Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan agensi yang mengelola BTS, Hybe menjual 755.000 saham SM Entertainment senilai 90.531 won Korea Selatan atau sekitar Rp 1,06 juta (asumsi kurs won Korea Selatan terhadap rupiah di posisi 11.818).
Adapun total nilai transaksi akan mencapai sekitar 68 miliar won (sekitar USD 50 juta) atau sekitar Rp 803,37 miliar. Seiring penjualan saham tersebut, kepemilikan saham Hybe di SM Entertainment menjadi 9,37 persen dari sebelumnya 12,45 persen.
Baca Juga
Sebelumnya media Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan penjualan tersebut dilakukan karena Hybe memutuskan sahamnya adalah saham minoritas yang tidak memiliki pengaruh terhadap hak manajemen SM, sehingga akan lebih baik menjualnya dalam jumlah besar dan memperoleh keuntungan.
Advertisement
Pada Februari 2023, Hybe kalah dalam upaya mengambilalih SM Entertainment oleh raksasa media sosial Korea Selatan Kakao yang saat ini memegang sekitar 40 persen saham perusahaan tersebut. Langkah itu juga terjadi di tengah pertikaian panjang yang terpisah antara Hybe dan sublabelnya ADOR yang mengelola NewJeans.
Saham Hybe telah anjlok sekitar 13,66 persen sejak 19 April, hari perdagangan terakhir sebelum Hybe meluncurkan audit terhadap ADOR. Pada 25 April 2024, dalam sebuah pernyataan HYBE mengatakan meminta Min Hee Jin untuk mengundurkan diri. Min telah membantah tuduhan tersebut dan menuduh Hybe menyalin konsep grup NewJeans yang dikelola ADOR.
Â
Â
Gelar Konser Akbar di Indonesia, Bagaimana Gerak Saham SM Entertainment?
Sebelumnya, saham SM Entertainment Co Ltd terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis, 27 Juli 2023. Kenaikan harga saham SM Entertainment di tengah pengumuman Jakarta kembali terpilih menjadi tuan rumah SMTOWN Live
Berdasarkan data google finance, saham agency k-pop itu naik 5,56 persen ke posisi KRW 123.400. Dalam sepekan, harga saham SM Entertainment Co Ltd naik 3,52 persen. Kenaikan harga saham SM Entertainment Co Ltd bersamaan dengan pengumuman gelaran konser akbar bertajuk SMTOWN Live 2023 yang akan digelar pada 23 September 2023.
Jakarta terpilih kembali menjadi tuan rumah SMTOWN Live setelah 11 tahun sejak konser ini terakhir diselenggarakan di Indonesia pada 2012.
Jika tak ada halang merintang, konser akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno. Artis yang akan tergabung dalam konser kali ini adalah TVXQ, Super Junior, Red Velvet, NCT 127, NCT DREAM, WayV, aespa, dan boy group baru dari SM yang memulai debut pada September 2023.
Â
Â
Advertisement
Gerak Saham
Berkumpulnya jajaran artis naungan SM Entertainment membuat konser ini sangat ditunggu oleh penggemar khususnya di Indonesia. Meski banyak yang menyesalkan kemungkinan absennya bintang lain yang tidak disebutkan dalam daftar pengisi acara, yakni EXO, Girls Generation, SHINee, dan solois seperti BoA dan Kangta.
Konser kali ini ditangani oleh promotor Dyandra Global Edutainment bersama dengan SM Entertainment (SM) dan Dream Maker Entertainment Limited.
 Sementara saham SM Entertainment Co Ltd naik, saham Dyandra Media International Tbk (DYAN) ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 119. Frekuensi perdagangan hari ini tercatat sebanyak 219 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 3,46 juta senilai Rp 409,59 juta. Dalam sepekan, harga saham DYAN terkoreksi tipis 0,83 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham DYAN telah naik 75 persen.
Â
Akuisisi Saham SM Entertainment oleh HYBE dan Kakao Makin Panas
Sebelumnya, Â Kakao, salah satu raksasa internet top Korea Selatan, telah menggandakan upayanya untuk mengambil kendali SM Entertainment, agensi musik K-pop yang ikonik.
Kakao mengumumkan akan berusaha untuk membeli hingga 35 persen saham dari label musik itu. Melansir CNN, Rabu (8/3/2023), Kakao melakukan penawaran tender dengan total sekitar KRW 1,25 triliun atau sekitar USD 962 juta, setara KRW 150.000 atau USD 115 per saham.
Penawaran ini melebihi penawaran sebelumnya yang dilakukan oleh HYBE Entertainment Pekan lalu, HYBE telah menawarkan kepada investor sebesar KRW 120.000 won atau USD 92 per saham dalam sebuah penawaran tender, yang diharapkan dapat mengakuisisi 25 persen saham SM lebih lanjut. HYBE sekarang memiliki 15,8 persen saham SM Entertainment.
Termasuk 14,8 persen yang dibeli HYBE dari pendiri sekaligus pemegang saham terbesar SM Entertainment, Lee Soo-man. Dari awal, akuisisi oleh HYBE berjalan cukup pelik lantaran manajemen Co-CEOÂ SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE.
Di sisi lain, Lee Soo Man sebelumnya juga menentang rencana akuisisi perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon. Kakao berencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut. Adapun Kakao saat ini sudah memegang 4,9 persen saham SM.
Bulan lalu, perusahaan mengatakan telah setuju untuk membeli 9 persen saham SM dengan membeli saham baru dan obligasi konversi. Namun, Lee menentang kesepakatan melalui perintah pengadilan.
Tak tinggal diam, Kakao terus maju dan mengundang pemegang saham SM untuk menerima penawaran tendernya, yang berakhir pada 26 Maret. Investor Kakao tampak waspada terhadap tawaran tersebut. Sahamnya ditutup 3 persen lebih rendah di Seoul pada Selasa, sementara saham SM melonjak 15 persen.
Â
Advertisement