Sahamnya Kena Suspensi BEI, WIKA Buka Suara

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) buka suara terkait saham perseroan yang dihentikan sementara atau suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 19 Feb 2025, 07:08 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 07:08 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) buka suara terkait saham perseroan yang dihentikan sementara atau suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya menyampaikan bahwa suspensi merupakan kewenangan BEI sebagai regulator.

“Dapat kami sampaikan bahwa mekanisme ini merupakan kewenangan BEI selaku regulator, Perseroan sepenuhnya memahami dan mematuhi putusan tersebut sebagai badan hukum yang mentaati regulasi yang berlaku,” ungkap Mahendra dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (19/2/2025).

Mahendra lebih lanjut mengatakan, saat ini Perseroan tengah menjalankan proses restrukturisasi yang secara bertahap telah menunjukan hasil progresif.

“Hal ini dapat dilihat melalui kinerja operasi Perseroan yang semakin efisien, arus kas operasi menjadi positif dan rasio keuangan yang membaik dibandingkan periode sebelumnya,” terangnya.

Mahendra juga menuturkan, hingga saat ini Perseroan terus berupaya melakukan pemenuhan kewajiban atas bunga obligasi dan imbal hasil sukuk kepada para pemegang obligasi dan sukuk sesuai jadwal dalam perjanjian.

Pelunasan Obligasi

Selain itu, WIKA juga telah melakukan pelunasan atas pokok obligasi dan sukuk di tahun 2024 sebesar Rp1,27 triliun. Pelunasan ini baik yang telah jatuh tempo maupun melalui mekanisme call option (pelunasan dipercepat) sebagai pemenuhan Perseroan atas kewajibannya.

“Namun di tengah dinamika kondisi bisnis yang dihadapi serta upaya Perseroan untuk terus melakukan transformasi, Perseroan masih memerlukan waktu dan dukungan dari para pemegang obligasi dan sukuk serta para stakeholder Perseroan,” lanjutnya.

Sehingga atas kewajiban jatuh tempo tersebut, SIKA mengajukan usulan untuk pembayaran sebagian atas pokok jatuh tempo dan melakukan perpanjangan sisa pokok dengan tetap membayarkan bunganya sesuai besaran dan jadwal dalam perjanjian.

“Namun atas usulan tersebut belum dapat mencapai kuorum untuk mengambil keputusan,” tambah Mahendra.

 

Terus Jalin Komunikasi dengan Pemegang Obligasi

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

“Perseroan terus melakukan komunikasi dengan para pemegang obligasi dan sukuk untuk mencapai kesepakatan bersama dalam hal penyelesaian kewajiban yang dapat mengakomodir kepentingan para pihak,” tutur Mahendra.

Selain itu, Perseroan juga terus berupaya memperoleh kontrak-kontrak baru yang dibutuhkan untuk menghasilkan kas masuk untuk pemenuhan kewajiban dan keberlanjutan langkah penyehatan serta keberlangsungan bisnis Perseroan kedepan.

“Perseroan memberikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pemegang obligasi dan sukuk, pemegang saham serta para stakeholder yang telah mendukung dan memberikan support selama ini, sehingga Perseroan dapat mewujudkan berbagai pembangunan infrastruktur strategis yang bermanfaat dalam pemerataan ekonomi, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kemandirian bangsa Indonesia,” tutupnya.

 

WIKA Bidik Proyek LPG Tuban Rampung di 2026

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Diwartakan sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan proyek Terminal LPG Refrigerated Tuban di Jawa Timur akan selesai pada semester 2 2026.

Proyek yang dimiliki oleh PT Pertamina Energy Terminal ini telah mencapai progres konstruksi sebesar 44,4%, dan menjadi salah satu upaya mewujudkan swasembada energi nasional melalui percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Perseroan mengungkapkan, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan pasokan LPG nasional hingga 40% ke area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.

Proyek ini juga diharapkan akan menjadi tulang punggung stabilitas energi di kawasan Indonesia Timur.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menyatakan bahwa proyek ini merupakan proyek yang strategis untuk masa depan energi Indonesia.

“Proyek ini penting dan strategis untuk mewujudkan kemandirian energi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk meningkatkan swasembada energi di wilayah Timur Indonesia” ujar Agung dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (19/2).

 

Pekerjaan Konstruksi

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan konstruksi dilakukan secara onshore dan offshore, ungkap WIKA.

Salah satu pekerjaan onshore yang WIKA kerjakan adalah pemasangan pipe rack, dimana WIKA menggunakan inovasi modular untuk mempercepat dan mempermudah pemasangan pipe rack tersebut.

Proses pelaksanaan inovasi modul dimulai dengan merakit rangkaian struktur baja dan pipa yang disusun di area fabrikasi. Modul ini kemudian diangkat dan ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan.

Metode ini sejalan dengan inisiatif lean construction Perseroan, karena pembuatan modul ini dapat dilakukan tanpa harus menunggu struktur bangunan selesai dikerjakan sehingga mempercepat proses pelaksanaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya