Lo Kheng Hong Bocorkan Kunci Rahasia Sukses Investasi Saham, Apa Itu?

Lo Kheng Hong (LKH), investor kawakan yang kerap disebut Warren Buffet Indonesia mengaku paling anti saham gorengan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Okt 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 06:00 WIB
Lo Kheng Hong Bocorkan Kunci Rahasia Sukses Investasi Saham, Apa Itu?
Lo Kheng Hong yang sudah berkecimpung di dunia pasar modal selama 34 tahun pun membagikan kisahnya dalam berinvestasi saham. (Foto: Sinarmas Sekuritas)

Liputan6.com, Jakarta - Lo Kheng Hong (LKH), investor kawakan yang kerap disebut Warren Buffet Indonesia dan sudah berkecimpung di pasar modal selama 34 tahun berbagi kisah saat investasi saham.

 

Ia mengaku selalu membaca dan berpikir setiap hari untuk mengetahui saham mana yang bisa memberikan pundi-pundi cuan. 

"Sebagai investor, setiap hari reading dan thinking tentu sekejap sudah tahu yang mana yang mana, yang ini enggak usah dilihat lagi, ada cuan cuan gede saja yang diperhatikan valuasi. Pake aplikasi apa? saya pakai manual, ini mungkin kaget, saya enggak bisa pakai laptop, saya lihat laporan keuangan sendiri," kata Lo Kheng Hong dalam Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2023 di Main Hall BEI, Jumat (27/10/2023).

Selain itu, ia juga megaku paling anti dengan saham gorengan. Sebab, saham gorengan itu biasanya kinerjanya tidak bagus, kinerjanya jelek dan valuasinya mahal.

"Ketika saya membeli (saham) gorengan malu buat saya sendiri. Kalau andaikata saya beli saham gorengan, malu buat saya sendiri, malu. Jangankan saham gorengan, perusahaan yang kinerjanya jelek saja saya beli malu beli saham kalau kaya begini," ujarnya. 

Dengan begitu, ia menerapkan prinsip untuk membeli saham yang berpotensi cuan atau membeli saham Mercy seharga Bajaj alias membeli saham prospektif dengan valuasi murah.

"Saya baca keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ada 300 pengumuman, saya enggak perlu denger lagi rumor-rumor. Saya betul-betul biasanya perusahaan publik melakukan aksi korporasi memberi tahu Bursa Efek Indonesia, setiap investor membaca dalam waktu yang sama," katanya. 

 

Rajin Baca Laporan Keuangan

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

LKH pun menegaskan agar para investor ini tidak membeli kucing dalam karung alias jangan membeli saham gorengan. Ia pun menyarankan agar para investor ini rajin membaca keuangan dari perusahaaan tercatat atau emiten.

"Baca laporan keuangan, baca adalah kunci keberhasilan investor saham, tidak ada cara lain," ujar dia.

Ia menuturkan, lulusan SD bisa menjadi investor saham yang berhasil. Ini mengingat, yang dibutuhkan hanya matematika dasar seperti  tanbah, kali dan bagi. 

"Kalkulus tidak dibutuhkan, integral diferensial tidak dibutuhkan, hanya tamatan SD saja sudah bisa menjadi investor saham yang berhasil karena hanya pakai per dan price to book rendah," ujar dia 

Sektor Pilihan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Diperlukan keterampilan dan strategi jitu untuk meraih cuan optimal dari hasil investasi. Lo Kheng Hong, investor kawasan yang kerap disebut Warren Buffet Indonesia turut membagikan pengalamannya selama berinvestasi saham di pasar modal Tanah Air.

Salah satu strategi dasar investasi saham yang diterapkan oleh Lo Kheng Hong adalah membeli saham prospektif yang memiliki valuasi murah dalam kondisi apapun. Istilahnya adalah beli saham Mercy seharga Bajaj.

Lo Kheng Hong menyarankan investor sebaiknya memilih perusahaan berkinerja positif dan memiliki tata kelola baik. 

"Pastikan perusahaan yang diinvestasikan memiliki pengendali direksi dan komisaris yang jujur berintegritas, bukan yang suka mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi," ujar dia dalam konferensi pers, dikutip Rabu (4/10/2029).

Berikutnya, investor perlu berinvestasi pada emiten yang sektor usahanya bagus dan menjanjikan cuan, bukan yang sebaliknya. Selain itu, investor tentu disarankan untuk membeli saham perusahaan yang punya pendapatan maupun laba besar.

Namun, itu belum cukup. Lo Kheng Hong juga menyarankan investor supaya membeli saham emiten yang kinerjanya terus tumbuh secara berkelanjutan alias tidak hanya sesekali saja meraih kinerja cemerlang. 

"Terakhir, beli lah saham perusahaan yang punya valuasi murah," imbuh dia.

Untuk bisa mengetahui saham mana yang layak diinvestasikan, Lo Kheng Hong menyarankan agar investor selalu membaca laporan keuangan emiten yang hendak dibeli sahamnya. Dari laporan keuangan tersebut, investor bisa mengetahui sekaligus menganalisis kinerja pendapatan, laba, hingga aset dan utang emiten yang bersangkutan.

“Investor pemula sebelum membeli sebuah perusahaan harus baca annual report atau laporan keuangan. Jangan beli kucing dalam karung denger temen, analis, pialang, sekuritas dari siapapun apalagi dari influencer,” kata dia. 

 

Akumulasi Saham Bertahap

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga saat ini, Lo Kheng Hong menyebut ada sejumlah sektor saham yang prospektif dan bisa dipertimbangkan investor. Sektor saham yang dimaksud adalah batubara dan perbankan.

Ia menyukai saham perbankan dikarenakan memiliki kinerja yang ciamik. Sebab, laba bersih dari sektor perbankan ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Tak hanya itu, Lo Kheng Hong juga melakukan akumulasi saham secara bertahap tidak langsung dalam jumlah yang besar. Dengan begitu, ia pun membeli saham dalam beberapa waktu sebagai salah satu langkah mengakumulasinya.

Hal menarik lainnya, Lo Kheng Hong ini hanya berinvestasi di Bursa Efek Indonesia. Dia juga mengaku tidak mau melakukan investasi di luar negeri.

“Gak punya, saya hanya  investasi di Bursa Efek Indonesia, saya sama sekali tidak mau investasi di luar Indonesia,” ujarnya. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya