PAM Mineral Perpanjang Waktu Akuisisi Sumber Mineral Abadi

PT Pam Mineral Tbk (NICL) menyatakan ada perpanjangan waktu penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) seiring terdapat perubahan addendum.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Des 2023, 16:49 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 16:49 WIB
PAM Mineral Perpanjang Waktu Akuisisi Sumber Mineral Abadi
PT Pam Mineral Tbk (NICL) memperpanjang waktu penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pam Mineral Tbk (NICL) memperpanjang waktu penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA). Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan addendum pertama perjanjian pembelian saham baru bersyarat antara PT Pam Mineral Tbk dan SMA atas 50 persen saham SMA pada 27 Desember 2023.

Terdapat beberapa perubahan dalam adendum tersebut. Pertama, perubahan periode kondisi prasyarat yang sebelumnya 108 hari kalender setelah tanggal perjanjian, menjadi 290 hari kalender setelah tanggal perjanjian. Sehingga, tanggal penyelesaian yang sebelumnya paling lambat pada 29 Desember 2023 menjadi 28 Juni 2024.

"Addendum ini berdampak pada perpanjangan jangka waktu penyelesaian transaksi, namun tidak terdapat dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan," kata Direktur PT Pam Mineral Tbk, Roni Permadi Kusumah dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/12/2023).

Perubahan lain yang terjadi pada addendum yakni referensi laporan keuangan SMA yang sebelumnya menggunakan laporan keuangan per 30 Juni 2023, menjadi laporan keuangan SMA per 31 Desember 2023 yang menjadi acuan definisi akun dan juga salah satu kondisi prasyarat.

Di mana SMA perlu menyerahkan kepada Perseroan laporan keuangan SMA per 31 Desember 2023 yang telah diaudit akuntan publik. Adapun tidak terdapat informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan usaha perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 28 Desember 2023, saham NICL naik 0,93 persen ke posisi Rp 216 per saham. Saham NICL dibuka stagnan di posisi Rp 214 per saham. Saham NICL berada di level tertinggi Rp 220 dan terendah Rp 212 per saham. Total frekuensi perdagangan 699 kali dengan volume perdagangan 45.671 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 982,5 juta.

PAM Mineral Bakal Akuisisi Tambang Nikel Senilai Rp 140 Miliar

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT PAM Mineral Tbk (NICL) bakal akuisisi saham PT Sumber Mineral Abadi (SMA) sebanyak 50 persen. 

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka menuturkan, pihaknya akan  akuisisi 50 persen saham perusahaan tambang nikel, yakni SMA. Nilai transaksi tersebut maksimal Rp 140 miliar. 

"Perjanjian Pembelian Saham Baru Bersyarat pada  12 September 2023 oleh Perseroan dan PT Sumber Mineral Abadi," ujar dia dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (15/9/2023). 

Berdasarkan PPSBB, PAM Mineral akan membeli saham baru SMA sebesar-besamya 50 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pada SMA. Penyelesaian PPSBB tergantung pada pemenuhan atas seluruh kondisi prasyarat oleh SMA yang paling lambat wajib dipenuhi paling lambat pada 29 Desember 2023 

Adapun tanggal penyelesaian merupakan tanggal efektif dari transaksi pembelian saham baru SMA oleh Perseroan. 

"Dengan ditandatanganinya PPSBB dapat dianggap sebagai komitmen Perseroan dalam melakukan pembelian saham baru SMA oleh Perseroan," ujar dia. 

Dengan demikian, ia menyebut, tidak terdapat informasi atau fakta atau kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan usaha Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

 

Kinerja 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, emiten produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berhasil meraup penjualan pada akhir 2022 sebesar Rp 1,13 triliun atau meningkat tajam sebesar 170 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 419 miliar. 

Sementara dari sisi laba usaha, PAM Mineral mencatatkan peningkatan yang signifikan sebesar 208 persen dari sebesar Rp 59,4 miliar menjadi sebesar Rp 183 miliar. Bahkan, laba bersih perseroan mengalami peningkatan sebesar 230 persen dari sebesar Rp 45,5 miliar menjadi sebesar Rp 150 miliar pada 2022.

Dari sisi neraca, total aset NICL mencatatkan pertumbuhan sebesar 44 persen dari Rp 417 miliar menjadi sebesar Rp 600 miliar pada 2022. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan ekuitas sebesar 43 persen dari sebesar Rp 347 miliar menjadi sebesar Rp 497 miliar. 

Sedangkan dari sisi utang, PAM Mineral tidak membukukan peningkatan utang kepada pihak ketiga yang signifikan. Perseroan pun tidak memiliki utang bank.

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan, pihaknya bersyukur apa yang telah dipersiapkan dan diusahakan pada 2022. Perseroan mencapai kinerja yang memuaskan, peningkatan tersebut ditopang terutama oleh kenaikan volume penjualan dan harga nikel dunia.   

"Walaupun tahun 2022 masih terjadi pasca pandemi COVID-19 serta perekonomian dunia yang penuh tantangan, perseroan tetap menjalankan kegiatan operasinya dengan cukup baik. Peningkatan kinerja operasional dan keuangan perseroan ini akan menambah nilai bagi pemegang saham perseroan," ujar dia dikutip Rabu (5/4/2023)..

Selain itu, perseroan berkomitmen untuk terus melakukan eksplorasi berkelanjutan serta menjaga prinsip konservasi mineral melalui optimasi pemanfaatan bijih nikel yaitu memanfaatkan sumberdaya mineral dan melakukan diversifikasi produk. 

 

Diversifikasi Produk

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Diversifikasi produk dilakukan dengan pembagian berdasarkan persentasi kadar nikel yang terkandung dalam bijih menjadi bijih kadar rendah, bijih kadar menengah dan bijih kadar tinggi (Low Grade, Middle Grade, dan High Grade).

Perseroan melakukan pemanfaatan bijih kadar rendah (low grade) dengan melakukan optimalisasi cut off grade sehingga bijih kadar rendah yang sebelumnya dianggap waste dapat diolah dan dipasarkan.

Ruddy bilang, pada 2023, perseroan akan fokus untuk meningkatkan produksi nikel dari sebelumnya sebesar 2,1 juta ton menjadi sebesar 2,6 juta ton.  

"Kami sudah memperoleh persetujuan RKAB dari ESDM untuk rencana peningkatan produksi kami. Fokus kami ke depannya akan menambah cadangan nikel baik melalui optimalisasikan dari di wilayah IUP perseroan di Morowali maupun wilayah IUP anak perusahaan di Konawe. Selain itu, kami juga akan mencari peluang IUP baru baik secara organic maupun an-organic untuk mendukung rencana perseroan diatas," ujar dia

Ruddy menegaskan, dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap hilirisasi nikel serta partisipasi aktif masyarakat lingkar tambang, perseroan yakin dapat mencapai rencana bisnis yang telah disusun pada tahun ini.

 

Tebar Dividen 2022

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya diberitakan, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 28,99 miliar atau Rp 3 per saham. Rencana pembagian dividen telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar 3 Mei lalu.

Pembagian dividen ini mempertimbangan data keuangan perseroan per 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 150,21 miliar.

Sementara saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 149,73 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp 497,32 miliar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/5/2023), berikut jadwal pembagian dividen PT PAM Mineral Tbk:

  • Tanggal Efektif: 30 Juni 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Mei 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 12 Mei 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 15 Mei 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 16 Mei 2023
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 15 Mei 2023 pukul 16.00 WIB
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 31 Maret 2023

Menyusul pengumuman jadwal pembagian dividen PT PAM Mineral Tbk, saham NICL ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,0 persen pada Selasa, 9 Mei 2023 ke posisi 280. Saham NICL dibuka pada posisi 278 dan bergerak pada rentang 276-284.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham NICL tercatat sebanyak 1.418 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 6,47 juta kali senilai Rp 1,81 miliar.

Dalam sepekan, harga saham NICL terkoreksi 9,15 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham NICL tumbuh 275,68 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya