Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia merosot setelah inflasi AS pada Maret lebih tinggi dari perkiraan, naik 3,5% pada basis tahun ke tahun dan 0,4% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Dilansir dari CNBC, Kamis (11/4/2024), ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% bulan ke bulan dan 3,4% tahun ke tahun.
Baca Juga
Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, CPI inti juga meningkat sebesar 0,4% secara bulanan dan meningkat sebesar 3,8% dari tahun lalu, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing sebesar 0,3% dan 3,7%.
Advertisement
Investor di Asia juga akan memantau angka inflasi Tiongkok pada hari Kamis, dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga konsumen akan naik 0,4% di bulan Maret. Angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan kenaikan 0,7% yang terlihat pada bulan Februari.
Pasar Korea Selatan kembali berdagang setelah hari libur, dengan Kospi anjlok 1,43% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 1,16%.
Partai-partai oposisi liberal di Korea Selatan meraih kemenangan telak dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada Rabu, hal ini kemungkinan besar menghambat upaya Presiden petahana Yoon Suk Yeol dan partai konservatifnya untuk mendorong agenda legislatif mereka.
Â
Jepang dan Hong Kong
Nikkei 225 Jepang turun 1,25% pada pembukaannya, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,7%. Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 1,22%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.888, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17.139,17. HSI telah melewati angka 17.000 untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar satu bulan pada Rabu.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Advertisement