Harga Bitcoin Berpotensi ke USD 145.000, Simak Momentumnya

Bitcoin telah bergerak stagnan selama lebih dari dua bulan, memicu harapan akan terobosan harga.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 30 Jan 2025, 12:23 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 12:23 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin kembali stabil di kisaran USD 100.000 atau setara Rp 1,62 miliar (asumsi kurs Rp 16.220 per dolar AS), namun riset menunjukkan pasar belum mengalami euforia ekstrem Bitcoin.

Data dari CryptoQuant mengungkapkan investor baru, yang dilacak melalui output transaksi yang belum dibelanjakan, belum mencapai level yang biasanya terlihat selama puncak bull market sebelumnya pada 2013, 2017, dan 2021. 

Harga Bitcoin telah bergerak stagnan selama lebih dari dua bulan, memicu harapan akan terobosan harga. Para pedagang memperkirakan jika harga berhasil ditutup di atas USD 110.000, ini bisa membuka jalan bagi reli lebih lanjut. 

Analis CryptoQuant, Jelle menyoroti pola panji bullish, di mana jika Bitcoin menembus level tersebut, target berikutnya bisa mencapai sekitar USD 145.000 atau setara Rp 2,35 miliar. Banyak analis berpendapat pergerakan harga yang mendatar saat ini pada akhirnya akan berujung pada lonjakan lebih lanjut.

Pemegang Bitcoin Jangka Pendek

Secara historis, puncak pasar ditandai dengan dominasi pemegang jangka pendek mereka yang memegang Bitcoin kurang dari tiga bulan mencapai lebih dari 70 persen. Saat ini, angka tersebut hanya sedikit lebih dari setengahnya, mengindikasikan pasar masih memiliki ruang untuk tumbuh sebelum mencapai puncaknya.

Glassnode juga mengonfirmasi jumlah Bitcoin yang dipegang investor baru masih jauh di bawah level tertinggi sepanjang masa sebelumnya. Meskipun partisipasi investor baru meningkat, CryptoQuant menilai belum ada tanda-tanda kepanikan beli yang berlebihan. 

“Ini menunjukkan harga kripto Bitcoin masih berpotensi naik lebih jauh, tetapi pedagang perlu memantau keseimbangan antara kepemilikan jangka pendek dan jangka panjang sebagai indikator potensi puncak pasar,” kata CryptoQuant dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (30/1/2025).

 

Investor Perlu Waspada

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)... Selengkapnya

Meskipun sentimen pasar tetap positif, CryptoQuant mengingatkan bahwa investor harus waspada terhadap indikator yang biasanya menandakan akhir siklus bull.

Jika jumlah pedagang baru meningkat drastis dan persentase jangka pendek melonjak, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar mendekati puncaknya. 

“Namun, untuk saat ini, pergerakan harga Bitcoin belum mencerminkan euforia spekulatif yang terjadi pada puncak sebelumnya,” jelas CryptoQuant.

Meski Bitcoin telah mencapai tonggak psikologis USD 100.000, riset menunjukkan pasar masih bergerak secara terkendali. Berbeda dengan puncak sebelumnya di mana investor baru membeli secara agresif pada harga tinggi, kondisi saat ini mencerminkan pertumbuhan yang lebih stabil. 

Beberapa pedagang tetap berhati-hati dan menunggu konfirmasi penembusan sebelum meningkatkan eksposur. 

 

Prediksi Analis

Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Ist)... Selengkapnya

Analisis dari berbagai perusahaan data on-chain menunjukkan bahwa aksi harga Bitcoin saat ini belum memasuki kondisi yang biasanya memicu koreksi besar. Namun, para analis tetap siaga karena dinamika pasar dapat berubah dengan cepat. 

Apakah Bitcoin akan terus reli menuju USD 145.000 atau menghadapi resistensi kuat masih bergantung pada tekanan beli dan tingkat kepercayaan pasar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya