Kasus perebutan saham stasiun televisi PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia sepertinya tak kunjung usai. Hal itu membuat saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) cenderung tertekan pada perdagangan saham Kamis (16/1/2014).
Saham MNCN ditutup melemah Rp 70 atau 2,78% ke level Rp 2.445 per saham. Harga saham ini sempat berada di level tertinggi Rp 2.520 dan level terendah Rp 2.445 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 13,39 juta saham.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menilai, pelaku pasar merespon negatif pemberitaan terkait perebutan hak kepemilikan saham MNCT TV atau dahulu yang dikenal dengan stasiun TPI antara kubu Hary Tanoesodibjo dengan kubu Siti Hardiyanti Rukmana. Dengan aksi perebutan saham yang terus berlanjut ini dinilai investor dapat menganggu kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Advertisement
“Bila MNC TV atau TPI diberikan ke mba Tutut maka akan ada potensi yang hilang. Hingga belum ada kejelasan dalam perebutan saham MNCTV ini maka saham MNCN akan terus tertekan,” ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (16/1/2014).
Beruntung di antara saham grup MNC, hanya MNCN mengalami tekanan. Saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) naik Rp 45 atau 2,31% ke level Rp 1.990 per saham. Saham MSKY berada di level tertinggi Rp 1.990 per saham dan terendah Rp 1.945 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 1,16 juta saham.
Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik Rp 30 atau 1,6% ke level Rp 1.905 per saham. Saham BMTR ini berada di level tertinggi Rp 1.915 per saham dan terendah Rp 1.870 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 9,03 juta saham.
Saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik Rp 3 atau 0,93% ke level Rp 327 per saham. Saham BHIT berada di level tertinggi Rp 331 per saham dan terendah Rp 323 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 86,61 juta saham. (Ahm)
Baca juga:
Hary Tanoe Enggan Kembalikan Stasiun Televisi TPI
MNC TV Harus Balik Lagi Jadi TPI