdana Syadaruddin mengaku, di satu sisi ada ancaman ekonomi global. Hal itu tentu memberi tekanan bagi industri batu bara dan sentimen terhadap energi fossil serta memberi tekanan.
"Kami melihat cuaca saat ini akibat perubahan iklim hujan masih sangat tinggi. Jadi kami percaya proyeksi kami tahun ini tetap menantang untuk produksi," kata Syadaruddin dalam paparan publik, Rabu (24/5/2023).
Di sisi lain, ia juga meyakini sampai akhir tahun harga batu bara akan tetap stabil seperti kondisi saat ini.
"Kami melihat ini akan menyeimbangkan batu bara tapi di satu sisi kemudian ada permasalahan supply lainnya. Kami yakin sampai akhir tahun harga batu bara akan tetap stabil seperti kondisi saat ini," kata dia.
Dengan demikian, perseroan menargetkan produksi 2023 untuk konsesi Malinau sebesar 2,3 juta ton dan penjualan sebesar 2,3-2,5 juta ton.Â
"Selama kuartal I 2023 produksi sudah 526.000 metrik ton. Batu bara DBU rencananya produksi 1,1 juta metrik ton, ekspor kurang lebih 825.000 ton," imbuhnya.Â
Sementara itu, penjualan kuartal I 2023 MBAP sebesar 30 persen ke DMO tercapai, Korea Selatan 27 persen, Filipina 20 persen, Jepang 15 persen dan China 10 persen.
Â
Â
Â
Pengembangan Usaha
Di samping itu, perseroan juga memiliki sejumlah tantangan, seperti ancaman krisis ekonomi global (inflasi yang tinggi), sentimen terhadap energi fosil, dan perubahan Iklim yang berdampak pada operasional.
Selain itu, perseroan juga melihat sejumlah peluang pada tahun ini, yakni pemulihan ekonomi kawasan Asia terus berlanjut. Kebutuhan batu bara kualitas medium relatif stabil, perseroan tetap menjaga eksistensi di bisnis pertambangan pada level produksi saat ini.
Pengembangan usaha pada sektor sumber daya alam yang berkelanjutan termasuk energi baru terbarukan (Biomass & Solar Energi) sebagai growth driven dan memiliki sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi tantangan yang ada.
Dalam menjalankan bisnisnya, Mitrabara Adiperdana pun tengah menyiapkan sejumlah strategi, sebagai berikut:
Pertama, mempertahankan eksistensi perseroan di industri batubara, serta fokus pada pengembangan bisnis baru.
Kedua, melakukan optimasi melalui upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan di setiap proses bisnis, dalam kaitannya dengan efisiensi.
Ketiga, memastikan seluruh kewajiban pertambangan dapat terpenuhi.
Terakhir, mempersiapkan proses transformasi dan pengembangan organisasi yang unggul sesuai dengan perkembangan bisnis perseroan.
Advertisement