Investasi Swasta di IKN Sentuh Rp 132 Triliun, Ada dari Malaysia hingga China

Selain investasi dengan skema KPBU, terdapat investasi yang murni berasal dari swasta di IKN yang akan digunakan untuk membangun hunian dan hotel, serta makanan dan minuman, yang sudah mulai dikerjakan pada April ini.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 23 Apr 2025, 13:50 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 13:50 WIB
Pembangunan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembangunan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan IKN terus berjalan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah membuka blokir anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Otorita IKN untuk membangun infrastruktur di IKN. 

Selain itu, investasi swasta juga terus mengalir ke IKN. Menurut Basuki, IKN telah mendapatkan investasi Rp 132 triliun dari skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang akan digunakan untuk membangun jalan hingga hunian.

“Ada yang di sini sendiri, ada yang berkonsorsium. Jadi semua totalnya Rp 132 triliun. Untuk kegiatan-kegiatan jalan, MUT (Multi Utility Tunnel), hunian, baik itu hunian apartemen atau hunian landing (rumah tapak),” kata Basuki dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

KPBU tersebut tidak hanya berasal dari investor dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri seperti Malaysia dan China.

Selain investasi dengan skema KPBU, terdapat investasi yang murni berasal dari swasta yang akan digunakan untuk membangun hunian dan hotel, serta makanan dan minuman, yang sudah mulai dikerjakan pada April ini.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pertama sebesar Rp 3,4 triliun untuk Otorita IKN, yang sebelumnya juga diblokir, sudah dibuka, dan ada beberapa paket pekerjaan yang sudah ditenderkan.

“Nanti pertengahan Mei, harapan kami sudah ada penandatangan kontrak untuk jalan-jalan di kawasan. Dari 1A, KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) 1A, 1B, 1C, yang di kawasan yang belum dikerjakan oleh pekerjaan sebelumnya, (akan) dikerjakan oleh Otorita sebesar Rp3,4 triliun,” ujarnya.

Sesuai Target

Melalui besarnya nilai investasi yang masuk ke IKN, Basuki menyatakan optimisme bahwa proyek pembangunan IKN tahap II hingga 2028 akan berjalan sesuai target, karena kegiatan pembangunan fisik telah memiliki perencanaan.

“Saya kira dengan kegiatan-kegiatan itu, saya optimis untuk bisa merampungkan. Kalau kegiatan fisik, saya kira tidak terlalu rumit saat sudah ada programnya dan kita tinggal melengahkan dan kita bisa kerjakan, tinggal kita awasi,” ujarnya lagi.

Ketua OIKN menyampaikan bahwa persiapan untuk hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat pemerintah lainnya di bidang legislatif dan yudikatif, juga terus dikebut. Pada 1 Maret, sebanyak 500 orang ASN telah menetap di IKN dan akan menyusul sekitar 582 orang lagi pada Juni mendatang.

“Jadi kalau DPR, MPR, DPD, dan kemudian MA, MK, KY, itu tidak hanya kantornya tapi juga hunian para hakimnya, hunian para anggota DPR. Kemudian jalan-jalan di kawasan itu kami akan bangun mulai tahun 2025,” kata dia pula.

Kawasan Istana dan Kantor Pemerintah di IKN Rampung Juni 2025

IKN
Kunjungan masyarakat ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN tetap dibuka di libur Lebaran 2025. (Dok Otorita IKN)... Selengkapnya

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan pembangunan kawasan Istana dan kompleks perkantoran pemerintah akan rampung pada Juni 2025. Terdiri dari Istana Negara, Istana Garuda, bangunan Sekretariat Presiden, hingga kantor Kemenko dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

"Pembangunan di kawasan Istana, Kemenko dan Kemensetneg serta ekosistemnya, yang ditargetkan seluruhnya akan selesai pada bulan Juni 2025," ujar Sekretaris Otorita IKN Bimo Adi Nursanthyasto dalam rapat bersama Komisi II DPR RI, Selasa (22/4/2025).

Bimo memaparkan, gedung kantor pemerintah di IKN terdiri dari kompleks Kemenko I, Kemenko III, Kemenko IV, dan Kemensetneg.

Kompleks Kemenko I terdiri dari 4 tower yang telah fungsional, dengan kapasitas 1.286 orang. Dengan rincian, tower I dapat menampung 478 orang, tower II 147 orang, tower III 246 orang, dan tower IV 397 orang.

Sementara kompleks Kemenko III punya 4 tower fungsional dan dapat menampung 1.375 orang. Dengan rincian, tower I sebanyak 536 orang, tower II 203 orang, tower III 216 orang, dan tower IV 420 orang.

 

Infrastruktur Lainnya

Lalu, untuk kompleks Kemenko IV dengan 4 tower fungsional bisa menampung hingga 1.232 orang. Dengan rincian, tower I 386 orang, tower II 190 orang, tower III 386 orang, dan tower IV 270 orang.

Sedangkan untuk perkantoran di Kemensetneg terdiri dari 3 tower fungsional. Dengan kapasitas tampung 5.572 orang, dengan rincian tower I 2.328 orang, tower II 1.954 orang, dan tower III 1.290 orang.

"Dengan demikian, secara keseluruhan kompleks Kemenko dapat menampung sebanyak 9.465 pegawai," kata Bimo.

Tak hanya perkantoran, kompleks itu juga menyediakan ekosistem beberapa tenant yang telah aktif beroperasi. Semisal minimarket di Kemenko I, hingga beberapa restoran yang tersedia di beberapa lokasi perkantoran dan hunian.

"Sementara sarana pendukung seperti ATM vending machine, kantor pos juga telah tersedia di beberapa lokasi perkantoran maupun di hunian," imbuh Bimo.

Infografis Progres Pembangunan Bandara di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Progres Pembangunan Bandara di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya