Begini Laju Saham PMMP Usai Rilis Kinerja Semester I 2024

Berikut pergerakan saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) pada perdagangan Rabu, 25 September 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Sep 2024, 19:16 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 19:16 WIB
Begini Laju Saham PMMP Usai Rilis Kinerja Semester I 2024
PT Panca Mitra Multiperdana Tbk telah merilis laporan keuangan semester I 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) terpantau berada di zona merah usai mengumumkan kinerja paruh pertama pada Senin, 23 September 2024 dalam keterbukaan informasi Bursa.

Pada periode yang berakhir hingga 30 Juni 2024 itu, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar USD 12,84 juta. Padahal, pada semester I tahun lalu perseroan masih mengantongi laba USD 3 juta. Menyusul laporan tersebut, saham PMMP turun 7,69 persne ke posisi 180 pada Selasa, 24 September 2024. Pelemahan berlanjut pada hari ini, Rabu 25 September 2024, di mana PMMP ditutup turun 4,44 persen ke posisi 172.

Melansir data RTI, PMMP dibuka pada posisi 182 dan bergerak pada rentang 172-182. Frekuensi perdagangan saham PMMP tercatat sebesar 1.746 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 16,55 lembar saham senilai Rp 2,89 miliar. Dalam sepekan, PMMP turun 11,79 persen dan turun 24,35 persen ytd. Rugi periode berjalan yang dicatatkan pada semester I 2024 sejalan dengan pendapatan yang menyusut.

Hingga paruh pertama 2024, emiten terafiliasi Kaesang Pangarep itu  perseroan membukukan penjualan USD 59,9 juta, turun 40,18 persen dibandingkan pendapatan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 100,14 juta. Bersamaan dengan penurunan penjualan, beban pokok penjualan pada semester I 2024 turun menjadi USD 61,46 juta dari USD 85,2 juta yang dicatatkan pada semester I 2023.

Meski turun, beban pokok pada semester I 2024 lebih besar dari pendapatan pada periode yang sama. Alhasil, perseroan membukukan rugi bruto USD 1,56 juta. perseroan membukukan beban usaha USD 6,73 juta pada semester I 2024, naik dibandingkan beban usaha pada semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 6,37 juta.

Sehingga perseroan membukukan rugi operasi sebesar USD 8,29 juta pada semester I 2024. Hingga Juni 2024, perseroan membukukan beban lain-lain sebesar Rp 4,56 juta.

Beban ini lebih besar dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar USD 4,19 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar USD 12,84 juta atau sekitar Rp 195,11 miliar. Padahal, pada semester I tahun lalu perseroan masih mengantongi laba USD 3 juta.

Kinerja Private Placement

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (29/2/2024), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan mengeluarkan maksimal 10 persen dari modal yang ditempatkan perseroan. Jumlah saham yang dikeluarkan itu setara 258.830.000 atau 258,83 juta saham dalam rangka private placement.

Namun, Panca Mitra Multiperdanaakan selalu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal dalam rangka aksi korporasi tersebut.

Seiring rencana private placement itu, kepemilikan saham dari pemegang saham yang ada di Perseroan akan terdilusi 9,09 persen.

Sedangkan untuk harga pelaksanaan penerbitan saham baru dalam rangka private placement paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk modal kerja Perseroan yang akan dipakai untuk pembelian bahan baku udang serta bahan baku pelengkap untuk kegiatan produksi Perseroan.

“Hingga keterbukaan informasi ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki calon pemodal terkait dengan rencana private placement Perseroan,” tulis Perseroan.

Perseroan juga menyebutkan tidak ada perubahan pengendali Perseroan setelah pelaksanaan private placement.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 April 2024.

 

Ingin Ekspansi Produk Selain Udang

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya diberitakan, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) sedang mempertimbangkan ekspansi berupa diversifikasi produk non udang.

Head of Corporate Finance & Investor Relation PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan mengungkapkan, hal ini setali dengan rencana pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur, yang semula akan dibangun menggunakan dana rights issue.

"Kita memang sebenarnya rights issue mau bangun pabrik ke-9. Tapi manajemen kita diskusi, apakah mau nunggu atau mau start duluan pembangunannya,” kata Christian dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, ditulis Sabtu (28/1/2023).

Sebelumnya, pemegang saham telah menyetujui rencana rights issue Panca Mitra Multiperdana melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juli 2022. Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

Dana hasil rights issue rencananya dialokasikan untuk ekspansi usaha PMMP pada 2023 dan pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur. Rights issue belum jalan, pembangunan pabrik ke-9 rupanya telah dimulai sejak Oktober tahun lalu dan diperkirakan mulai beroperasi pada September 2023.

"Kita sudah bangun pabrik ke-9 dari Oktober 2022, mungkin selesai pada Juni atau Juli dengan tambahan tiga bulan adjustment.Jadi kita bangun dulu pakai duit internal baru nanti kita pikirkan rights issue bagaimana, karena pabrik kita semua sudah fully utilized,” kata Christian.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya