IHSG Menguat Terbatas, Sektor Saham Energi Pimpin Penguatan Hari Ini 20 Desember 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat meski investor asing jual saham Rp 417,99 miliar pada Jumat, 20 Desember 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Des 2024, 18:44 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 18:44 WIB
IHSG Menguat Terbatas, Sektor Saham Energi Pimpin Penguatan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Jumat, (20/12/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Jumat, (20/12/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,09 persen ke posisi 6.983,86. Indeks LQ45 melemah tipis 0,17 persen ke posisi 817,01. Sebagian besar indeks saham acuan melemah jelang akhir pekan ini.

Adapun IHSG mampu berbalik arah menghijau meski naik tipis dan sentuh posisi tertinggi di 7.032,40. IHSG sempat bergerak di level terendah pada posisi 6.931,58.

Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah 288 saham melemah. Namun, 296 saham menguat sehingga angkat IHSG. 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.012.730 kali dengan volume perdagangan asham 19,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.190.

Namun, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 417,99 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 15,83 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau, dan dipimpin sektor saham energi. Sektor saham energi menguat 0,61 persen. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,03 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,16 persen dan sektor saham keuangan bertambah 0,05 persen. Selain itu, sektor saham teknologi mendaki 0,33 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,21 persen.

Sementara itu, sektor saham industri terpangkas 0,96 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic susut 0,34 persen, sektor saham consumer siklikal tergelincir 0,74 persen, sektor saham properti turun 0,01 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,19 persen.

Gerak Saham

Saham NINE melonjak 9,76 persen ke posisi Rp 90 per saham. Harga saham NINE dibuka naik 8 poin ke posisi Rp 90 per saham. Harga saham NINE berada di level tertinggi Rp 90 dan level terendah Rp 82 per saham. Total frekuensi perdagangan 578 kali dengan volume perdagangan 157.368 saham. Nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

Saham NISP ditutup stagnan di posisi Rp 1.280 per saham. Harga saham NISP dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.270 per saham. Harga saham NISP berada di level tertinggi Rp 1.290 dan level terendah Rp 1.270 per saham. Total frekuensi perdagangan 861 kali dengan volume perdagangan 40.813 saham. Nilai transaksi Rp 5,2 miliar.

Saham INDY merosot 1,12 persen ke posisi Rp 1.320 per saham. Harga saham INDY dibuka susut lima poin ke posisi Rp 1.330 per saham. Harga saham INDY berada di level tertinggi Rp 1.340 dan level terendah Rp 1.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 664 kali dengan volume perdagangan 17.962 saham. Nilai transaksi Rp 2,4 miliar.

Harga saham ABMM menguat 1,18 persen ke posisi Rp 3.430 per saham. Harga saham ABMM dibuka stagnan di posisi Rp 3.390 per saham. Harga saham ABMM berada di level tertinggi Rp 3.460 dan level terendah Rp 3.380 per saham. Total frekuensi perdagangan 687 kali dengan volume perdagangan 11.575 saham. Nilai transaksi Rp 4 miliar.

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), di mana pasar merespons data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memberikan indikasi perbaikan, yang dilatarbelakangi oleh data pertumbuhan ekonomi (GDP annualized qoq) yang naik dari sebelumnya 2,8 persen menjadi 3,1 persen.

"Pada sisi lain, sinyal hawkish Bank Sentral AS The Fed yang mengisyaratkan pemangkasan suku bunga acuan hanya dua kali pada tahun depan masih menjadi perhatian pelaku pasar, dimana pasar memiliki pandangan ancaman inflasi masih membayangi,” demikian seperti dikutip.

The Fed mengisyaratkan akan melakukan lebih sedikit pemangkasan pada 2025 karena inflasi yang tetap tinggi.

Sementara itu, pasar juga bereaksi terhadap kebijakan bank sentral China, yaitu People's Bank of China (PBOC), yang mempertahankan suku bunga acuan pinjaman satu tahun (LPR) pada 3,1 persen dan suku bunga lima tahun, yang menjadi acuan untuk hipotek properti, tetap tidak berubah di level 3,6 persen.

Kebijakan ini merupakan upaya untuk memacu pemulihan ekonomi dan merangsang konsumsi, mengingat ekonomi China masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan meskipun pemerintah terus meluncurkan berbagai stimulus.

Dari dalam negeri, rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen pada tahun depan diperkirakan akan mendorong inflasi, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap ketidakpastian suku bunga acuan.

Di sisi lain, pasar dikejutkan oleh penggeledahan dan pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bank Indonesia (BI), yang memberikan sentimen negatif yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan terhadap lembaga pembuat kebijakan moneter.

Top Gainers-Losers

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AYLS melonjak 34,48 persen
  • Saham BEER melonjak 32,73 persen
  • Saham SAFE melonjak 24,59 persen
  • Saham SKBM melonjak 18,52 persen
  • Saham KJEN melonjak 16,24 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham HADE merosot 20 persen
  • Saham SONA merosot 18,33 persen
  • Saham JGLE merosot 12,50 persen
  • Saham MKPI merosot 11,99 persen
  • Saham PGLI merosot 11,88 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham AWAN tercatat 73.327 kali
  • Saham BBRI tercatat 53.237 kali
  • Saham PMMP tercatat 41.662 kali
  • Saham DEWI tercatat 35.388 kali
  • Saham BBCA tercatat 28.089 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 885,1 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 846,9 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 390,3 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 359,9 miliar

Bursa Saham Asia Pasifik Lesu

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada Jumat, 20 Desember 2024. Bursa saham Asia melemah di tengah investor mencerna data inflasi dari Jepang serta keputusan suku bunga dari China.

Mengutip CNBC, Bank Sentral China mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tetap. Suku bunga pinjaman satu tahun tetap 3,1 persen, demikian juga suku bunga pinjaman lima tahun berada di posisi 3,6 persen.

Adapun suku bunga pinjaman satu tahun mempengaruhi pinjaman perusahaan dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di China. Sedangkan suku bunga pinjaman lima tahun berfungsi sebagai patokan untuk suku bunga hipotek.

Indeks Hang Seng di Hong Kong mendatar. Indeks CSI 300 merosot 0,45 persen dan ditutup ke posisi 3.927,74.

Jepang juga merilis inflasi November sehari setelah Bank Sentral Jepang pertahankan bunga acuan 0,25 persen.

Tingkat inflasi inti di Jepang yang tidak perhitungkan makanan segar mencapai 2,7 persen, sedikit lebih tinggi dari 2,6 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Inflasi utama mencapai 2,9 persen, lebih tinggi dari 2,3 persen pada Oktober.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,29 persen dan ditutup ke posisi 38.701,9 Indeks Topix tergelincir 0,44 persen dan berakhir di posisi 2.701,99.

Indeks Kospi di Korea Selatan terpangkas 1,3 persen ke posisi 2.404,15. Indeks Kosdaq susut 2,35 persen ke posisi 668,31. Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,24 persen ke posisi 8.067,level terendah sejak September.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya