Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham 11-15 Desember 2023. Namun, penguatan IHSG tidak sebesar pekan lalu.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/12/2023), IHSG menguat 0,44 persen ke posisi 7.190,98 dari pekan lalu di posisi 7.159,59. Pada pekan lalu, IHSG melonjak 1,4 persen menjadi 7.159,59.
Baca Juga
Kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,54 persen menjadi Rp 11.540 triliun dari pekan lalu Rp 11.470 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan melesat 6,21 persen menjadi Rp 14,99 triliun dari pekan lalu Rp 14,12 triliun.
Advertisement
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian susut 9,6 persen selama sepekan menjadi 29,96 miliar lembar saham dari 33,14 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan merosot 9,21 persen menjadi 1.266.561 kali transaksi dari 1.394.975 kali transaksi pada pekan lalu.
Investor asing mencatatkan aksi beli saham Rp 4,2 triliun pada 11-15 Desember 2023. Sepanjang 2023, investor mencatatkan nilai jual bersih Rp 10,51 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, ada beberapa sentimen dari global cukup besar mempengaruhi IHSG. Pada pekan ini, ada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai ke 3,1 persen YoY.
"The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di angka 5,5 persen. Ke depannya, the Fed merencanakan ada pivoting sebesar 75 basis poin,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pada pekan depan, pihaknya mencermati akan ada beberapa rilis data ekonomi antara lain suku bunga China, kemudian Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat.
"Selama sepekan, IHSG kami perkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan support di 7.150 dan resistance 7.215,” tutur dia.
Pencatatan Obligasi
BEI juga mencatat pada pekan ini terdapat dua perusahaan yang mencatat obligasi di BEI. Pada Rabu, 13 Desember 2023, PT OKI Pulp and Papers Mills mencatat obligasi berkelanjutan I OKI Pulp and Paper Mills tahap II tahun 2023 senilai Rp 818,98 miliar. Kemudian sukuk Mudharabah Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 senilai Rp 500 miliar.
Obligasi USD Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai USD 6,87 juta, serta Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai Rp 66,11 miliar.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi, Obligasi USD dan Obligasi Berwawasan Lingkungan tersebut adalah idA+ (Single A plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan irAA- (Double A Minus) dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI). Sedangkan hasil pemeringkatan untuk Sukuk Mudharabah adalah idA+(sy) (Single A plus Syariah) dari Pefindo dan irAA- (Double A Minus) dari KRI. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Advertisement
Total Emisi Obligasi
Pada Jumat, 15 Desember 2023, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2023 seri A (SMII03ACN4) dengan nilai nominal Rp 400 miliar, dan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2023 Seri B (SMII03BCN4) dicatatkan dengan nilai nominal Rp 600 miliar.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A), dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 113 emisi dari 60 emiten senilai Rp120,69 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp464,56 triliun dan USD79,862 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,33 triliun.
Penutupan IHSG pada 15 Desember 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (15/12/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah transaksi saham yang signifikan.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,21 persen ke posisi 7.190,98. Indeks LQ45 menanjak 0,24 persen ke posisi 957,97. Indeks LQ45 bertambah 0,24 persen ke posisi 957,97. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.215,93 dan terendah 7.169,43. Sebanyak 240 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 278 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 241 saham diam di tempat.
Investor asing mencatat aksi beli saham Rp 3,87 triliun. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 10,5 triliun pada 2023. Total frekuensi perdagangan 1.013.639 kali dengan volume perdagangan 25,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 21,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.490.
Transaksi harian saham yang signifikan seiring di pasar negosiasi, transaksi saham PT Indointernet Tbk (EDGE) yang mencapai Rp 2,3 triliun. Di pasar negosiasi, saham EDGE merosot 10,36 persen ke posisi Rp 3.496. Total frekuensi perdagangan lima kali dengan volume perdagangan 6.666.825 saham.
Advertisement
Sektor Saham
Di pasar regular, saham EDGE turun 0,83 persen ke posisi Rp 6.000 per saham. Saham EDGE dibuka naik 450 poin ke posisi Rp 6.500 per saham. Saham EDGE berada di level tertinggi Rp 7.000 dan terendah Rp 5.875 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.625 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah dan menguat. Sektor saham energi menguat 1,59 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menanjak 0,67 persen, sektor saham industri naik 0,15 persen. Selain itu, sektor saham siklikal mendaki 0,33 persen, sektor saham kesehatan naik tipis 0,01 persen dan sektor saham infrastrruktur melesat 1,47 persen.
Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,75 persen, sektor saham keuangan turun 0,18 persen, sektor saham properti terpangkas 0,37 persen. Kemudian sektor saham teknologi melemah 2,66 persen, dan catat koreksi terbesar, sektor saham transportasi tergelincir 1,09 persen.