Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat pada perdagangan saham Senin, 29 Januari 2024, jelang rilis laporan keuangan 2023.
Dikutip dari data RTI, saham BMRI melonjak 2,78 persen ke posisi Rp 6.475 per saham. Saham BMRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.350 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 6.475 dan terendah Rp 6.275 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 10.150 kali dengan volume perdagangan 1.333.124 saham. Nilai transaksi Rp 851 miliar.
Baca Juga
Selama sepekan, saham BMRI melemah terbatas 0,38 persen. Secara year to date (ytd), saham BMRI bertambah 7,02 persen.
Advertisement
Adapun Bank Mandiri akan merilis kinerja keuangan pada Rabu, 31 Januari 2024.
Penguatan saham Bank Mandiri terjadi di sektor saham keuangan turun 0,54 persen pada Senin, 29 Januari 2024. Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabunan (IHSG) menguat 0,28 persen ke posisi 7.157,17. Indeks LQ45 menguat 1,1 persen ke posisi 961,91. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.177,69 dan terendah 7.115,03.Sebanyak 284 saham melemah sehingga menekan penguatan IHSG. 216 saham menguat dan 264 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.138.669 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun.Â
Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.805. Investor asing beli saham Rp 540,18 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,32 triliun
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham teknologi turun 2,17 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur terpangkas 0,68 persen, sektor saham keuangan merosot 0,54 persen, sektor saham energi susut 0,51 persen. Selain itu, sektor saham properti tergelincir 0,21 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,16 persen.
Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 1,4 persen, sektor saham basic menguat 0,42 persen, sektor saham siklikal menguat 0,31 persen, sektor saham industri menanjak 0,07 persen dan sektor saham nonsiklikal naik 0,05 persen.
Â
Meneropong Prospek Saham Bank Mandiri Usai Sentuh Level Tertinggi
Sebelumnya diberitakan, saham bank kakap terpantau terus mengalami peningkatan. Salah satunya BMRI yang sempat menyentuh level tertinggi. Lantas, bagaimana prospek saham Bank Mandiri dalam waktu mendatang?Â
Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menuturkan, saham BMRI merupakan salah satu saham pilihan untuk tahun ini. Ini mengingat, prospek saham BMRI masih cerah ke depannya.Â
"Prospeknya tetap positif seiring kinerja yang terus bertumbuh. Selain itu, perbaikan kualitas kredit juga terus dilakukan sehingga rasio NPL gross Perseroan merupakan salah satu yang terendah di industri," kata Martha kepada Liputan6.com, Rabu (17/1/2024).Â
Bagi pada investor, dia merekomendasikan hold saham BMRI karena kenaikan harga telah terjadi. Alhasil, Mirae Asset menargetkan harga Rp 6.900 per saham untuk BMRI.Â
Sementara itu, Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pergerakan saham BMRI mengalami kenaikan seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap kinerja BMRI yang masih bertumbuh.Â
Terlebih, pada tahun ini diperkirakan arah dari suku bunga akan cenderung tetap. Bahkan, ada juga yang memperkirakan suku bunga akan kembali mengalami penurunan sehingga sentimen positif buat perbankan.
Ia melihat pergerakan BMRI yang sempat menyentuh level tertingginya di angka Rp 6.675 per saham. Artinya, saham tersebut rawan dimanfaatkan untuk profit taking dan akan terkonsolidasi.
"Sepanjang tidak ada sentimen yang bernada negatif di perbankan, saya rasa pergerakan saham-saham perbankan khususnya BMRI masih ada peluang untuk positif. BMRI target harga Rp 7.725 yang mencerminkan PBV 2,9x," kata dia.Â
Â
Â
Advertisement
Prospek Saham
Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi mengatakan, prospek saham BMRI diperkirakan masih positif ke depannya. Sebab, Bank Mandiri ini memiliki kinerja keuangan yang solid, seperti pertumbuhan laba bersih, peningkatan aset, dan efisiensi biaya yang baik.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri hingga November 2023 mencapai 13,65% secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.046,05 triliun, mendorong pertumbuhan aset bank ke Rp 1.628 triliun atau tumbuh 8,36% YoY. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,06% YoY, didominasi oleh pertumbuhan dana murah, giro tumbuh 10,08% dan tabungan tumbuh 7,21%.Â
Adapun rasio dana murah (CASA) naik menjadi 79%, mengindikasikan penurunan biaya dana. Laba bersih BMRI pada November 2023 mencapai Rp 45,06 triliun, naik 29,45% dari tahun sebelumnya sebelumnya Rp 34,81 triliun.Â
Â
Melihat Kinerja Keuangan
Selain dari sisi kinerja keuangan, investor juga melihat adanya peluang dari tahun pemilu dan era pemangkasan suku bunga pada 2024. Sehingga secara valuasi saham Bank Mandiri terlihat cukup murah dengan PBV 2,5x.
"Dari pemilu, perputaran uang yang meningkat akan menguntungkan perbankan," kata Lanjar.Â
Sedangkan dari suku bunga, dengan suku bunga yang berpotensi lebih rendah pada 2024 akan membuat cost of fund perusahaan dalam melakukan ekspansi dengan pinjaman bank menjadi lebih murah. Sehingga, berpotensi menaikan pertumbuhan kredit kedepan.
"Rekomendasi secara konsensus analis adalah buy dengan target harga untuk satu tahun ke depan sebesar Rp 7.500 per lembar saham," tandasnya.Â
Â
Advertisement