Pengelola Alfamidi Bidik Pertumbuhan Pendapatan 11% pada 2024

Seiring target pertumbuhan pendapatan itu, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan membuka 200 gerai baru pada 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Des 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 14:31 WIB
Pengelola Alfamidi Bidik Pertumbuhan Pendapatan 11% pada 2024
Manajemen PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membidik pendapatan konsolidasi sebesar 11 persen pada 2024. (Foto:Alfamidi./Alfamidiku.com)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membidik pendapatan konsolidasi sebesar 11 persen pada 2024. Dengan target same store sales growth (SSSG) atau pertumbuhan rata-rata tiap toko sebesar 6 persen.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/12/2023), seiring target pertumbuhan pendapatan itu, Perseroan akan membuka 200 gerai baru pada 2024.

Di sisi lain, terkait format convenience store Lawson, setelah hampir 11 tahun stagnan dan kemudian ekspansi agresif sejak semester ke-2 pada 2022 dengan membuka 127 gerai pada 2022 dan 454 gerai hingga November 2023. Pengelola Alfamidi juga melakukan penetrasi ke Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan Jawa Timur pada 2023. Selain itu, penetrasi ke-55 kota/kabupaten pada 2023.

Untuk strategi 2024, Perseroan akan membuka 250 gerai baru Lawson yang terdiri dari 50 gerai format stand-alone dan 200 gerai format store-in-store.

"Perseroan tetap berkomitmen mengembangkan gerai Lawson dan percaya akan potensi Lawson convenience store di Indonesia,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Midi Utama Indonesia Tbk, Suantopo Po dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menambahkan, pihaknya juga harus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam pemilihan lokasi gerai, menjaga keseimbangan antara kuantitas dan kualitas, memprioritaskan profitabilitas. Hal ini karena suatu gerai baru Lawson perlu waktu sekitar tiga tahun untuk mencapai periode payback.

Perseroan juga terus meningkatkan kinerja gerai yang sudah ada dalam berbagai aspek antara lain mengendalikan tingkat pemusnahan produk (waste), inovasi produk, meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), mengoptimalkan kegiatan promosi dan efisiensi biaya.

Untuk mendukung pengembangan gerai, Perseroan akan merelokasi operasional dua gudang yang disewa oleh Perseroan di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara ke gudang baru milik Perseroan pada provinsi yang sama yang akan beroperasi masing-masing pada kuartal II dan IV.

"Gudang baru milik Perseroan ini akan menambah kapasitas normal menjadi 310 gerai,” ujar dia.

 

Belanja Modal 2024

Alfamidi
Manajemen PT Midi Utama Indonesia ./Wikimedia

Suantopo menuturkan, dengan penambahan kapasitas ini, diharapkan gerai yang dipasok oleh gudang ini bisa menjual lebih banyak jenis produk terutama produk makanan segar sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan margin.

Suantopo menuturkan, pihaknya tetap optimistis dengan prospek bisnis ritel 2024. Melalui perencanaan yang matang dan eksekusi yang cepat, tepat dan berdasarkan analisis risiko yang terukur serta sinergi dari seluruh karyawan Perseroan, Perseroan berharap dapat terus menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan.

Terkait belanja modal atau capital expenditure (capex) diprediksi Rp 1,4 triliun pada 2024. Ia menuturkan, pembiayaan belanja modal akan berasal dari kas internal dan dana dari hasil penerbitan saham baru atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) pada 2023.

PLN Bakal Pasok Listrik Hijau untuk PTPN III dan Alfamidi

PT PLN (Persero) pastikan keandalan pasokan listrik nasional pada perayaan hari raya Idul Adha 1.444 Hijriah.
PT PLN (Persero) pastikan keandalan pasokan listrik nasional pada perayaan hari raya Idul Adha 1.444 Hijriah. Beban puncak listrik nasional saat Idul Adha mencapai 35,7 gigawatt (GW) sedangkan daya mampu pasok sebesar 44,5 GW sehingga terdapat cadangan sebesar 8,8 GW. (Dok. PLN)

Sebelumnya diberitakan, PT PLN (Persero) bakal memasok listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi). Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga pihak di Jakarta pada Rabu (8/11/2023) lalu.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, kolaborasi penyediaan listrik bersih untuk PTPN III dan Alfamidi merupakan salah satu upaya PLN untuk mengakselerasi transisi energi melalui listrik hijau. Sekaligus mendukung misi mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060.

"Sekarang energi hijau sudah merupakan kebutuhan atau kewajiban kita semua yang harus kita mulai dari sekarang. Tentunya ini bukan karena tuntutan dari stakeholder kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati udara yang bersih dan hijau," ujar Edi, Jumat (10/11/2023).

Dirinya menjelaskan, kerja sama PLN dengan PTPN III meliputi penyediaan tenaga listrik untuk pabrik kelapa sawit, penyediaan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN III, dan pelaksanaan knowledge sharing serta capacity building dalam penggunaan energi baru terbarukan.

Adapun dengan Alfamidi, PLN akan bekerja sama dalam penyediaan tenaga listrik untuk tempat kegiatan usaha Alfamidi, voucher kemitraan, penyediaan PLTS Atap dan pemanfaatan aset lahan dan gedung, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan SPKLU dan SPBKLU.

Pemanfaatan Energi Hijau

Sementara Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III, Mahmudi menjelaskan, kolaborasi ini merupakan upaya bersama untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi hijau.

Lebih khusus, suplai listrik hijau PLN akan sangat mendukung operasional PTPN III yang mengelola lahan perkebunan seluas 1,2 juta hektare (Ha) dan menjadi backbone kelapa sawit nasional.

"Di dalam proses produksi kelapa sawit, bagaimana kemudian kami terus menjaga prinsip ESG. Hal ini juga merupakan program utama kami. Tentunya banyak hal juga yang nantinya akan coba kita kolaborasikan," ujar Mahmudi.

 

Suplai Listrik Hijau

PLTS Cirata akan uji coba
Rencananya PLTS akan segera diuji coba pada bulan Oktober mendatang sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2023. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ia optimistis suplai listrik hijau PLN akan mampu membantu produksi sekitar 68 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas kurang lebih 2.960 ton per jam. Dengan begitu, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 2,8 juta ton per tahun bisa meningkat dengan biaya yang lebih efisien.

Di sisi lqin, Corporate Legal and Compliance Director PT Midi Utama Indonesia Tbk Afid Hermeily mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud upaya perusahaan mendukung terbentuknya ekosistem EBT di Tanah Air.

Seiring menguatnya ekosistem, Alfamidi akan sangat terbantu karena mendapat suplai listrik hijau andal dari PLN untuk gerai Alfamidi yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami dari Alfamidi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PLN, atas dukungan dan atensinya. Kerja sama ini sangat berharga bagi Alfamidi dalam rangka pengembangan bisnis, terutama dalam hal pengadaan sumber energi, dan sejalan dengan konsep kami mendukung program go green," tuturnya.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya