Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau dan menguat 1 persen hingga penutupan perdagangan Kamis (20/3/2025). Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pertahankan suku bunga acuan.
Mengutip data RTI ,IHSG melonjak 1,11 persen ke posisi 6.381,67. Indeks LQ45 melemah 0,21 persen ke posisi 710,20. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.449,88 dan level terendah 6.353,69.
Baca Juga
Sebanyak 299 saham menguat dan 272 saham melemah. 233 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.103.686 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.470. Investor asing jual saham Rp 499,34 miliar. Sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 30,82 triliun.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi naik 9,84 persen. Sektor saham energi naik 0,85 persen, sektor saham basic mendaki 2,49 persen, dan sektor saham industri menanjak 0,77 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal menguat 0,56 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,19 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,42 persen dan sektor saham transportasi mendaki 1,89 persen. Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,62 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,95 persen dan sektor saham properti melemah 0,11 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham MDKA naik 1,42 persen ke posisi Rp 1.430 per saham. Harga saham MDKA dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 1.435 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggi Rp 1.465 dan level terendah Rp 1.410 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.667 kali dengan volume perdagangan 2.547.430 saham. Nilai transaksi Rp 358,4 miliar.
Saham GOTO melemah 1,22 persen ke posisi Rp 81 per saham. Harga saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 83 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 83 dan level terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.359 kali dengan volume perdagangan 22.505.968 saham. Nilai transaksi Rp 183,3 miliar.
Harga saham ANTM dibuka melemah 0,90 persen ke posisi Rp 1.645 per saham. Saham ANTM dibuka stagnan di posisi Rp 1.660 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.685 dan level terendah Rp 1.645 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.996 kali dengan volume perdagangan 598.174 saham. Nilai transaksi Rp 99,4 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
"Bursa regional Asia cenderung mixed, pasar merespons hasil rapat FOMC The Fed yang mengisyaratkan adanya kemungkinan pemotongan suku bunga pada akhir tahun ini,” kata Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.
Para pejabat kebijakan di Amerika Serikat (AS) prediksi ada dua kali pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin selama tahun ini. Sebelumnya, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 sampai 4,50 persen.
Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menegaskan tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan menyebutkan bahwa kebijakan saat ini dirasa cukup memadai dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian yang ada.
Selanjutnya, Powell mengungkapkan langkah yang bijak saat ini adalah menunggu informasi yang lebih jelas mengenai kondisi ekonomi.
Pernyataan itu menunjukkan tantangan yang dihadapi pembuat kebijakan dalam menyikapi rencana Presiden Donald Trump untuk menerapkan tarif pada impor dari mitra dagang AS, serta dampaknya terhadap perekonomian.
Dari dalam negeri, IHSG melanjutkan penguatan yang didukung dari aksi emiten konglomerasi dan BUMN meningkatkan aksi beli, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan kebijakan buyback tanpa perlu persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Kebijakan ini mendorong peningkatan risk-appetite para investor, dan jaminan dari dari bank sentral untuk menjaga stabilitas, dengan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya.
Keputusan itu sejalan dengan upaya untuk menjaga inflasi pada 2025 dan 2026, agar tetap terkendali dalam kisaran target 2,5 plus minus 1 persen, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
“Di sisi lain pasar juga menantikan langkah kebijakan selanjutnya dari pemerintah dalam komitmen untuk disiplin fiskal dan kebijakan pro-pertumbuhan,” demikian seperti dikutip.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham MINA melambung 35 persen
- Saham FORU melambung 24,86 persen
- Saham POLU melambung 24,77 persen
- Saham RONY melambung 24,65 persen
- Saham SAFE melambung 20,18 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham IFII merosot 20,13 persen
- Saham ACES merosot 15,13 persen
- Saham BOAT merosot 10,19 persen
- Saham SWAT merosot 10 persen
- Saham MIRA merosot 10 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1,3 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 1,2 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 644,3 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 453 miliar
- Saham PTRO senilai Rp 388,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham MINA tercatat 50.832 kali
- Saham BBRI tercatat 45.441 kali
- Saham PSAB tercatat 36.045 kali
- Saham PTRO tercatat 34.832 kali
- Saham BRIS tercatat 33.882 kali
Bursa Saham Asia
Mengutip Antara, bursa saham regional Asia pada Kamis sore ini, antara lain Indeks Nikkei menguat 93,54 poin atau 0,25 persen ke 37.751,88.
Selain itu, indeks saham Shanghai turun 3,33 poin atau 0,10 persen ke 3.408,43, indeks Kuala Lumpur terpangkas 10,15 persen atau 0,66 poin ke posisi 1,504,66, dan indeks Straits Times menguat 12,08 poin atau 0,31 persen ke 3.931,05.
Advertisement
