Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan Jumat (30/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham dan bursa saham Asia yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.627,60. Pada pukul 10.15 WIB, IHSG menguat 0,40 persen ke posisi 7.657. Indeks LQ45 bertambah 0,35 persen ke posisi 945. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.673,18 dan level terendah 7.634,68. Sebanyak 301 saham menguat sehingga angkat IHSG. 229 saham melemah dan 238 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 403.303 kali dengan volume perdagangan 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.469.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan merosot 0,18 persen. Sektor saham siklikal bertambah 0,70 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 0,41 persen, sektor saham basic mendaki 0,41 persen, sektor saham industri bertambah 0,08 persen dan sektor saham nonsiklikal menguat 0,16 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan melesat 0,10 persen, sektor saham properti bertambah 0,11 persen, sektor saham teknologi melejit 0,29 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,34 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,28 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham BBRI menguat 0,49 persen ke posisi Rp 5.150 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 150 poin ke posisi Rp 5.175 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.175 dan level terendah Rp 5.125 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.679 kali dengan volume perdagangan 316.401 saham. Nilai transaksi Rp 163,1 miliar.
Saham NETV melonjak 9,28 persen ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV dibuka naik 9 poin ke posisi Rp 106 per saham. Harga saham NETV berada di level tertinggi Rp 106 dan terendah Rp 106 per saham. Total frekuensi perdagangan 42 kali dengan volume perdagangan 266.592 saham. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.
Review IHSG
Mengutip Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 7.627 pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024 setelah melonjak ke posisi rekor tertinggi di atas 7.700. Selain itu, rupiah bertahan kuat di 15.415.
Saham-saham bank alami koreksi. Saham BBNI melemah 1,4 persen dan saham BMRI merosot 1,7 persen, dan memimpin penurunan. Sedangkan saham properti tergelincir usai pengumuman pemerintah memperpanjang insentif PPN 100% hingga Desember 2024. Saham PWON merosot 4,6 persen, saham SMRA turun 3,8 persen dan saham BSDE susut 3,4 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INDX melompat 29,27 persen
- Saham UANG melompat 24,50 persen
- Saham TELE melompat 20 persen
- Saham MDRN melompat 14,29 persen
- Saham APEX melompat 14,09 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham GULA merosot 24,62 persen
- Saham INTD merosot 15,43 persen
- Saham PNGO merosot 14,44 persen
- Saham DEWI merosot 9,88 persen
- Saham BKDP merosot 10 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BREN senilai Rp 194,2 miliar
- Saham PTRO senilai Rp 178,5 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 174,7 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 163 miliar
- Saham PANI senilai Rp 138,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BSBK tercatat 26.581 kali
- Saham ATLA tercatat 15.058 kali
- Saham BCAP tercatat 12.863 kali
- Saham PTRO tercatat 10.946 kali
- Saham BDKR tercatat 10.761 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi teknikal rebound menunggu data Core PCE Price Index YoY bulan Juli yang nanti malam akan rilis. Prediksinya Core PCE terkendali dan Federal Reserve (the Fed) akan segera cut suku bunga.
Support IHSG: 7.550-7.600
Resist IHSG: 7.660-7.700
Trading Idea hari ini: MEDC, BBRI, BMRI, SMIL, ADRO, dan BBNI
- MEDC Spec Buy dengan area beli di 1250, cutloss jika break di bawah 1240. Jika tidak break di bawah 1250, potensi naik ke 1285-1310 short term.
- BBRI Spec Buy dengan area beli di 5125, cutloss jika break di bawah 5050. Jika tidak break di bawah 5125, potensi naik ke 5200-5275 short term.
- BMRI Spec Buy dengan area beli di 7100, cutloss jika break di bawah 7000. Jika tidak break di bawah 7000, potensi naik ke 7200-7350 short term.
- SMIL Spec Buy dengan area beli di 278, cutloss jika break di bawah 270. Jika tidak break di bawah 270, potensi naik ke 288-304 short term.
- ADRO Buy on Weakness dengan area beli di 3500, cutloss jika break di bawah 3480. Jika tidak break di bawah 3480, potensi naik ke 3600-3660 short term.
- BBNI Spec Buy dengan area beli di 5300, cutloss jika break di bawah 5200. Jika tidak break di bawah 5300, potensi naik ke 5375-5500 short term.
Â
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat (30/8/2024) setelah data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran resesi. Di sisi lain, investor juga menilai serangkaian data dari Jepang.
Mengutip CNBC, klaim pengangguran awal di AS turun menjadi 231.000 dari 232.000 pada pekan lalu. Namun, sedikit lebih tinggi dari 230.000 yang diharapkan oleh Dow Jones.
Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal II direvisi lebih tinggi menjadi 3 persen dari tingkat awal 2,8 persen.
Tingkat inflasi di ibu kota Jepang yakni Tokyo naik menjadi 2,6 persen dari 2,2 persen pada Juni, mencapai titik tertinggi sejak Maret 2024.
Tingkat inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan segar naik 2,4 persen, lebih tinggi dari 2,2 persen yang diharapkan dari jajak pendapat Reuters terhadap ekonom. Inflasi Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Angka inflasi yang lebih kuat memberi Bank of Japan lebih banyak ruang untuk memperketat kebijakan moneternya.Pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7 persen, lebih tinggi dari harapan Reuters sebesar 2,5 persen.
Â
Advertisement
Indeks Saham Acuan Lainnya
Penjualan ritel di negara itu naik 2,6 persen tahun ke tahun, lebih rendah dari pertumbuhan 2,9 persen yang diharapkan oleh Reuters dan pertumbuhan 3,8 persen yang direvisi pada Juni 2024.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,46 persen, dan indeks Topix bertambah 0,59 persen setelah rilis data. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,7 persen. Indeks Kosdaq menguat 0,78 persen.
Penjualan ritel Korea Selatan melemah 1,9 persen secara bulanan dibandingkan Juni. Secara tahunan, penjualan ritel merosot 2,1 persen. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,37 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong dibuka bertambah 0,52 persen, sedangkan indeks CSI 300 menguat 0,13 persen.
Di wall street, indeks Dow Jones menguat hingga sentuh rekor baru dengan menguat 0,59 persen. Indeks Dow Jones ditutup ke posisi 41.335,05. Kenaikan harga saham Goldman Sachs, Intel dan Visa angkat indeks Dow Jones.
Sementara itu, indeks S&P 500 di bawah garis mendatar dan indeks Nasdaq melemah 0,23 persen yang didorong koreksi saham Nvidia sebesar 6,4 persen.