Liputan6.com, Jakarta PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan grup sebesar Rp 208,76 miliar, meningkat sebesar 11,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 187,02 miliar.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi Rp 153,39 miiar dari Rp 115,98 miliar pada 2022. Alhasil, laba kotor perseroan terpangkas menjadi Rp 55,37 miliar dibanding Rp 71,04 miliar pada 2022.
Perseroan membukukan beban umum dan administrasi Rp 94,66 miliar pada 2023, naik dari Rp 75,69 miliar pada 2022. Sementara, perseroan membukukan pendapatan lain-lain Rp 3,01 miliar dari beban lain-lain mencapai Rp 4,39 miliar yang dicatatkan pada 2022.
Advertisement
Pendapatan keuangan pada 2023 turun menjadi Rp 559,71 juta dari Rp 1,59 miliar pada 2022. Sementara beban keuangan pada 2023 naik menjadi rp 2,63 miliar dari Rp 1,43 miliar pada 2022.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Lumban Gaol menjelaskan, kerugian operasional meningkat dari Rp 9,04 miliar pada 2022 menjadi Rp 36,28 miliar pada 2023 akibat peningkatan investasi.
“Investasi yang dilakukan pada tahun 2023 diharapkan akan memperkuat pengiriman solusi dan layanan keamanan siber terbaik kepada klien kami sambil mendukung pertumbuhan pendapatan di Indonesia, Singapura, Australia, dan wilayah baru,” ujar Joseph dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/4/2024).
Investasi Signifikan
Selain itu, selama tahun 2023 ITSEC Asia melakukan investasi signifikan dalam Penelitian & Pengembangan (R&D) untuk mengembangkan Intellibroń, yakni pertahanan utama terhadap serangan siber.
Didukung oleh teknologi AI mutakhir, Intellibroń dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi aset digital yang terintegrasi ke dalam lingkungan bisnis operasional yang ada seperti Usaha Kecil Menengah (UKM), SDWAN, dan Jaringan Seluler.
Setelah memperhitungkan manfaat pajak penghasilan, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 35,67 miliar pada 2023. Rugi itu naik sekitar 3 kali lipat atau 228,45 persen dari rugi tahun berjalan yang dicatatkan pada 2022 sebesar Rp 10,86 miliar.
Advertisement
Total Aset
Pada akhir tahun 2023, total aset meningkat sebesar 23,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 209,91 miliar. Selama 2023, total liabilitas turun sebesar 45,0 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 114,19 miliar.
Pada akhir 2023, total ekuitas perseroan mencapai Rp 95,72 miliar, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan total ekuitas sebesar -Rp 37,74 miliar pada akhir 2022.