WIKA Raih Kontrak Baru Rp 11,59 Triliun

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengungkapkan bahwa pihaknya memperoleh kontrak baru senilai Rp 11,59 Triliun hingga Juli 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Sep 2024, 12:09 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 12:09 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengungkapkan bahwa pihaknya memperoleh kontrak baru senilai Rp.11,59 Triliun hingga Juli 2024.

Kontribusi terbesar pada kontrak baru ini berasal dari segmen Industri, disusul oleh segmen Infrastruktur & Gedung, Properti, dan EPCC.

Beberapa proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan Juli diantaranya adalah; proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, Gedung BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta dan Bali, dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) mengatakan bahwa capaian ini menandai kinerja unggul Perseroan pada core business, terutama Infrastruktur dan EPCC.

“Seiring dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan keunggulan eksekusi pengerjaan proyek dan pengendalian biaya operasi yang efektif, Perseroan telah menunjukkan progress on track atas upaya transformasi tersebut sehingga mampu menjaga competitivenessnya serta kepercayaan stakeholders,” ungkap Agung BW dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (4/9/2024).

WIKA Kerjakan Proyek Bendungan Jenelata

Strategi unggul dalam melakukan eksekusi proyek tersebut diterapkan dalam pembangunan proyek Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang dipercayakan Kementerian PUPR.

Dengan nilai kontrak sebesar Rp.726 Miliar, WIKA tergabung dalam joint operation CAMCE - ADHI - WIKA (JO) dipercaya untuk melaksanakan pembangunan struktur utama bendungan pada sandaran kiri dan jalur akses.

WIKA mengungkapkan, bahwa sejauh ini pembangunan proyek Bendungan Jenelata tengah berada pada tahap awal yang meliputi tahap persiapan, pekerjaan bendungan utama, dan pemenuhan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bendungan Jenelata

Wika Beton Tutup Produksi Bantalan Rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Deretan slab track terlihat di pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah usai menutup produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung, yang mampu memproduksi 70 unit slab track dalam satu hari atau 1.200 unit dalam satu bulan dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adapun tujuan pembangunan Bendungan Jenelata ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih, energi listrik, serta mendukung sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi lokal di sekitar Kabupaten Gowa.

Dalam pembangunan bendungan tersebut WIKA berupaya untuk menjaga habitat sekitar dengan meminimalisir penebangan pohon di area konstruksi. Selain itu, WIKA juga melakukan pengerjaan konservasi air dan tanah guna menjaga kelestarian lingkungan.

“WIKA terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan di proyek, sehingga proyek-proyek yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga ramah lingkungan,” tutur Agung BW.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya