Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, kembali menjadi sorotan utama setelah kedua negara saling meluncurkan kebijakan tarif baru yang berdampak luas.
Langkah ini tidak hanya mengguncang pasar finansial global, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia.
Baca Juga
Di tengah kondisi tersebut, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk berinvestasi pada saham-saham dengan dividen tinggi di tengah ancaman membesarnya dampak perang dagang global.
Advertisement
“Ada 80 saham yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan keuntungan investasi ketika pasar saham penuh ketidakpastian tahun ini,” ujar Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo dalam Media Day, Selasa (14/1/2025).
Dia menuturkan, 80 saham Perusahaan berdividen tinggi itu tersebar di seluruh sektor usaha yang ada di bursa, kecuali sektor properti.
Dari 80 saham tersebut, lima saham utama pilihan Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).
Kelima saham tersebut dia prediksi akan menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen perusahaan penghuni bursa saham tahun ini Rp 322,4 triliun (-11,4%).
Prediksi dividen 2025 tersebut turun dibanding tahun sebelumnya lebih disebabkan oleh adanya kejadian yang di luar kebiasaan pada tahun lalu, terutama dari dividen spesial PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp 41,53 triliun.
Perusahaan-perusahaan berdividen tinggi tersebut, lanjutnya, berpotensi kembali menawarkan dividen yang menarik tahun ini terutama berkaca pada catatan historis pembayaran dividen tahun lalu.
Pada 2025, Handiman mencatat nilai dividen yang dibagikan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2024 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa Rp 364,2 triliun (+1,9% YoY).
Nilai dividen Rp 364,2 triliun yang dibagikan pada 2024 tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interimnya. Untuk musim dividen, dia mengatakan puncak musim dividen setiap tahunnya jauh pada Maret-Juni dan di sepanjang kuartal IV.
Kontribusi Dividen Terbesar
Sepanjang 2024, sektor keuangan dan energi masih menjadi dua sektor dengan kontribusi dividen terbesar dengan kontributor utama seperti ADRO, BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
"Hal ini mengonfirmasi kedua sektor tersebut masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor yang mengincar dividen,” tutur Handiman.
Tahun lalu, jumlah perusahaan tercatat yang membagikan dividen juga semakin meningkat yaitu 342 perusahaan (dari 323 perusahaan pada 2023) seiring dengan bertambahnya emiten baru di pasar saham.
Meskipun naik secara jumlah, rasio perusahaan pembagi dividen dengan total perusahaan yang listing di bursa turun yaitu 38,3% pada 2024 (dari 39,4% pada 2023) seiring dengan lebih sedikitnya perusahaan tercatat baru yang membagikan dividen.
Pada 2024, ADRO dan BBRI menyandang predikat sebagai emiten pembagi dividen terbesar dari sisi nilai, masing-masing Rp 54,4 triliun dan Rp 48,1 triliun pada 2024.
Dari sisi imbal hasil dividen (dividend yield), emiten pembagi dividen terbesar adalah ADRO sebesar 49,4%, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 20,5%, dan PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) 19,8%.
Dengan setoran dividen yang besar dari BBRI beserta dividen perusahaan-perusahaan BUMN lain, setoran dividen perusahaan pelat merah ke pemerintah hingga November 2024 telah melebihi target yaitu senilai Rp 86,4 triliun.
Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di bursa berkontribusi sebanyak 68,6% dari total dividen yang disetorkan kepada kas negara. Secara sektoral, BUMN perbankan masih dominan dengan kontribusi 57,4%.
"Mengingat target penerimaan dividen BUMN 2025 yang masih meningkat yaitu Rp 90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” tutur Handiman.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Simak Daftar Terbaru IDX High Dividend 20, Emiten Pemberi Dividen Unggulan
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru penghuni indeks IDX High Dividend 20 atau IDX HIDEV20. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Sebelumnya, Bursa telah melakukan evaluasi mayor atas sejumlah indeks termasuk IDX HIDEV20. Evaluasi mayor ini bertujuan memilih saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya disertai dengan menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan atau bobot dari konstituen. Indeks IDX HIDEV20 ini efektif pada 5 Februari-4 Februari 2025.
Pada daftar terbaru, Bursa mengeliminasi tujuh saham antara lain, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
7 Saham yang Masuk
Bersamaan dengan itu, terdapat tujuh saham yang baru masuk IDX HIDEV20. Antara lain Barito Pacific Tbk (BRPT), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/1/2024), berikut daftar terbaru IDX High Dividend 20:
1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
4. PT Astra International Tbk (ASII)
5. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
8. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
9. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
12. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
13. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
14. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
15. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
16. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
17. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
18. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
19. PT United Tractors Tbk (UNTR)
20. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Advertisement