ADRO Masuk 5 Besar Perusahaan Indonesia Terbaik di Asia Pasifik 2025

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) masuk ke dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di Asia Pasifik Tahun 2025 versi Majalah TIME dan Statista.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 06:00 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) masuk ke dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di Asia Pasifik Tahun 2025 versi Majalah TIME dan Statista. Tak hanya itu, ADRO juga menjadi satu-satunya perusahaan swasta nasional yang masuk posisi lima besar perusahaan asal Indonesia dalam jajaran tersebut.

Terdapat tiga dasar utama dalam penilaian perusahaan, yakni kinerja keuangan, transparansi keberlanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG), serta kepuasan karyawan.

Perusahaan yang dulunya bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk. itu menempati posisi ke-158 dengan skor sebanyak 86,86. Perusahaan yang baru saja melakukan transformasi bisnis dengan fokus di sektor pengolahan mineral dan energi baru terbarukan itu mendapatkan poin transparansi berkelanjutan sebesar 371. Sementara itu, tingkat kepuasan karyawan tercatat mendapatkan skor 268.

Perusahaan asal Indonesia lain yang masuk ke jajaran atas dalam 500 korporasi terbaik di Asia Pasifik itu di antaranya PT Pertamina (Persero) pada posisi ke-32, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. peringkat 105, PT Astra International Tbk. peringkat 118, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. peringkat 126.

Seperti diketahui, baik Pertamina, Bank Mandiri, maupun Bank BRI adalah badan usaha milik negara (BUMN). Sementara itu, Astra adalah perusahaan multinasional. Dengan demikian, ADRO menjadi satu-satunya korporasi swasta nasional yang masuk jajaran lima besar.

Laporan ini disusun dengan menggunakan analisis komprehensif yang dilakukan untuk mengidentifikasi perusahaan dengan kinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik.

"Setelah data dikumpulkan dan dievaluasi, data tersebut dikonsolidasikan dan diberi bobot dalam model penilaian," tulis laporan tersebut.

Menurut publikasi tersebut, perusahaan di kawasan Asia Pasifik mampu bertahan dan menapaki tahun penuh optimistis di tengah ketidakpastian geopolitik selama tahun lalu.

Di sisi lain, tantangan geopolitik yang sedang berlangsung, seperti ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, mendorong perusahaan untuk mendiversifikasi rantai pasok.

Banyak korporasi yang mengalihkan manufaktur atau sumber ke negara-negara di egional Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, dan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal.

Deretan Emiten Paling Cuan sepanjang 2024, Ada di Portofolio Kamu?

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, beberapa perusahaan besar Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang 2024, dengan laba bersih yang melonjak signifikan. Di antara mereka, ada yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba signifikan hingga ratusan persen, berkat kenaikan tajam dalam pendapatan dan efisiensi operasional.

Meskipun demikian, beberapa emiten lainnya menghadapi tantangan berat, dengan beberapa mencatatkan kerugian besar akibat turunnya pendapatan atau faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja bisnis mereka.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (7/12/2024), emiten dengan laba tertinggi didominasi dari sektor perbankan.

Merujuk data keuangan per 30 September 2024 yang telah disampaikan ke Bursa, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memimpin dengan total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 45,07 triliun, naik 2.44% yoy. Menyusul, ada Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berhasil mengantongi laba Rp 42,02 triliun, naik 7,56% yoy.

Bank Central Asia Tbk (BBCA) Berada di posisi ketiga daftar emiten dengan laba tertinggi selama periode sembilan bulan tahun ini yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 41,07 triliun, naik 12,78% yoy.

Di posisi selanjutnya ada Astra International Tbk (ASII) yang berhasil mengantongi laba Rp 25,85 triliun, naik 0,63% yoy pr September 2024. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berada di posisi ke-lime dengan raihan laba Rp 18,72 triliun, naik 2.276,04% yoy.

 

Emiten Lain yang Juga Cuan Besar

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) berada di posisi ke-enam dengan raihan laba Rp 17,91 triliun, turun 5,3% yoy. Selanjutnya ada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan raihan laba Rp 17,68 triliun, turun 9,35% yoy.

Kembali dari sektor perbankan, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berada di posisi ke-delapan dengan raihan laba Rp 16,31 triliun, naik 3,52% yoy per September 2024. Anak usaha Astra, United Tractors Tbk (UNTR) di posisi selanjutnya dengan raihan laba Rp 15,59 triliun, naik 1,58% yoy.

Di posisi ke-sepuluh, ada Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang berhasil membukukan laba Rp 10,86 triliun per September 2024. laba itu naik 1.044,25% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya