Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)Â memutuskan membagikan dividen untuk tahun buku 2023 setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa 30 April 2024.
Pada rapat tersebut, pemegang saham perseroan menyetujui rencana pembagian dividen sebesar Rp 331,92 miliar atau Rp 9 per saham.
Baca Juga
Besaran dividen yang dibagikan itu setara 57,19 persen dari laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba Rp 580,41 miliar.
Advertisement
"Sebesar Rp 9 per saham atau sekitar Rp 331,92 miliar atau sekitar 57,19 persen laba tahun buku 2023 ditetapkan sebagai dividen dan akan dibagikan secara tunai pada 21 Mei 2024 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di daftar pemegang saham pada 15 Mei 2024," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, I Made Astawa dalam paparan publik, Selasa (30/4/2024).
Pada tahun buku 2023, Garudafood Putra Putri Jayamembukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Garudafood membukukan penjualan bersih Rp 10,54 triliun pada 2023. Penjualan itu naik 0,31 persen dari penjualan bersih perseroan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 10,51 triliun.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 580,41 miliar. Laba ini naik 36,50 persen dibandingkan laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 425,21 miliar.
Buyback Saham
Bersamaan dengan RUPST, perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan jumah maksimum Rp 20 miliar.
Â
Â
Garudafood Siapkan Rp 20 Miliar untuk Buyback Saham GOOD
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Buyback dilakukan dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 20 miliar, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham GOOD.
Perseroan akan menggunakan kas internal perseroan sebagai sumber pendanaan untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan. Oleh sebab itu, aksi ini akan mengakibatkan turunnya kas internal Garudafood maksimum Rp 20 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/3/2024), perkiraan jumlah saham yang dibeli adalah 013 persen atau sebanyak 46.359.340 lembar saham dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan.
Pembelian kembali saham GOOD dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan setelah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pengumuman ringkasan risalah keputusan RUPSLB akan diumumkan pada 3 Mei 2024.
Harga penawaran atas pembelian kembali saham perseroan akan memperhatikan dan mengacu pada ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11 POJK 29/2023. Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa maupun di luar Bursa. Perseroan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota Bursa untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui Bursa.
Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah agar perseroan dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan jika saham perseroan tidak mencerminkan nilai atau kinerja perseroan.
Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Terhitung sejak tanggal pembelian kembali saham perseroan dilaksanakan. Akan tetapi perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Â
Advertisement
Garudafood Raih Kenaikan Laba 36,50% pada 2023
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan kinerja perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/3/2024), Garudafood membukukan penjualan bersih Rp 10,54 triliun pada 2023. Penjualan itu naik 0,31 persen dari penjualan bersih perseroan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 10,51 triliun.
Sementara penjualan naik, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan pada 2023 menjadi Rp 7,67 triliun dibandingkan Rp 7,85 triliun pada 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 2,87 triliun atau naik 8,15 persen dari Rp 2,66 triliun pada 2022.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan Rp 1,42 triliun, beban umum dan administrasi Rp 559,83 miliar, dan bagian atas rugi bersih entitas asosiasi Rp 2,05 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp 30,8 miliar, biaya keuangan Rp 165,9 miliar, penghasilan lainnya Rp 49,59 miliar, dan beban lainnya Rp 23,38 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 580,41 miliar.Laba ini naik 36,50 persen dibandingkan laba 2022 yang tercatat sebesar Rp 425,21 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 7,42 triliun dari Rp 7,33 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi RP 3,52 triliun dari Rp 3,97 triliun pada 2022. Ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 3,9 triliun dari Rp 3,3 triliun pada 2022.
Â