Manajemen BREN Angkat Bicara Usai Terdepak dari Indeks FTSE

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjelaskan mengenai empat pemegang saham yang memiliki 97 persen saham BREN kepada BEI.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Sep 2024, 11:48 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 11:48 WIB
Manajemen BREN Angkat Bicara Usai Terdepak dari Indeks FTSE
Manajemen PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham BREN yang keluar dari indeks FTSE dan mendorong saham BREN turun hampur 20 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham BREN yang keluar dari indeks FTSE dan mendorong saham BREN turun hampur 20 persen.

Mengutip keterbukaan informasi ke BEI, ditulis Senin (23/9/2024), perseroan menjelaskan mengenai empat pemegang saham yang memiliki 97 persen saham BREN. Empat pemegang saham  berdasarkan prospectus IPO itu antara lain PT Barito Pacific Tbk sebesar 64,66 persen, Green Era Energy Pte Ltd sebesar 23,60 persen, Jupiter Tiger Holdings sebesar 4,36 persen dan Prime Hill Funds sebesar 4,36 persen.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Renewables Energy Merly menuturkan, pihaknya sudah sampaikan secara resmi kepada bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada proses penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2023.

"Pada saat IPO, kepemilikan saham oleh empat pemegang saham tersebut adalah sebagaimana yang telah diungkapkan di dalam pernyataan pendaftaran prospectus dan dokumen lainnya untuk keperluan IPO,” tulis Merly.

Setelah IPO hingga 19 September 2024, terdapat perubahan sebagaimana yang diuraikan antara lain kepemilikan saham BREN oleh PT Barito Pacific Tbk tetap 64,66 persen. Demikian juga kepemilikan saham BREN oleh Green Energy Pte Ltd tetap 23,60 persen.

Sementara itu, kepemilikan saham BREN oleh Jupiter Tiger Holdings turun menjadi 3,941 persen dari sebelumnya 4,365 persen. Lalu Prime Hill Funds menjadi 3,761 persen dari 4,365 persen. Dengan demikian total jumlah kepemilikan saham per 19 September 2024 yang disediakan oleh KSEI menjadi 95,97 persen dari sebelumnya 97 persen.

 

 

Saham Free Float

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Merly juga menyampaikan, pihaknya telah memberikan informasi lengkap mengenai status pengendalian dan afiliasi dari semua pihak yangt ercatat sebagai pemegang saham Perseroan sebelum dan pada saat IPO pada 2023. “Kami tidak menambahkan informasi baru karena semua sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku serta terungkap dalam laporan yang relevan,” ujar Merly.

Selain itu, berdasarkan data harian per 19 September 2024 yang disediakan untuk emiten oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah saham yang memenuhi persyaratan free float berdasarkan ketentuan bursa adalah sebesar 15.601.235.234 saham atau 11,66 persen.

Merly menyampaikan, jumlah ini tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan persentase free float berdasarkan prospectus IPO yang menyebutkan jumlah saham free float adalah sebanyak 15.694.413.334 saham atau 11,73 persen.

"Perseroan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan oleh bursa,” ujar Merly.

Terkait high shareholder concentration, Merly mengatakan, FTSE Russell merupakan lembaga independen yang memiliki kriteria, persyaratan dan aturan yang diterapkan sebelum memutuskan masuk atau keluarnya suatu saham dalam indeks FTSE.

"Dalam hal ini, Perseroan bersifat pasif dan tidak memiliki kewenangan apapun yang dapat mempengaruhi keputusan yang diterbitkan FTSE,” ujar dia.

Pada perdagangan sesi pertama, Senin, 23 September 2024, saham BREN merosot 19,83 persen ke posisi Rp 7.075 per saham. Harga saham BREN merosot Rp 1.750 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi Rp 7.075 dan terendah Rp 7.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.416 kali dengan volume perdagangan 79.115 saham. Nilai transaksi Rp 56 miliar.

 

 

Komposisi Kepemilikan Saham

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada saat IPO,ia menuturkan, komposisi kepemilikan saham oleh empat pemegang saham tersebut adalah 97 persen, dan sampai hari ini telah terjadi perubahan sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.

“Sejak 23 Agustus 2024 (berdasarkan pengumuman FTSE Global Equity Index Series, Asia Pacific Ex Japan Ex China September 2024 Semi-Annual Review oleh FTSE) sampai dengan tanggal 19 September 2024, tidak terjadi perubahan signifikan terhadap kepemilikan oleh 4 pemegang saham tersebut,” ujar Merly.

Ia menyatakan, seluruh informasi kepemilikan saham tersebut telah dilaporkan dan diungkapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Perseroan juga menyampaikan mengenai jumlah dan persentase saham Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds. Berdasarkan data harian dari KSEI per 19 Septemebr 2024, jumlah saham yang dimiliki oleh Jupiter Tiger Holdings adalah 5.272.149.467 atau 3,941 persen saham. Sedangkan Prime Hill Funds memiliki 5.032.219.367 saham atau setara 3,761 persen.

Saham BREN Merosot 19,95%, Kapitalisasi Pasar Jadi Segini

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok pada perdagangan Jumat, 20 September 2024. Koreksi saham BREN ini terjadi setelah FTSE mengeluarkan saham BREN dari indeks FTSE Russell.

Mengutip data RTI, harga saham BREN merosot 19,95 persen ke posisi Rp 8.825 per saham. Harga saham BREN dibuka turun 825 poin ke posisi Rp 10.200 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi Rp 10.200 dan level terendah Rp 8.825 per saham.

Total frekuensi perdagangan 8.979 kali dengan volume perdagangan 180.969 saham. Nilai transaksi Rp 160,3 miliar.Seiring koreksi saham BREN itu, kapitalisasi pasar saham BREN menjadi Rp 1.180,66 triliun atau susut Rp 295 triliun dari perdagangan kemarin di Rp 1.475 triliun.

Koreksi saham BREN itu terjadi setelah FTSE Russell keluarkan saham BREN dari indeks FTSE. Dalam pengumuman FTSE Russell yang dirilis Kamis, 19 September 2024 menyebutkan, Barito Renewables Energy akan dihapus dari indeks FTSE Russell mulai Selasa, 24 September 2024.

"Barito Renewables Energy (Indonesia, BR2QH3, penambahan kapitalisasi besar) merupakan tambahan pada seri indeks FTSE Global All Cap dan indeks terkait akan dihapus dari indeks FTSE Russell yang berlaku sejak pembukaan pada Selasa, 24 September 2024,” demikian seperti dikutip.

Penghapusan saham BREN pada indeks FTSE disebutkan lantaran empat pemegang saham mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan oleh Barito Renewables Energy. Hal ini tidak memenuhi ketentuan mengenai free float restrictions yang berkaitan dengan konsentrasi pemegang saham utama.

Produk pelacak T+5 yang diterbitkan setelah penutupan pada Jumat, 20 September 2024 akan mencerminkan penghapusan saham BREN dari indeks FTSE Russell.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya