Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis (14/3/2024). IHSG berpotensi menguji level 7.500-7.617.
IHSG menguat 0,54 persen ke posisi 7.421 dan masih didominasi oleh munculnya volume pembelian pada perdagangan Rabu, 13 Maret 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sedang membentuk wave iii dari wave (iii) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617.
Advertisement
“Worst case di label merah, penguatannya akan cenderung terbatas ke 7.500 untuk membentuk wave (b) dari wave (iv) dan selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.238,” ujar Herditya dalam ulasannya.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 7.238,7.197 dan level resistance 7.444,7.492 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.330-7.440.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA terkoreksi 1,44% ke 410 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan.
Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi ERAA berada di akhir wave A dari wave (2), sehingga koreksi ERAA akan relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave B.
Buy on Weakness: 394-402
Target Price: 430, 450
Stoploss: below 388
2.PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) - Buy on Weakness
ESSA menguat 7,41% ke 580 disertai munculnya volume pembelian. "Saat ini, posisi ESSA diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [a], sehingga ESSA diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.
Buy on Weakness: 560-580
Target Price: 620, 670
Stoploss: below 540
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA manguat 1,69% ke 2.410 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatan MDKA pun masih mampu berada di atas MA20.
"Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini sedang berada di awal wave (i) dari wave [c] sehingga MDKA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 2.310-2.400
Target Price: 2.550, 2.660
Stoploss: below 2.280
4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS menguat 2,64% ke 1.165 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian, posisi PGAS pun mampu berada di atas MA20.
"Kami perkirakan, posisi PGAS sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c], sehingga PGAS masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 1.145-1.165
Target Price: 1.240, 1.295
Stoploss: below 1.130
Advertisement
Penutupan IHSG pada 13 Maret 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (13/3/2024) usai libur panjang. Bahkan IHSG menembus rekor tertinggi baru.
Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,53 persen ke posisi 7.421,20. Indeks LQ45 melonjak 0,31 persen ke posisi 1.003,47. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Usai libur panjang, IHSG berada di level tertinggi 7.441,61 dan terendah 7.392,01. Sebanyak 208 saham menguat sehingga topang IHSG. Namun, 334 saham tergelincir sehingga tahan penguatan IHSG. 233 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.318.911 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 20,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 6,9 triliun. Sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 25,69 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.547.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melonjak. Sektor saham basic menguat 2,61 persen, dan catat penguatan terbesar. Selain itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,32 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,74 persen. Kemudian sektor saham keuangan bertambah 0,58 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,96 persen.
Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 2,4 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,64 persen, dan sektor saham industri susut 0,80 persen. Selain itu, sektor saham properti melemah 0,23 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,43 persen.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencapai Rp 7 triliun. Saham MFIN menguat 7,39 persen ke posisi Rp 3.297 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak delapan kali dengan volume perdagangan 21.360.385 saham.
Sedangkan di pasar regular, saham MFIN menguat 2,24 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham MFIN dibuka stagnan di posisi Rp 3.120 per saham. Saham MFIN berada di level tertinggi Rp 3.220 dan terendah Rp 3.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 729 kali dengan volume perdagangan 21.504.918 saham. Nilai transaksi Rp 7,1 triliun.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG secara teknikal masih berada pada fase bullish-nya dan dipengaruhi pergerakan bursa saham global yang mayoritas bergerak menguat.
"Pergerakan harga komoditas belakangan ini juga menjadi pendorong dari pergerakan emiten-emiten di IHSG. Dari dalam negeri, kami memperkirakan ada dividen dari perbankan yang cumdate pada Maret juga menjadi sentimen positif bagi IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Herditya menuturkan, IHSG masih berpeluang bergerak menguat dengan level support 7.370 dan level resistance 7.450.
"Kami perkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi kembali oleh harga komoditas, dan investor masih mencermati data ekonomi AS setelah kemarin data inflasi meningkat,” kata dia.
Advertisement