PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), salah satu perusahaan perkebunan milik grup Astra mencatatkan volume penjualan crude palm oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit naik 10,8% menjadi 1,57 juta ton pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,42 juta ton.
Volume penjualan perseroan ini sebagian besar berasal dari penjualan domestik mencapai 1,55 juta ton pada 2013. Angka volume penjualan perseroan untuk domestik itu naik 13,1% menjadi 1,55 juta ton dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,37 juta ton. Penjualan perseroan memang sebagian besar untuk pasar lokal mencapai 98,9%, dan sisanya ekspor pada 2013.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/2/2014), penjualan CPO perseroan untuk ekspor merosot 60,5% menjadi 17.500 ton pada 2013 dari periode tahun 2012 sebesar 44.261 ton. Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi menuturkan, meski penjualan ekspor perseroan merosot tetapi itu tidak mempengaruhi. Hal itu karena volume penjualan perseroan sebagian besar untuk pasar lokal.
"Kondisi ekonomi melambat di Eropa, India, China dan Pakistran membuat permintaan CPO tertekan selama 2013. Selain itu, kondisi harga CPO belum menggembirakan," ujar Tofan, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Kinerja penjualan perseroan juga didukung dari penjualan kernel dengan naik 44,8% menjadi 336.414 ton pada 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar 232.336 ton.
Meski demikian, harga rata-rata penjualan CPO perseroan turun tipis 0,6% menjadi Rp 7.277 per kilogram (kg) pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 7.322. Sedangkan harga jual kernel perseroan turun tipis 0,4% menjadi Rp 3.452 per kg pada 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 3.465 per kg.
Sebelumnya volume produksi CPO AALI tumbuh 4,2% dari 1,47 juta ton ke 1,53 juta ton pada 2013. Produksi TBS AALI di Sumatera memegang porsi terbesar dengan angka 42,8%. Selanjutnya, Kalimantan yakni 39,3%, dan Sulawesi 17,9%. (Ahm)
Volume penjualan perseroan ini sebagian besar berasal dari penjualan domestik mencapai 1,55 juta ton pada 2013. Angka volume penjualan perseroan untuk domestik itu naik 13,1% menjadi 1,55 juta ton dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,37 juta ton. Penjualan perseroan memang sebagian besar untuk pasar lokal mencapai 98,9%, dan sisanya ekspor pada 2013.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/2/2014), penjualan CPO perseroan untuk ekspor merosot 60,5% menjadi 17.500 ton pada 2013 dari periode tahun 2012 sebesar 44.261 ton. Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi menuturkan, meski penjualan ekspor perseroan merosot tetapi itu tidak mempengaruhi. Hal itu karena volume penjualan perseroan sebagian besar untuk pasar lokal.
"Kondisi ekonomi melambat di Eropa, India, China dan Pakistran membuat permintaan CPO tertekan selama 2013. Selain itu, kondisi harga CPO belum menggembirakan," ujar Tofan, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2014).
Kinerja penjualan perseroan juga didukung dari penjualan kernel dengan naik 44,8% menjadi 336.414 ton pada 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar 232.336 ton.
Meski demikian, harga rata-rata penjualan CPO perseroan turun tipis 0,6% menjadi Rp 7.277 per kilogram (kg) pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 7.322. Sedangkan harga jual kernel perseroan turun tipis 0,4% menjadi Rp 3.452 per kg pada 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 3.465 per kg.
Sebelumnya volume produksi CPO AALI tumbuh 4,2% dari 1,47 juta ton ke 1,53 juta ton pada 2013. Produksi TBS AALI di Sumatera memegang porsi terbesar dengan angka 42,8%. Selanjutnya, Kalimantan yakni 39,3%, dan Sulawesi 17,9%. (Ahm)