Apa Kata Jeng Ana Soal Pengobatan Ustad Guntur Bumi?

Menurutnya, tidak semua pengobatan itu salah dan menipu.

oleh Aditia Saputra diperbarui 21 Mar 2014, 15:40 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2014, 15:40 WIB
Apa Kata Jeng Ana Soal Pengobatan ustad Guntur Bumi?
Menurutnya, tidak semua pengobatan itu salah dan menipu.

Liputan6.com, Jakarta Maraknya pemberitaan soal kasus pengobatan Guntur Bumi membuat herbalis Jeng Ana angkat bicara. Menurutnya, tidak semua pengobatan itu salah dan menipu.

"Jadi masyarakat jangan sampai salah persepsi tentang pengobatan warisan leluhur. Pengobatan alternatif berupa herbal atau jamu itu merupakan warisan pengobatan tertua di Indonesia. Sebagai orang Jawa saya berusaha melestarikan warisan ini lewat keahlian yang saya miliki," kata Jeng Ana saat ditanya presenter Tukul Arwana di acara Bukan Empat Mata yang tayang malam ini, Jumat (21/3/2014).

Herbalis yang dekat dengan banyak artis ini juga mengomentari isu-isu penting seputar dunia pengoabatan alternatif. Lewat penampilannya yang tenang dan fresh, Jeng Ana menepis pemberitaan negatif seputar pengobatan alternatif.

Dikatakan Jeng Ana, penyembuhan herbal adalah pengobatan alternatif yang menggunakan media tanaman obat sebagai unsur utamanya. Hal ini jauh lebih ilmiah karena di dalam tanaman memang terdapat zat-zat yang bersifat menyembuhkan. Disamping itu juga ada kepercayaan di kalangan masyarakat bahwa tanaman itu mengandung sifat magis untuk penyembuhan.

"Apa yang dimaksud magis pada tanaman itu menurut saya benar kalau diambil dari sisi positifnya. Tetapi bukan berarti ini berhubungan dengan masalah klenik, lho. Artinya, tanaman itu memiliki aura dan daya hidup. Ia bisa diajak berkomunikasi dengan bahasa batin atau bahasa roso. Komunikasi inilah yang saya lakukan ketika meracik ramuan herbal untuk menyembuhkan pasien-pasien saya," ujar jeng Ana.

Jeng Ana juga menekankan pentingnya bukti medis dalam penangan pasien. Baginya ini sangat penting agar pasien tidak terkesan “membeli kucing dalam karung.” Bukti medis berupa hasil pemeriksaan laboratorium itu merupakan tolak ukur keberhasilan proses penyembuhan.

“Saya selalu meminta hasil cek laboratorium pada saat awal menengani pasien. Ketika dirasa ada kesembuhan, saya juga selalu meminta agar pasien melakukan cek laboratorium kembali. Hal ini penting saya lakukan agar pasien tidak terkesan seumpama membeli kucing dalam karung. Kesembuhan itu tidak hanya persepsi, tapi juga harus dibuktikan secara nyata dan ilmiah,” tegas pemilik nama asli Ina Soviana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya