IHSG Diramal Tembus 8.200 pada 2025, Ini Bocorannya

BNI Sekuritas memproyeksi IHSG bakal mencapai level 8.200 di tahun 2025. Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Jan 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 18:45 WIB
Gedung BNI (Foto:BNI)
BNI Sekuritas mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia akan mencatat pertumbuhan yang stabil tahun ini, didorong oleh kebijakan yang berfokus pada stabilitas, investasi, konsumsi domestik, dan program sosial Gedung BNI (Foto:BNI)

Liputan6.com, Jakarta - Anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, BNI Sekuritas memproyeksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menyentuh level 8.200 pada tahun 2025. Perkiraan ini didukung oleh valuasi pasar saham yang sangat menarik.

"Valuasi pasar Indonesia, baik berdasarkan rasio P/E maupun PBV, sangat menarik jika dibandingkan dengan negara-negara sejenis di kawasan Asia dan hasil imbal hasil obligasi. Sebagian besar sektor, termasuk telekomunikasi, barang konsumen, dan keuangan, berada di bawah rata-rata historis. Pertumbuhan diperkirakan akan didorong oleh sektor barang konsumen, kesehatan, dan keuangan, sementara sektor komoditas mungkin tetap kurang menggairahkan," kata SEVP Research BNI Sekuritas, Erwan Teguh dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (11/1/2025).

"Target indeks JCI secara bottom-up diperkirakan berada di sekitar 8.200, dengan rentang kasus bearish dan bullish di 7.200 hingga 8.950. Potensi kenaikan mencapai 24%," ungkapnya.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang stabil dan peluang investasi yang menarik di sektor-sektor tersebut, Erwan menyebut, Indonesia menunjukkan potensi yang solid dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang ada.

Proyeksi Ekonomi RI di 2025

BNI Sekuritas juga mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia akan mencatat pertumbuhan yang stabil tahun ini, didorong oleh kebijakan yang berfokus pada stabilitas, investasi, konsumsi domestik, dan program sosial, sementara kemungkinan besar akan menghindari ekspansi fiskal besar-besaran.

"Tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah fluktuasi harga komoditas dan pertumbuhan yang lebih lambat dari mitra dagang terbesar, yaitu China," sebutnya,

Menurut perseroan, pasar konsumen Indonesia berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang kuat jika langkah-langkah stimulus fiskal dapat dipertegas, yang akan mendorong konsumsi.

 

 

Performa ASEAN dan Indonesia Lebih Baik

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, sektor nikel Indonesia tetap menjadi sektor kunci, meskipun volatilitas harga komoditas dan perdebatan mengenai energi terbarukan dapat memengaruhi prospek permintaan, kata SEVP Research BNI Sekuritas Erwan Teguh.

Pemangkasan suku bunga global dan stimulus dari China memberikan dorongan positif, tetapi ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Asia-Pasifik, serta konflik yang terus berlanjut di Ukraina dan Gaza, dapat menambah risiko terhadap aliran perdagangan dan sentimen investor.

Erwan juga melihat, meskipun kemungkinan resesi di Amerika Serikat masih rendah, risikonya cenderung meningkat.

"Kemenangan Donald Trump dan dominasi Partai Republik yang menciptakan situasi politik trifecta dapat memberikan peluang bagi Trump untuk menerapkan kebijakan kontroversial. Jika kebijakan-kebijakan tersebut dijalankan, hal ini bisa menambah risiko penurunan terhadap pertumbuhan global," jelasnya.

Di tengah ketidakpastian ini, ASEAN diprediksi akan tampil lebih baik, menurut BNI Sekuritas.

"Indonesia, dengan ekonomi yang lebih mengandalkan konsumsi domestik dan ketahanan yang sudah terbukti, dapat menjadi tempat yang lebih aman, bahkan dalam kawasan ASEAN. Pemerintahan baru Indonesia, yang didukung oleh koalisi terbesar dalam sejarah parlemen, diharapkan dapat mempercepat reformasi, memberikan arah kebijakan yang lebih jelas, dan memastikan kebijakan dilaksanakan dengan lebih baik," imbuh Erwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya