Liputan6.com, Jakarta Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) enggan memberikan target muluk-muluk kepada tim nasional putra dan putri pada SEA Games 2017 Malaysia. Mereka hanya diminta untuk mempertahankan medali perak yang berhasil direbut pada even yang sama di Singapura 2015 lalu.
"Kita harus mencapai apa yang sudah diraih di SEA Games 2015, mau tidak mau, suka tidak suka," ujar Direktur High Performance Badan Tim Nasional PP Perbasi Ferri Jufry di Jakarta, dilansir Antara Kamis (20/10/2016).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mewujudkan target itu, PP Perbasi sudah mulai melakukan pemantauan pemain yang akan berlaga di kompetisi multicabang ASEAN dua tahunan itu. Di sektor putra, turnamen Piala Perbasi atau Perbasi Cup 2016 pada 23-30 Oktober 2016 di Jakarta dijadikan ajang pemantauan awal, selain Liga Bola Basket Indonesia (Indonesian Basketball League/IBL) yang direncanakan bergulir mulai Januari 2017.
Sementara untuk tim nasional bola basket putri, para atlet akan diseleksi dari pemain yang berlaga di Women IBL, PON dan ASEAN University Games tahun 2016. Komposisi pemain pun diperkirakan mengalami perubahan dari SEA Games 2015. Sebab, Perbasi hanya menginginkan pemain yang siap bersaing.
"Entah dia berusia tua atau muda, selama bisa berkompetisi dan lolos seleksi, namannya bisa tercatat dalam tim. SEA Games adalah ajang Indonesia untuk berprestasi, bukan mencari pengalaman atau melakukan pembinaan," tutur Ferri.
Ke depan, rencananya setidaknya ada dua kali pemusatan latihan (training center/TC) bagi tim nasional. Tahap pertama dilakukan pada pertengahan November sampai Desember 2016 dan tahap kedua pada 2017, di sela jadwal IBL.
Tim nasional putra dan putri sendiri juga diproyeksikan untuk tampil di Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta. Meskipun Perbasi menyadari kualitas Indonesia masih jauh di bawah peserta dari negara lain di Asia, seperti Tiongkok, tetapi sebagai tuan rumah, Indonesia berjanji akan tampil habis-habisan.
"Jangan sampai kita tampil 'malu-maluin' di Asian Games," kata Ferri.
Perbasi pun kini sedang mencari cara menutupi kekurangan tim nasional bola basket, yaitu sulitnya waktu untuk latihan bersama dan kurang jam terbang internasional.
Menurut Ferri, kendala itu harus dapat diatasi karena negara Asia lain seperti Tiongkok dan Singapura mempersiapkan tim nasionalnya dengan ikut serta di kompetisi bola basket di luar negeri seperti Amerika Serikat. Itu yang membuat tim bola basket dua negara tersebut memiliki kerja sama yang baik dan kemampuan yang mumpuni.Â