IHSG Anjlok 2,9 Persen, Tinggalkan Posisi 6.200

Pada awal sesi perdagangan, Senin, 24 Maret 2025, IHSG berada di level tertinggi 6.269,90 dan level terendah 6.059,11.

oleh Agustina Melani Diperbarui 24 Mar 2025, 10:27 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 10:27 WIB
IHSG Anjlok 2,9 Persen, Tinggalkan Posisi 6.200
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada awal perdagangan sesi pertama, Senin (24/3/2025). IHSG kembali tinggalkan posisi 6.200. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada awal perdagangan sesi pertama, Senin (24/3/2025). IHSG kembali tinggalkan posisi 6.200.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 2,9 persen ke posisi 6.073. Indeks saham LQ45 susut 3,07 persen ke posisi 670. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.269,90 dan level terendah 6.059,11. Sebanyak 524 saham melemah sehingga menekan IHSG. 77 saham menguat dan 180 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 393.654 kali dengan volume perdagangan 5,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.554.

Seluruh sektor saham memerah. Sektor saham teknologi turun 5,43 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 3,53 persen, sektor saham basic turun 4,7 persen, sektor saham industri terpangkas 3,08 persen.

Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal susut 3,06 persen, sektor saham siklikal melemah 3,85 persen, sektor saham kesehatan susut 3,31 persen, sektor saham keuangan turun 1,64 persen. Lalu sektor saham properti terpangkas 3,32 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,52 persen dan sektor saham transportasi terpangask 2,53 persen.

Harga saham SSIA naik 2,92 persen di tengah koreksi tajam IHSG. Harga saham SSIA melambung ke posisi Rp 880 per saham. Harga saham SSIA berada di level tertinggi Rp 1.030 dan level terendah Rp 850 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.198 kali dengan volume perdagangan 437.286 saham. Nilai transaksi Rp 40,8 miliar.

Promosi 1

Top Gainers-Losers

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

Saham HITS melonjak 24,35 persen

Saham ZATA melonjak 12,50 persen

Saham EPAC melonjak 11,11 persen

Saham POLU melonjak 11,11 persen

Saham UVCR melonjak 10 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

Saham BINO merosot 30,68 persen

Saham TRUS merosot 24,91 persen

Saham FORU merosot 24,69 persen

Saham MSIN merosot 23,81 persen

Saham SMDM merosot 18,21 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

Saham BBCA senilai Rp 1 triliun

Saham BMRI senilai Rp 464,6 miliar

Saham BBRI senilai Rp 392,1 miliar

Saham BBNI senilai Rp 166,8 miliar

Saham TPIA senilai Rp 154,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

Saham BBCA tercatat 33.895 kali

Saham BBRI tercatat 22.530 kali

Saham PTRO tercatat 15.185 kali

Saham BMRI tercatat 14.442 kali

Saham MINA tercatat 13.215 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (24/3/2025). Bursa saham Asia Pasifik melesat di tengah tenggat waktu tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2 April 2025 yang semakin dekat.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,07 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat tipis 0,13 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq naik 0,74 persen setelah pemakzulan Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,14 persen. Indeks Topix melemah 0,24 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,10 persen dan indeks CSI 300 di China mendatar setelah Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan “meningkatnya ketidakstabilan” dan menyerukan negara-negara untuk membuka pasar dan perusahaan.

Pada pekan lalu di wall street, tiga indeks acuan menguat. Indeks saham acuan bangkit dari posisi terendah setelah Presiden AS Donald Trump menyebutkan fleksibilitas terkait tarif dagang.

Namun, ia menegaskan kembali batas waktu 2 April untuk tarif timbal balik. Indeks S&P 500 menguat 0,08 persen ke posisi 5.667,56, naik ke wilayah positif untuk mengakhiri penurunan dalam empat minggu berturut-turut yang dipicu kebijakan perdagangan, kekhawatiran resesi dan perubahan pada saham teknologi berkapitalisasi besar. Indeks Nasdaq menguat 0,52 persen dan ditutup ke posisi 17.784,05. Indeks Dow Jones bertambah 32,03 poin atau 0,08 persen ke posisi 41.985,35.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya