Liputan6.com, Jakarta - Minat masyarakat terhadap investasi saham terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda.
Kemajuan teknologi membuat investasi semakin mudah diakses, termasuk dalam proses pembukaan rekening saham. Kini, calon investor bisa membuka rekening saham secara online tanpa perlu repot datang ke kantor sekuritas. Prosesnya cepat, praktis, dan bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Baca Juga
Langkah pertama dalam membuka rekening saham adalah memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini, banyak sekuritas yang menawarkan layanan pendaftaran online, dengan berbagai keunggulan seperti biaya transaksi rendah, aplikasi trading yang user-friendly, hingga fitur analisis pasar yang membantu investor dalam mengambil keputusan.
Advertisement
Calon investor sebaiknya membandingkan beberapa sekuritas sebelum memutuskan. Faktor seperti biaya transaksi, minimal deposit awal, dan kemudahan penggunaan aplikasi trading perlu diperhatikan. Beberapa sekuritas bahkan menawarkan pembukaan rekening tanpa minimal deposit, sehingga cocok bagi pemula yang ingin mulai dengan modal kecil.
Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Setelah memilih sekuritas, langkah berikutnya adalah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Melansir Stockbit Sekuritas, Sabtu (15/2/2025), secara umum dokumen yang diperlukan meliputi:
• Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas diri.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (opsional, tetapi disarankan untuk kelancaran administrasi).
• Buku tabungan atau rekening bank untuk keperluan transaksi dan pencairan dana.
Beberapa sekuritas juga minta selfie dengan KTP sebagai bagian dari proses verifikasi data.
Â
Proses Pendaftaran Secara Online
Pendaftaran rekening saham bisa dilakukan langsung melalui aplikasi atau situs web sekuritas pilihan. Setelah masuk ke platform yang tersedia, calon investor diminta mengisi formulir pendaftaran dengan data pribadi yang valid, mengunggah dokumen yang diminta, dan mengikuti prosedur verifikasi yang ditentukan.
Proses verifikasi biasanya memakan waktu antara satu hingga tiga hari kerja, tergantung kebijakan sekuritas. Setelah verifikasi selesai, investor akan mendapatkan Rekening Dana Nasabah (RDN)—rekening khusus yang digunakan untuk menyimpan dana sebelum melakukan transaksi saham. RDN ini biasanya terhubung dengan bank yang bekerja sama dengan sekuritas, seperti BCA, Mandiri, BNI, atau CIMB Niaga.
Deposit Dana dan Mulai Trading
Setelah RDN aktif, langkah selanjutnya adalah melakukan deposit dana ke rekening tersebut. Jumlah minimal deposit bervariasi, tergantung kebijakan sekuritas—ada yang mulai dari Rp100.000, sementara beberapa sekuritas lain bisa mencapai jutaan rupiah.
Jika dana sudah masuk ke RDN, investor bisa mulai membeli saham melalui aplikasi trading yang disediakan sekuritas. Aplikasi ini memungkinkan investor untuk melihat pergerakan harga saham secara real-time, melakukan analisis teknikal, serta menempatkan order beli atau jual dengan mudah.
Patut diketahui di Bursa Efek Indonesia (BEI) berlaku aturan minimal transaksi pembelian dan penjualan saham sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia atau BEI pernah memberlakukan 1 lot saham yang terdiri dari 500 lembar saham. Namun semenjak 2014, Bursa mengeluarkan aturan baru di mana 1 lot saham kini terdiri dari 100 lembar saham.
Advertisement
Mudah dan Aman, Siap Jadi Investor?
Dengan kemudahan yang ditawarkan, investasi saham kini semakin terjangkau bagi semua kalangan. Tak perlu modal besar atau pengetahuan mendalam di awal, karena banyak sumber edukasi yang bisa membantu pemula memahami pasar saham. Jadi, apakah Anda sudah siap menjadi investor dan meraih keuntungan dari pasar modal?
