Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur hingga sesi pertama perdagangan saham, Selasa (25/20225). Koreksi IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 2,34 persen ke posisi 6.591,43 hingga sesi pertama. Indeks saham LQ45 melemah 2,41 persen ke posisi 751,37. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG sentuh level tertinggi 6.772,65 dan level terendah 6.588,77. Selama sesi pertama perdagangan, 458 saham melemah sehingga bebani IHSG. 109 saham melesat dan 207 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan 732.315 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.
Advertisement
Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham basic terpangkas 3,68 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham energi susut 2,66 persen, sektor saham industri merosot 2,81 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,89 persen.
Lalu sektor saham consumer siklikal terperosok 2,82 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,27 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,97 persen. Lalu sektor saham properti merosot 1,9 persen, sektor saham teknologi susut 1,53 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,66 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,06 persen.
Saham BMRI melemah 2,69 persen ke posisi Rp 4.890 per saham. Harga saham BMRI dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 5.000 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 5.025 dan level terendah Rp 4.860 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.203 kali dengan volume perdagangan 1.197.315 saham. Nilai transaksi Rp 591,7 miliar.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG hari ini sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia yang mayoritas juga bergerak melemah. Ia menuturkan, koreksi IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, sentimen negatif yang kembali datang dari kekhawatiran perang dagang, seiring pernyataan Presiden AS Donald Trump yang tetap menaikkan tarif perdagangan pada Kanada dan Meksiko.
“Selain itu, aksi nett sell investor asing terus berlanjut di tengah pengumuman downgrade rating MSCI Indonesia oleh beberapa foreign brokerage, setelah kemarin terjadi outflow sebesar Rp 3,5 triliun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INAI naik 34,07 persen
- Saham IMJS naik 26,88 persen
- Saham IMAS naik 24,87 persen
- Saham AREA naik 20,95 persen
- Saham PSGO naik 14,77 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham WIFI merosot 14,69 persen
- Saham DOOH merosot 12,12 persen
- Saham WIRG merosot 11,72 persen
- Saham MORA merosot 11,69 persen
- Saham CCSI merosot 11,52 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 737 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 581,6 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 389,8 miliar
- Saham WIFI senilai Rp 292,3 miliar
- Saham BUKA senilai Rp 183,5 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 42.401 kali
- Saham WIFI tercatat 29.865 kali
- Saham IMJS tercatat 27.195 kali
- Saham PSAB tercatat 24.300 kali
- Saham BMRI tercatat 24.199 kali
Advertisement
IHSG Dibuka Menguat, Siap-siap Kembali ke 7.000
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa ini, setelah terseungkur pada perdagangan Senin kemarin. Penguatan IHSG ini sesuai dengan prediksi analis.
Pada Senin (25/2/2025) IHSG dibuka menguat 11,71 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.761,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,28 poin atau 0,04 persen ke posisi 770,20.
“Kami memperkirakan, IHSG masih berada pada bagian dari wave B dari wave (Y) pada skenario hitam, sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.908 kembali hingga 7.148,” kata Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.679,6.509 dan level resistance 6.830,6.956 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 6.650-6.870.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
