Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (20/2/2025). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi mempertimbangkan tarif yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 25 persen untuk impor otomotif, semikonduktor, dan farmasi.
Mengutip CNBC, Donald Trump menuturkan, bea masuk dapat diterapkan paling cepat pada 2 April. Namun, ia tidak menyebutkan apakah bea masuk akan ditujukan pada impor dari negara-negara tertentu atau berlaku luas.
Baca Juga
Indeks ASX 200 di Australia turun 1,06 persen dalam hari keempat. Indeks acuan ini turun selama empat hari berturut-turut. Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman di Australia juga akan naik 4,1 persen pada Januari dari 4 persen pada bulan sebelumnya, menurut perkiraan dari jajak pendapat Reuters.
Advertisement
Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,79 persen, sedangkan indeks Topix tergelincir 0,67 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,18 persen, dan indeks Kosdaq naik 0,32 persen. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di level 22.750, menunjukkan pembukaan sedikit menguat dibandingkan penutupan sebelumnya 22.944,24.
Di wall street menguat pada perdagangan Rabu pekan ini, meski the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat tetap hati-hati. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan mengenakan lebih banyak tarif.
Indeks S&P 500 naik 0,24 persen ditutup ke posisi 6.144,15 dan mencatat rekor penutupan kedua berturut-turut. Indeks juga menyentuh rekor tertinggi baru selama sesi tersebut. Indeks Nasdaq menguat 0,07 persen dan ditutup ke posisi 20.056,25. Indeks Dow Jones bertambah 71,25 poin atau 0,16 persen ke posisi 44.627,59.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 19 Februari 2025
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Rabu, 19 Februari 2025. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik yang bervariasi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan tarif “sekitar 25 persen” untuk impor otomotif, semikonduktor dan farmasi.
Mengutip CNBC, indeks acuan Nikkei 225 di Jepang melemah 0,27 persen ke posisi 39.164,61. Indeks Topix terpangkas 0,3 persen ke posisi 2.767,25. Jepang telah melaporkan defisit perdagangan tertinggi dalam dua tahun.
Selain itu, sentimen bisnis untuk produsen Jepang meningkat pada bulan kedua Februari, yang merupakan hasil dari jajak pendapat Reuters Tankan. Indeks sentimen produsen naik menjadi plus 3, level tertinggi sejak November, dari plus dua pada Januari.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,7 persen ke posisi 2.671,52. Indeks Kosdaq bertambah 0,6 persen ke posisi 778,27.
Indeks CSI 300 di China melesat 0,7 persen ke posisi 3.940,16. Indeks Hang Seng melemah 0,14 persen ke posisi 22.944,44. Indeks Nifity 50 di India dan BSE mendatar.
Selain itu, indeks ASX 200 di Australia merosot 0,73 persen ke posisi 8.419,20. Hal ini setelah Bank Sentral Australia memangkas suku bunga acuan sekitar 25 basis poin menajdi 4,1 persen.
Selain itu, Bank Sentral Selandia Baru memangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen. Dolar Selandia Baru melemah 0,51 persen menjadi 0,5728 terhadap dolar AS.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Rabu (19/2/2025). IHSG merosot usai pengumuman Bank Indonesia (BI) pertahankan suku bunga acuan 5,75 persen dan reshuffle kabinet.
Mengutip data RTI, IHSG terperosok 1,14 persen ke posisi 6.794,86. Indeks LQ45 turun 2,62 persen ke posisi 783,02. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.886,92 dan level terendah 6.773,90. Sebanyak 361 saham melemah sehingga menekan IHSG. 218 saham menguat dan 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.238.866 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.325.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham teknologi bertamabh 5,42 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic naik 0,27 persen dan sektor saham industri bertambah 0,51 persenn. Sementara itu, sektor saham keuangan turun 1,78 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sektor saham energi melemah 0,07 persen, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,59 persen, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,07 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,70 persen. Lalu sektor saham properti melemah 0,80 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,85 persen, dan sektor saham transportasi merosot 0,39 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham SMBR merosot 4,1 persen ke posisi Rp 187 per saham. Saham SMBR dibuka turun 6 poin ke posisi Rp 189 per saham. Harga saham SMBR berada di level tertinggi Rp 193 dan level terendah Rp 187 per saham. Total frekuensi perdagangan 781 kali dengan volume perdagangan 27.674 saham. Nilai transaksi Rp 518,5 juta.
Di sisi lain, saham MMIX melambung 12,94 persen ke posisi Rp 192 per saham. Harga saham MMIX dibuka naik 18 poin ke posisi Rp 188 per saham. Saham MMIX berada di level tertinggi Rp 206 dan level terendah Rp 176 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.806 kali dengan volume perdagangan 938.823 saham. Nilai transaksi Rp 18,1 miliar.
Saham PSAB ditutup naik 1,36 persen ke posisi Rp 298 per saham. Harga saham PSAB dibuka bertambah empat poin ke posisi Rp 298 per saham. Harga saham PSAB berada di level tertinggi Rp 316 dan level terendah Rp 290 per saham. Total frekuensi perdagangan 42.641 kali dengan volume perdagangan 5.124.519 saham. Nilai transaksi Rp 154,7 miliar.
Advertisement
