Liputan6.com, Jakarta Saham-saham Asia dibuka dengan lesu pada hari Senin di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS dan data akhir pekan yang mengisyaratkan lemahnya permintaan di Tiongkok.
Saham Asia diprediksi akan melemah dan terbebani lebih lanjut menyusul serangkaian rilis data dari Tiongkok. Sementara harga konsumen naik pada bulan ketiga, harga industri melanjutkan penurunan yang panjang, kredit menyusut untuk pertama kalinya pada April karena penjualan obligasi pemerintah melambat dan ekspansi pinjaman lebih buruk dari perkiraan.
Baca Juga
Ekonom di Macquarie Group, Larry Hu mengatakan Ini memprihatinkan, namun tidak perlu panik bagi para investor.
Advertisement
“Data kredit yang sangat meleset di bulan April sebagian besar disebabkan oleh alasan teknis yang bersifat sementara, bukan karena kemerosotan tajam pada perekonomian yang mendasarinya,” katanya dikutip dari Yahoo Finance, Senin (13/5/2024).
Ekuitas berjangka di Australia, Jepang, Hong Kong, dan Tiongkok daratan semuanya menunjukkan sedikit penurunan.
Kontrak AS melemah setelah S&P 500 kesulitan untuk mendapatkan daya tarik pada Jumat karena sentimen konsumen turun ke level terendah dalam enam bulan dan ekspektasi inflasi jangka pendek meningkat, sehingga memberikan tantangan terhadap prospek kebijakan Federal Reserve.
Saham-saham global naik untuk minggu ketiga di tengah pertumbuhan pendapatan yang kuat, terutama pada saham-saham yang berfokus pada AI.
Sementara itu, obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik pada minggu kedua bahkan setelah imbal hasil naik pada Jumat karena ekspektasi inflasi konsumen satu tahun naik menjadi 3,5%, tertinggi sejak November. Imbal hasil Australia naik di awal perdagangan Asia.
Emas dan Minyak Jadi Pilihan
Komoditas utama termasuk emas dan minyak akan menjadi fokus pada hari Senin setelah Presiden Vladimir Putin menggantikan menteri pertahanannya yang telah lama menjabat dalam sebuah langkah mengejutkan ketika pasukan Rusia berupaya memanfaatkan keunggulan di medan perang dan membuat kemajuan dalam perang melawan Ukraina.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum Putin berencana mengunjungi Tiongkok dan para pemimpin militer NATO bertemu di Brussels. Minyak melemah di awal perdagangan sementara emas sedikit berubah.
Dolar AS dan franc Swiss, yang dipandang sebagai mata uang safe haven di saat krisis geopolitik, hanya sedikit berubah pada awal perdagangan Asia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement