IHSG Bervariasi, Sektor Saham Energi Pimpin Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di zona hijau kemudian berbalik arah ke zona merah. IHSG melemah 0,24 persen ke posisi 6.881 pada Senin, 10 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jun 2024, 09:55 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 09:55 WIB
IHSG Bervariasi, Sektor Saham Energi Pimpin Koreksi
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Senin (10/6/2024). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Senin (10/6/2024). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.897,95. IHSG sempat berada di zona hijau kemudian berbalik arah ke zona merah. Pada pukul 09.30 WIB, IHSG melemah 0,24 persen ke posisi 6.881. Indeks LQ45 susut 0,16 persen ke posisi 883. Mayoritas sektor saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.913,42 dan level terendah 6.870,85. Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG. 145 saham menguat dan 183 saham di tempat.

Total frekuensi perdagangan 232.397 kali dengan volume perdagangan 3,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.284.

Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham energi turun 1,09 persen dan pimpin koreksi di antara sektor saham lainnya. Selain itu, sektor saham basic susut 0,05 persen, sektor saham industri terpangkas 0,53 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan merosot 0,39 persen, sektor saham properti terpangkas 0,32 persen, sektor saham teknologi melemah 0,38 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,67 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,15 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,40 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,10 persen.

Pada awal perdagangan, harga saham GOTO stagnan di posisi Rp 58 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 59 dan terendah Rp 58 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.978 kali dengan volume perdagangan 2.414.011 saham. Nilai transaksi Rp 11,4 miliar.

 

Review IHSG

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 6.897 pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024 seiring koreksi saham BREN dan AMMN setelah revisi FTSE baru-baru ini. Selain itu, arus dana investor asing yang keluar di saham BBRI juga belum berhenti. Saham BBRI turun 3 ke level terendah dalam 15 bulan.

Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia meningkat untuk pertama kalinya pada 2024 meski nilai tukar rupiah berisiko hanya memberikan keuntungan jangka pendek. Cadangan devisa naik USD 2,8 miliar menjadi USD 139 miliar pada Mei seiring penjualan obligasi global pemerintah dan pendapatan pajak dan jasa lebih tinggi.

“Peningkatan simpanan dolar AS mungkin akan cepat berlalu karena rupiah hadapi tekanan baru seiring pembayaran dividen,”

Rupiah cenderung turun 1 persen selama sebulan terakhir dan mencapai level terendah dalam empat tahun pada pekan lalu. Bank Indonesia pun melakukan intervensi di pasar untuk meredam aksi jua.

Sementara itu, Ace Hardware akan bagikan dividen sebesar Rp 573 miliar atau 75 persen dari laba 2023.

Top Gainers-Losers

IHSG Berada di Zona Merah
Pengunjung mendokumentasikan layar monitor yang memperlihatkan pergerakan indeks di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (16/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BATR melonjak 18,18 persen
  • Saham NINE melonjak 16,67 persen
  • Saham TRUS melonjak 16,67 persen
  • Saham ARGO melonjak 11,63 persen
  • Saham KONI melonjak 11 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham PEGE merosot 30,33 persen
  • Saham BULL merosot 12,75 persen
  • Saham YULE merosot 11,64 persen
  • Saham MENN merosot 11,11 persen
  • Saham SURI merosot 10,32 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BATR tercatat 42.696 kali
  • Saham BBRI tercatat 12.996 kali
  • Saham BSBK tercatat 7.869 kali
  • Saham BDKR tercatat 6.088 kali
  • Saham ANTM tercatat 4.592 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 281 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 122,3 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 109,9 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 108,8 miliar
  • Saham BATR senilai Rp 78,5 miliar

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi sideways pada Senin, 10 Juni 2024 setelah data jobs report US yang lebih tinggi dari ekspektasi sehingga treasury yield US naik dan market memproyeksi Fed butuh waktu lebih lama untuk cut rate. “Level support IHSG di 6.840-6.870, sedangkan level resistance berada 6.900-6.950,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (10/6/2024):

1. BBRI: Buy on Weakness

Beli di 4300, cutloss jika break di bawah 4230.

Jika tidak break di bawah 4230, potensi naik ke 4400-4500 short term.

 

2. BRIS: Buy on Weakness

Beli di 2110-2150, cutloss jika break di bawah 2050.

Jika tidak break di bawah 2110, potensi naik ke 2250-2300 short term.

 

3. HRUM: Spec Buy

Beli di 1100, cutloss jika break di bawah 1070.

Jika tidak break di bawah 1100, potensi naik ke 1150-1200 short term.

 

4. INCO: Spec Buy

Beli di 4400, cutloss jika break di bawah 4350.

Jika tidak break di bawah 4400, potensi naik ke 4500-4600 short term.

 

5. SSIA: Spec Buy

Beli di 1140, cutloss jika break di bawah 1110.

Jika tidak break di bawah 1140, potensi naik ke 1200-1220 short term.

 

6. MIDI: Spec Buy

Beli di 1140, cutloss jika break di bawah 1110.

Jika tidak break di bawah 1140, potensi naik ke 1200-1220 short term.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya